Menanam Cabai (CABE) Dengan Pupuk Dasar Apa?
Petani pemula seringkali merasa resah terkait dengan pupuk dasar apa yang sering digunakan untuk menanam cabai pada masa tanam awal, pertengahan waktu tanam, dan pupuk yang diberikan pada dikala tanaman berada masa pertumbuhan buah ketika hendak menginjak waktu panen.
![]() |
Buah Cabai Berbuah Lebat Berkat Pupuk Dasar Organik. Foto Original By: Wahid Priyono (Guruilmuan) |
Untuk memperoleh hasil panen cabai yang optimal sering dijumpai para petani menggunakan pupuk-pupuk anorganik yang memang sangat kuat bagi pertumbuhan tanaman. Namun berdasarkan pengalaman dukungan pupuk anorganik (misal: TSP, Urea, KCl, dan lainnya) hanya akan membuat tanaman menjadi tinggi dan subur, akan tetapi biasanya buahnya sedikit. Namun sebaliknya, ketika dukungan pupuk organik (kompos/pupuk kandang), biasanya tanaman cabai memiliki batang yang jauh lebih kuat dari tanaman yang diberikan pupuk anorganik.
Para penggemar pertanian di kawasan Natar (Lampung Selatan) telah pertanda ihwal beberapa keuntungan penggunaan pupuk organik ainataranya, yakni: (1). Ramah terhadap lingkungan, tanah, dan air di sekitar tempat pembudidayaan tanaman, (2). Organ tanaman lebih kuat dan nampak segar, (3). Tidak rentan terserang penyakit, sistem pertahanan badan tanaman menjadi produktif, (4) Pembungaan berlangsung lebih cepat, (5). Buah yang dihasilkan lebih berkualitas, buahnya lebat.
Dari beberapa kriteria di atas, jelaslah bahwa penggunaan pupuk dasar organik (pupuk sangkar dan kompos hasil fermentasi) sangatlah mengagumkan bagi pertumbuhan tanaman sampai menghasilkan buah. Pupuk dasar organik inilah yang dapat diberikan pada tanaman semenjak usia tanam awal, usia pertengahan, maupun dukungan ketika proses pembungaan tanaman sedang berlangsung. Jangan lupa juga tambah wawasan anda dengan membaca artikel terkait berikut: Pupuk Kandang, Cara Pembuatan Pupuk Kandang Serta Peranannya Bagi Pertumbuhan Tanaman.