4 Cara Merawat CABE RAWIT Dari Serangan Hama Dan Penyakit
Cabe rawit dan beberapa jenis cabe lainnya memang sangat populer dibudidayakan oleh masyarakat petani baik di Indonesia maupun di beberapa daerah di daerah Asia dan Australia. Pembudidayaan cabe yang benar dan terarah sangat dianjurkan supaya hasil panen yang didapat juga sebanding dengan banyaknya usaha/pengorbanan yang dilakukan.
Merawat cabe rawit dari serangan hama maupun penyakit pada tanaman merupakan langkah produktif supaya tanaman tidak mengalami epidemi penyakit yang meluas. Sebisa mungkin lakukan pencegahan secara dini sebelum wabah penyakit dan hama berkembangbiak lebih banyak.
Ada beberapa alternatif cara untuk merawat tanaman cabe dari serangan hama dan penyakit, diantaranya yakni sebagai berikut:
1. Lakukan Penyiraman Rutin
Penyiraman rutin pada tanaman cabe rawit yang gres tumbuh/saat disemai sangat penting. Hal ini dimaksudkan selain untuk memenuhi nutrisi bagi tanaman, juga dapat menghambat pertumbuhan larva pada serangga/hama yang hendak berkembangbiak. Sebaiknya dikala melaksanakan penyiraman tanaman sekaligus siram dari episode atas daunnya sampai ke episode pangkal batang sampai ke akar.
Biasanya larva pada serangga/hama benalu juga sering hinggap di daun-daun cabe. Larva ulat grayak, dan beberapa spesies tungau daun, dan larva lalat buah (Drosophilla melanogaster) juga seringkali berkembangbiak di sekitaran rerimbunan dedaunan cabe. Lalat buah ini merupakan salah satu hama benalu dari buah cabe, selain daripada ulat grayak, wereng, dan beberapa walang sangit maupun belalang.
2. Buang Gulma dan Bersihkan Lingkungan Sekitar Tanaman Cabe
Rumput-rumput liar (gulma) yang bersarang di sekitar tanaman cabe sebaiknya dibuang, dicabut, dokoret, lalu dibakar. Gulma ini jikalau pertumbuhannya tidak terkendali justru akan menjadi sarang/tempat tumbuh larva-larva hama dan sebagai hospes pertumbuhan dari penyakit karat daun, layu fusarium, dan beberapa virus pada tanaman cabe.
Sebaiknya rumput liar ini harus sesegera mungkin disingkirkan dari lingkungan tempat pembudidayaan cabe, supaya hasil panen cabe nantinya jauh lebih produktif dan buahnya lebat.
3. Kontrol Tanaman Cabe
Pengontrolan tanaman cabai dari hama dan penyakit tanaman sangat penting dilakukan. Sebaiknya pengontrolan dilakukan semenjak tanam awal sampai menjelang waktu panen.
Pengontrolan dan pengambilan tindakan untuk pencegahan hama dan penyakit dapat ditempuh melalui beberapa hal menyerupai melaksanakan penyemprotan tanaman pada organ tanaman dengan menggunakan fungisida untuk membunuh jamur-jamur benalu yang biasanya sering berada pada pangkal batang tanaman, dan menggunakan herbisida untuk membunuh gulma pengganggu yang umumnya tumbuh bebas di sekitar parit, atau dapat pula menggunakan predator biologi, dan juga pestisida hayati yang lebih aman digunakan serta ramah terhadap lingkungan sekitarnya.
4. Berikan Mulsa Plastik
Dalam membudidayakan tanaman cabe rawit dan sejenisnya, sebaiknya gunakan mulsa plastik berwarna perak yang digelar di atas permukaan bedengan. Mulsa ini juga dapat digunakan sebagai penahan tanah/bedengan supaya tidak mudah mengalami pengikisan tanah, menjaga kelembaban tanah biar tetap terjaga, serta dapat berperan sebagai pengusir hama alasannya yakni dikala cahaya matahari mengenai permukaan mulsa plastik, maka cahaya matahari tersebut akan dipantulkan ke episode atas dan tentunya akan mengenai organ tanaman yang ada di atasnya, yakni pada buah, daun dan batang. Dengan perlindungan mulsa ini tentu saja tanaman akan lebih priduktif menghasilkan tanaman yang tumbuh lebih baik dibandingkan tidak menggunakan mulsa.
Itulah tadi 4 cara dalam merawat cabe rawit dari serangan hama dan penyakit. Semoga gosip di atas bermanfaat untuk anda. Salam budidaya pertanian, selamat mempraktekkan, mudah-mudahan berhasil. Jangan lupa baca juga: Cara Budidaya Cabe Rawit dengan Hasil Panen Selangit.
