Penyakit Tanaman Cabe yang paling Ganas dan Cara Mengatasinya
Banyak petani cabe yang gagal panen akibat serangan penyakit cabe. Penanganan hama yang salah bisa mengakibatkan hasil yang buruk. Budidaya tanaman cabe sudah menjadi keharusan dilakukan oleh setiap orang, mengingat harga cabai semakin naik. Oleh karena itu, cara mengatasi hama pada tanaman cabai perlu diketahui oleh anda yang baru akan mencoba untuk membudidayakan cabe. Baik itu cabe rawit atau cabai keriting.
Apakah Penyebab terjadinya hama pada tanaman?
- Dampak penggunaan Pestisida tidak ramah lingkungan
Hama penyakit sering muncul karena penggunaan pestisida yang tidak ramah lingkungan. Sebagai contoh ada serangan wereng di sawah, kemudian petani memberikan semprot wereng, Petani tersenyum puas saat melihat wereng mati. Tapi keesokan harinya petani menangis karena jumlah wereng yang menyerang lebih banyak. Hal ini dikarenakan musuh alami wereng sudah mati, sehingga wereng dari tanaman padi tetangga malah pindah ke sawah petani tadi. Bukan karena wereng balas dendam karena anda menyemprot wereng. - Pengaruh perubahan iklim
Pengaruh iklim berhubungan dengan ketersediaan air. Sehingga menentukan waktu tanam suatu tanaman adalah sesuatu yang sangat penting. - Menanam satu varietas tertentu secara terus menerus tanpa pola
- Berkembangnya suatu spesies tanpa musuh alami
Apa sajakah hama yang sering menyerang tanaman cabe?
Hama yang menyerang cabe adalah ulat, kutu daun, thrips, tungau dan lalat buah.- Ulat
Dikenal dengan ulat grayak yaitu salah satu hama yang menyerang cabai. Ulat yang berwarna hijau, kecil dan sangat banyak yang menyerang daun, tunas dan batang yang masih sangat muda.
Jika serangan sudah mencapai tahap paling parah bisa membuat tanaman menjadi gundul.
JIka masih dalam tahap perkembangan sebaiknya diambili pada malam hari secara menyeluruh. Tetapi jika tidak bisa dan tidak memungkinkan, sebaiknya disemprot dengan instektisida. Dilakukan pada malam hari agar hasil lebih maksimal. - Kutu daun Atau Thrips
Ditandai dengan gejala daun keriting dan menggulung kearah atas, kutu daun menyerang dengan menghisap cairan pada daun, sehingga daun menjadi kering dan mengeriting.
Penyakit ini bisa menjadi pembawa virus lain, sehingga sangat berbahaya untuk tanaman cabe. Mengeluarkan cairan yang berwarna kuning semut dan cendawan yang bisa menyebabkan daun menjadi menghitam.
Cara mengatasinya adalah Hindari penanaman cabe berdekatan dengan semangka melon dan kacang panjang. Petik daun yang sudah mengeriting dan musnahkan.
Gunakan insektisida dan semprotlah pada sore hari. Perlu dipastikan gunakan semprot organik karena hama thrips juga mengundang musuh alami thrips seperti kumbang dan kepik.Contoh Pembuatan Perangkap untuk mengatasi lalat buah - Tungau
Setelah tadi thrips pada daun menggulung ke atas, jika serangan tungau adalah kebalikannya yaitu daun mengeriting dan menggulung ke bawah. Daun yang terkena tungau pada bagian bawah menjadi kecoklatan dan akan rontok
Pengendalian penyakit tungau adalah dengan mencabut tanaman yang terkena tungau, atau jika belum parah bisa langsung dipotong bagian yang terkena tungau.
Sebagai langkah preventif jangan tanam tanaman cabe dekat dengan tanaman singkong.
Pengendalian lakukan dengan semprot tungau atau racun tungau. - Lalat Buah
Lalat Buah menyerang cabe dengan cara menyuntikkan telor lalar buah dalam buah cabe. Seelah menjadi larva, akan menyerang dan membuat buah menjadi rontok dan membusuuk karena buah sudah dimakan dari dalam.
Pengendalian
Ambil buah yang sudah rontok kemudian bakar atau rendam. Jangan biarkan larva berkembang menjadi pupa yang akan menambah perkembangan lalat buah semakin banyak.
Jika belum parah bisa dipasang perangkap yaitu teteskan atraktan pada kapas kemudian masukkan kedalam botol air mineral.
Jika tidak mempan semprot dengan insektisida alami pada pagi hari.
Apa saja penyakit Cabe?
Penyakti yang menyerang tanaman cabe adalah cendawan, jamur, virus dan bakteri.- Busuk Batang Kuncup
Disebabkan oleh virus, ditandai dengan pertumbuhan menjadi kerdil, warna daun belang-belang hijau tua dan hijau muda, ukuran daun lebih kecil, tulang daun akan berubah menguning. Biasanya menyerang pada musim hujan dengna kelembaban tinggi.
Penyakit ini dapat diminimalisir dengan cara :
# Mengurangi pemakaian pupuk nitrogen ( Urea atau ZA )
# Menanam dengan jarak tidak terlalu rapat, tujuannya supaya sirkulasi udara lancar.
# Menggunakan mulsa plastik pada musim hujan
# Membuang atau membakar tanaman yang terserang - Virus Kuning
Batang terlihat menguning lantaran serangan virus yang disebut dengan virus gemini. Untuk pengobatan belum ditemukan karena serangan virus ini, tetapi anda bisa mengantisipasinya dengan memilih benih yang tepat yang tahan dari serangan virus ini. - Patek atau atraknosa
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan. Pada fase pembibitan biasanya akan membuat tanaman menjadi layu. Jika menyerang tanaman cabe dewasa biasanya akan membuat cabe busuk mengering, jika menyerang batang maka seperti membusuk dan mengering.
Penyebabnya adalah penyakit bawaan dari bibit tanaman cabe, cara mengatasinya adalah pilih dengan teliti benih yang akan dipakai.
Jika sudah terlanjur maka anda bisa menyemprot dengan pengendali jamur. - Layu
Penyakit ini disebabkan oleh jamur atau cendawan. ciri cirinya adalah pada sianghari tanaman akan layu, kemudian mulai segar pada sore hari sebelum akhirnya mati. Layu ini bisa disebabkan oleh bakteri atau jamur fusarium sehingga perlu anda amati dengan seksama sebelum penanganan yang terbaik. - Bercak daun
Daun terkena jamur sehingga timbul bercak berwarna hitam. Setelah itu daun akan menguning dan rontok. Hal ini biasa terjadi saat musim hujan. