Widget HTML Atas

7 Cara Perawatan Tanaman Buah Yang Baik Agar Berbuah Lebat dan Menguntungkan

Baik tanaman buah maupun tanaman sayur mayur dapat ditanam di lahan perkebunan, di sawah, ladang, tegalan, tempat berlereng di pegunungan, dan area strategis lainnya.

Tanaman sayur dan buah dapat menghasilkan produktivitas panen yang tinggi dengan syarat proses penanaman dan perawatan tanaman dilakukan secara benar, intensif, dan telaten.

Proses perawatan yang benar dapat menunjukkan nilai nyata bagi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman tertentu, tentu harus melihat porsi dan waktu yang jelas. Maka, sebaiknya seorang petani dalam memulai budidaya pertanian harus memahami betul terkait dengan kesehatan lingkungan kerja di pertanian, termasuk ihwal bagaimana seorang petani harus membuat prosedur kerja dan administrasi dalam pengelolaan tanaman yang mereka budidaya.

Tanaman Holtikultur Buah Terong Lalap Hijau Bulat
Tanaman Holtikultur Buah Terong Lalap Hijau Bulat, Foto Original By: Guruilmuan (Wahid Priyono)

Perawatan tanaman holtikultura jenis buah-buahan harus mendapat perhatian serius, sehingga petani tidak mengalami kejadian buruk ibarat gagal panen, kerusakan pada buah akhir banyak sekali serangan hama maupun penyakit pada tanaman, atau duduk perkara lain yang jelas-jelas dapat menurunkan produktivitas pertanian. Tentu hal ini semua tidak diinginkan oleh para petani.

Ada beberapa tahapan perawatan tanaman buah yang baik supaya menghasilkan buah yang lebat serta menguntungkan setelah dilakukan pemanenan. Langkah perawatannya meliputi tahap penyiraman, penyiangan, pendangiran, perampelan, pemupukan, pengontrolan kesehatan lingkungan kerja, pengendalian hama dan penyakit pada tanaman, serta kegiatan penelitian di lingkungan pertanian itu sendiri, dan terakhir ialah evaluasi sistem kinerja dalam pertanian.

1. Penyiraman

Penyiraman merupakan tahap yang sangat penting bagi tanaman. Dengan melaksanakan kegiatan penyiraman, maka tekstur dan kelembaban tanah akan tetap terjaga dengan baik, sehingga tanaman tidak mengalami krisis air.

Beberapa jenis tanaman hidrofit (tanaman yang hidup di air, contohnya kangkung, genjer, dan sebainya) penyiraman mungkin tidak dapat dilakukan karena ketercukupan air sudah ada, sehingga penyiraman mungkin dilakukan apabila kondisinya tidak memungkinkan atau dalam artian lingkungan di sekitar tempat tanaman tumbuh sedang mengalami kekeringan (kemarau).

Namun hal tersebut di atas sangat berbeda bagi anda yang membudidaya banyak sekali jenis tanaman di tempat daratan yang umumnya termasuk jenis tanaman higrofit (yang bisa tumbuh pada lingkungan tanah yang lembab) atau tanaman xerofit (yang tanamannya dapat tumbuh pada lingkungan kering).

Semua karakteristik jenis tanaman tersebut tentu memerlukan waktu, dosis, dan intensitas penyiraman yang berbeda. Karena dari masing-masing cara tanaman buah memperoleh nutrisi tentu berbeda, termasuk hal ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan dimana lingkungan tersebut mempengaruhui habitat tanaman yang cocok.

Pada tanaman darat, ibarat halnya jenis tanaman buah-buahan, biasanya intensitas (frekuensi) banyaknya penyiraman umumnya 2 kali dalam sehari, terutama bagi tanaman yang sedang menjalani masa pertumbuhan dna perkembangan. Intensitas penyiraman pada tanaman buah tentu harus melihat faktor umur tanaman dan kebutuhan tanaman akan air kalau sewaktu-waktu memang dibutuhkan.

Maka hal yang terpenting ialah lakukan penyiraman pada tanaman dengan ritme/intensitas yang sesuai, tidak berlebihan juga tidak kekurangan. Penyiraman yang teratur sesuai kebutuhan akan jauh lebih penting bagi tanaman itu sendiri daripada dilakukan secara sembarangan yang tidak mengikuti pola yang benar. Sebab, bagaimanapun juga penyiraman akan mensugesti pertumbuhan dan perkembangan tanaman mulai dari tanaman awal sampai menghasilkan buah yang lebat serta menguntungkan bagi petani.