Merawat cabe rawit dari serangan hama maupun penyakit pada tanaman merupakan langkah produktif supaya tanaman tidak mengalami epidemi penyakit yang meluas. Sebisa mungkin lakukan pencegahan secara dini sebelum wabah penyakit dan hama berkembangbiak lebih banyak.
Cabe Merah Mulai Berbuah Lebat, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan) |
Ada beberapa alternatif cara untuk merawat tanaman cabe dari serangan hama dan penyakit, diantaranya yakni sebagai berikut:
1. Lakukan Penyiraman Rutin
Penyiraman rutin pada tanaman cabe rawit yang gres tumbuh/saat disemai sangat penting. Hal ini dimaksudkan selain untuk memenuhi nutrisi bagi tanaman, juga dapat menghambat pertumbuhan larva pada serangga/hama yang hendak berkembangbiak. Sebaiknya dikala melaksanakan penyiraman tanaman sekaligus siram dari episode atas daunnya sampai ke episode pangkal batang sampai ke akar.
Biasanya larva pada serangga/hama benalu juga sering hinggap di daun-daun cabe. Larva ulat grayak, dan beberapa spesies tungau daun, dan larva lalat buah (Drosophilla melanogaster) juga seringkali berkembangbiak di sekitaran rerimbunan dedaunan cabe. Lalat buah ini merupakan salah satu hama benalu dari buah cabe, selain daripada ulat grayak, wereng, dan beberapa walang sangit maupun belalang.
2. Buang Gulma dan Bersihkan Lingkungan Sekitar Tanaman Cabe
Rumput-rumput liar (gulma) yang bersarang di sekitar tanaman cabe sebaiknya dibuang, dicabut, dokoret, lalu dibakar. Gulma ini jikalau pertumbuhannya tidak terkendali justru akan menjadi sarang/tempat tumbuh larva-larva hama dan sebagai hospes pertumbuhan dari penyakit karat daun, layu fusarium, dan beberapa virus pada tanaman cabe.
Sebaiknya rumput liar ini harus sesegera mungkin disingkirkan dari lingkungan tempat pembudidayaan cabe, supaya hasil panen cabe nantinya jauh lebih produktif dan buahnya lebat.
3. Kontrol Tanaman Cabe
Pengontrolan tanaman cabai dari hama dan penyakit tanaman sangat penting dilakukan. Sebaiknya pengontrolan dilakukan semenjak tanam awal sampai menjelang waktu panen.
Cabe Rawit Jengki Berbuah Lebat Karena Perawatan Benar, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan) |
Pengontrolan dan pengambilan tindakan untuk pencegahan hama dan penyakit dapat ditempuh melalui beberapa hal menyerupai melaksanakan penyemprotan tanaman pada organ tanaman dengan menggunakan fungisida untuk membunuh jamur-jamur benalu yang biasanya sering berada pada pangkal batang tanaman, dan menggunakan herbisida untuk membunuh gulma pengganggu yang umumnya tumbuh bebas di sekitar parit, atau dapat pula menggunakan predator biologi, dan juga pestisida hayati yang lebih aman digunakan serta ramah terhadap lingkungan sekitarnya.
4. Berikan Mulsa Plastik
Dalam membudidayakan tanaman cabe rawit dan sejenisnya, sebaiknya gunakan mulsa plastik berwarna perak yang digelar di atas permukaan bedengan. Mulsa ini juga dapat digunakan sebagai penahan tanah/bedengan supaya tidak mudah mengalami pengikisan tanah, menjaga kelembaban tanah biar tetap terjaga, serta dapat berperan sebagai pengusir hama alasannya yakni dikala cahaya matahari mengenai permukaan mulsa plastik, maka cahaya matahari tersebut akan dipantulkan ke episode atas dan tentunya akan mengenai organ tanaman yang ada di atasnya, yakni pada buah, daun dan batang. Dengan perlindungan mulsa ini tentu saja tanaman akan lebih priduktif menghasilkan tanaman yang tumbuh lebih baik dibandingkan tidak menggunakan mulsa.
Perkebunan Cabe Merah, Photo Original by: Wahid Priyono |
Itulah tadi 4 cara dalam merawat cabe rawit dari serangan hama dan penyakit. Semoga gosip di atas bermanfaat untuk anda. Salam budidaya pertanian, selamat mempraktekkan, mudah-mudahan berhasil. Jangan lupa baca juga: Cara Budidaya Cabe Rawit dengan Hasil Panen Selangit.