Widget HTML Atas

Pengalaman Menanam KACANG TUNGGAK Secara Organik

Sebagian petani kampung mungkin pernah mendengar istilah tanaman kacang tunggak. Secara morfologi, tanaman kacang tunggak menyerupai dengan kacang panjang, namun tanaman kacang tunggak ini hanya dapat tumbuh dalam beberapa ketinggian saja, tidak menyerupai kacang panjang yang dapat merambat sampai mencapai ketinggian 2 meter atau bahkan lebih.

Ketinggian badan kacang tunggak setidaknya yaitu 30 - 50 cm, dengan buah-buahnya menggantung tidak bermalai, buahnya berada dalam tangkai buah dan jikalau diamati menyerupai sekali dengan segerombolan buah pada kacang kedelai jikalau sudah siap panen.

Sekitar beberapa bulan yang lalu, terhitung semenjak 26 Februari 2016, saya mencoba melaksanakan budidaya kacang tunggak di area persawahan. Di area persawahan itu saya menanam biji-biji kacang tunggak di atas bedengan yang saya buat sedemikian rupa. Biji/bibit saya peroleh dari membelinya pribadi ke toko bibit tanaman di Pasar Natar, Lampung Selatan.

Adapun pupuk dasar yang saya gunakan untuk budidaya kacang tunggak yaitu dengan memakai pupuk organik dari kotoran ayam (yang telah dikeringkan). Dan syukur alhamdulillah hasil panennya cukup memuaskan.

Sementara itu, dalam proses perawatan tanaman, menyerupai biasanya saya melaksanakan pemupukan dasar menggunakan tahi ayam kering, penyiraman, pendangiran dan penyiangan tanaman dari gulma. Perawatan memang saya fokuskan untuk terus dilakukan selama tanaman itu tumbuh sampai menjelang waktu panen.

Dalam budidaya kacang tunggak, memang saya sangat memfokuskan untuk diambil daunnya saja, meskipun tak menutup kemungkinan buahnya pun dapat diambil, lalu direbus dengan ditambahkan garam sedikit supaya rasa biji buahnya terasa lebih asin sedikit.

Jadi, pada ketika panen berlangsung, saya mengambil/memetik daun-daunnya yang masih muda untuk dijadikan sayur mayur yang dapat dijual ke tetangga atau orang lain yang memerlukan.

Butuh waktu sekitar 0 hari - 2 bulan dalam membudidaya tanaman kacang tunggak sampai panen. Namun, cepat atau lambatnya panen juga tergantung dari proses penanaman dan perawatan yang dilakukan oleh para petani/penggemar tanaman itu sendiri.

Dan hasil jualnya cukup lumayan untuk perhiasan uang sehari-hari, dan sekaligus merasa puas alasannya yaitu sudah dapat menyalurkan hobi melalui acara pertanian menyerupai ini.

Sebagai hadiah untuk pembaca setia blog guruilmuan.blogspot.co.id, tak lupa saya cantumkan juga dokumentasi foto-foto tanaman kacang tunggak yang pernah saya budidayakan tersebut. yakni:

Foto 1:

Kacang Tunggak dalam Masa Pertumbuhan
Kacang Tunggak dalam Masa Pertumbuhan, Photo by: Wahid Priyono (Guruilmuan)

Foto 2:

Kacang Tunggak Masa Pertumbuhan
Kacang Tunggak Masa Pertumbuhan, Photo Original by: Wahid Priyono


Foto 3:

Pohon Kacang Tunggak
Pohon Kacang Tunggak , Photografer: Wahid Priyono

Foto 4:

Hasil Panen Kacang Tunggak
Hasil Panen Kacang Tunggak, Photo Original oleh: Wahid Priyono (Guruilmuan)

Itulah tadi sahabat terkait dengan pengalaman singkat saya waktu membudidaya kacang tunggak di lahan persawahan. Semoga dapat bermanfaat untuk anda semuanya. Salam budidaya pertanian, ayo menanam, ayo berkebun !

Untuk menambah wawasan pengetahuan anda, jangan lupa anda baca juga artikel berikut ini, klik: Cara Budidaya Kacang Tunggak Organik dari Biji semoga Menguntungkan