2. Penyiangan dan Pendangiran

Penyiangan dan pendangiran merupakan dua hal yang tak boleh terlewatkan dalam kegiatan pertanian, terutama untuk jenis tanaman sayur mayur maupun buah.

Bagi tanaman buah, penyiangan dan pendangiran berperan penting dalam menjaga kesehatan tanaman, sehingga tanaman akan berpeluang untuk terbebas dari serangan basil dan penyakit patogen yang mungkin saja dapat menyerang beberapa episode organ tanaman yang tertarget.

Penyiangan bertujuan untuk memusnahkan rumput-rumput liar (gulma) sehingga pada alhasil lingkungan di sekitar tanaman akan semakin bersih dan terbebas dari penyakit. Penyiangan dapat dilakukan dengan cara mencabut, mengoret gulma sampai pada akarnya. Karena dengan banyaknya gulma yang tumbuh di lahan tanam maka akan memungkinkan terjadinya pengurangan nutrisi (unsur hara) di dalam tanah, atau dengan kata lain akan terjadi perebutan nutrisi antara tanaman dengan gulma.

Perkebunan Terong Yang Subur Berkat Kesehatan Lingkung Diperhatikan
Perkebunan Terong Yang Subur Berkat Kesehatan Lingkung Diperhatikan. Foto Original By: Guruilmuan (Wahid Priyono)

Penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan pendangiran. Pendangiran sendiri merupakan kegiatan dalam pertanian yang bertujuan untuk menerima sistem aerasi di dalam tanah pertanian yang semakin subur karena lalu lintas unsur Oksigen dapat terserap baik oleh tumbuhan melalui organ akar atau dari substansi kimia pupuk dan unsur organik yang hendak diserap oleh akar tanaman.

Pendangiran dilakukan dengan cara mencangkul kecil-kecil tanah di sekitar tempat tumbuh tanaman. Usahakan tetap berhati-hati dalam kegiatan pendangiran, cangkullah kecil-kecil tanah di sekitar tanaman tanpa harus melukai akar tanaman itu sendiri.

Beberapa jenis tanaman buah yang sering dilakukan penyiangan dan pendangiran ialah jeruk nipis, jeruk manis, melon, mangga, singkong, tomat, labu, kacang tanah dan lain sebagainya.

Dengan melaksanakan kegiatan penyiangan dan pendangiran, maka produktivitas pertanian dapat ditingkatkan dan mencegah kegagalan panen. Baca Juga: Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Panen Dalam Pertanian.

3. Perempelan

Perempelan merupakan salah satu proses pemotongan beberapa tunas muda atau tunas aksiler supaya dihasilkan tunas lain yang lebih produktif menghasilkan buah yang baik dan berbuah lebat. Perempelan dilakukan oleh masyarakat petani biasanya pada jenis tanaman sayur maupun buah tertentu. Biasanya tanaman buah yang dilakukan perempelan ibarat tanaman buah kopi dan jambu.

4. Pemupukan

Pemupukan merupaka acara yang dapat dilakukan petani/pekebun/penggemar tanaman untuk menjaga supaya tanaman tetap subur dan pada alhasil akan menghasilkan buah yang lebih lebat.

Dalam kegiatan pemupukan, biasanya petani menggunakan dua jenis pupuk, ada pupuk jenis anorganik dan ataupun pupuk organik. Pupuk organik cenderung lebih menguntungkan dibandingkan dengan penggunaan pupuk anorganik ibarat urea, KCL, TSP, dan sejenisnya. Pupuk organik dari kotoran hewan ternak/tumbuhan yang difermentasikan menjadi pupuk kompos, pupuk hayati atau pupuk sangkar jauh lebih baik bagi tumbuhan. Sehingga ketika ini telah banyak para petani yang melaksanakan kegiatan pertanian secara organik karena terbukti lebih ramah terhadap lingkungan kerja dan organ badan manusia. Baca: Keuntungan dan Kekurangan Pertanian Organik.

Kegiatan pemupukan juga sebaiknya dilakukan secara benar, sesuai porsi dan kebutuhan bagi tanaman itu sendiri, artinya tunjangan pupuk kepada tanaman target tidak boleh kekurang, dan tidak boleh berlebihan, semua harus sesuai porsi yang tepat. Baca juga: Cara Pembuatan Pupuk Dari Serat Jerami Padi Yang Dibakar.

5. Pengontrolan Kesehatan Lingkungan Kerja

Pengontrolan kesehatan lingkungan kerja sangat penting diperhatikan oleh petani. Pengontrolan dilakukan dengan cara memperhatikan kondisi lahan, serta organ tanaman mulai dari akar, batang, daun, bunga, sampai pada episode organ buahnya.

Jika seandainya terdapat kondisi lahan yang banyak terdapat gulma (rumput liar) yang berbahaya bagi perkembangan tanaman, maka segera lakukan penyiangan maupun pendangiran. Ada juga kendala teknis yang mungkin saja terjadi ketika melaksanakan perawatan tanaman buah, yakni seringnya tanaman buah terserang hama dan penyakit pada tanaman. Pada beberapa jenis tanaman buah, biasanya hama yang sering menyerang ialah ulat buah, lalat buah (Drosophila melanogaster) dan kelelawar. Sementara itu ada jenis penyakit yang menyerang tanaman buah baik yang disebabkan karena virus, bakteri, maupun mikroorganisme benalu lainnya.

6. Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Tanaman

Hama dan penyakit pada tanaman buah maupun sayur merupakan penyebab dari 80% kegagalan panen. Akibat acara hama dan penyakit tanaman banyak sekali petani di Indonesia yang merasa dirugikan, bahkan epidemi pertumbuhan jenis hama dan penyakit ini sangat menjadi-jadi terutama kalau lingkungan tempat tumbuh penyakit sangat cocok dengan lingkungan tumbuh tanaman.

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman dapat ditempuh dengan penggunaan biopestisida hayati atau dengan predator biologi yang dijadikan sebagai inang untuk membunuh organisme lain yang membahayakan bagi tanaman. Beberapa petani ada yang menggunakan insektisida atau nematisida untuk membunuh serangga dan hewan-hewan dari kelas nematoda. (Baca juga: Jenis Hama Penyakit Pada Tanaman Tomat dan Cabai Holtikultura Serta Cara Penanggulangannya).

Adapun jenis hama penyakit yang sering menyerang tanaman holtikultura buah maupun sayur ibarat wereng hitam, walang sangit, ular, kelelawar, ulat grayak, ulat bulu, layu fusarium, acara basil patogen beracun yang dapat merusak struktur organ tanaman yang pada alhasil akan mati.

7. Kegiatan Penelitian Di Lingkungan Pertanian

Aktivitas penelitian merupakan cara prefentif dalam upaya mendorong banyak sekali penyelidikan ilmiah di lapangan. Penelitian yang dimaksud tentunya penelitian yang dilakukan petani/pekebun di lingkungan tempat mereka bekerja. Sebagai contoh, untuk melaksanakan perawatan tanaman secara baik maka dapat ditempuh dengan melaksanakan penanaman tanaman secara tumpang sari atau sistem rotasi tanaman. Selain itu, lakukan juga penelitian terkait dengan serangan hama/penyakit pada tanaman dengan banyak sekali jenis penggunaan biopestisida dan pengaruhnya terhadap tanaman.

Contoh lain ialah dari banyaknya penyelidikan, hipotesis (dugaan sementara), dan banyak sekali rangkaian kegiatan ilmiah penelitian di lahan pertanian, maka seharusnya petani berinovasi untuk menghasilkan banyak sekali produk kimia maupun non-kimiawi yang dapat dijadikan alternatif dalam perawatan tanaman, misalnya penemuan pupuk organik penumbuh tanaman buah supaya lebih cepat berkembang.

Kaprikornus kegiatan dalam pertanian juga harus melibatkan kegiatan fisik yang ditujukan kepada kegiatan penelitian, terlebih juga harus mempersiapkan para petani handal dan profesional yang juga mementingkan kegiatan pertanian untuk kepentingan pengabdian kepada masyarakat luas.


Itulah tadi ulasan/pembahasan lengkap tentang: "9 cara perawatan tanaman buah yang baik supaya berbuah lebat dan menguntungkan". Semoga bermanfaat untuk rekan-rekan petani dna pekebun yang membaca artikel pengalaman saya di atas. aamiin. Salam budidaya pertanian, ayo berkebun, ayo menanam.