Definisi dan Cara Kerja Hormon Pada Tumbuhan
Dikenal banyak sekali hormon pada tumbuhan, menyerupai adanya hormon giberelin untuk perkecambahan biji, sitokinin untuk memperkuat batang dan merangsang pembentukan tunas dan pembungaan, hormon rhizokalin untuk mengatur pertumbuhan akar pada tanaman, auksin untuk menghambat pertumbuhan batang, gas etilen berfungsi untuk pematangan buah, dan masih banyak lagi jenis hormon yang dapat dijumpai pada tumbuhan.
1. Definis/Pengertian Hormon Pertumbuhan Pada Tumbuhan
Hormon tumbuhan adalah:
- Senyawa organik yang disintesa di salah satu adegan tumbuhan dan dipindahkan ke adegan lain.
- Pada konsentrasi yang sangat rendah, hormon bisa menjadikan suatu respon fisiologis. Hormon menghipnotis respon pada banyak adegan tumbuhan, yang tergantung pada spesies, adegan tumbuhan, fase perkembangan, konsentrasi hormon, interaksi antar hormon, dan banyak sekali faktor lingkungan.
Sampai ketika ini, hanya 5 kelompok hormon yang sudah dikenal, yaitu: empat macam auksin, banyak sekali macam giberelin (tercatat ada 84 macam), beberapa sitokinin, asam absisat, dan etilen.
![]() |
Hormon Auksin dan Sitokinin Biasanya Diberikan Pada Nanas, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan) |
Zat pengatur tumbuh organik yang disintesis oleh andal kimia organik (misalnya: 2-4 D, sejenis auksin), atau yang disintesis organisme selain tumbuhan bukan termasuk hormon tumbuhan.
2. Cara Kerja Hormon Pada Tumbuhan
Agar hormon tumbuhan bersifat aktif dan khas, maka:
- Hormon harus ada dalam jumlah cukup di sel yang tepat;
- Hormon harus dikenali dan diikat berpengaruh oleh setiap kelompok sel target/sasaran;
- Protein akseptor (messenger) yang mengikat hormon harus dapat menyebabkan perubahan metabolik lain yang mengarah pada penguatan kode atau kurir hormon.
Salah satu hal yang dikerjakan hormon tumbuhan yaitu mengendalikan acara gen. Diduga hormon berperan dalam pengaturan transkripsi dan translasi. Sebagai besar molekul mRNA (RNA duta) terurai sebagian dan beberapa bagiannya terangkai kembali sebelum mereka meninggalkan inti sel. Di sitosol, mRNA ditranslasikan pada ribosom atau dirusak oleh enzim ribonuklease. Jika mRNA ditranslasi menjadi enzim, perubahan pascatranslasi itu dapat terjadi melalui proses yang mungkin dikendalikan oleh hormon, yaitu: Fosforilasi, metilasi, asetilasi, glikosidasi, dan fosforilasi.
Sumber rujukan rujukan:
Hasnunidah, Neni. 2011. Fisiologi Tumbuhan. Bandarlampung: University Of Lampung.
Jangan lupa klik dan baca juga: Faktor Pemicu Terjadinya Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan.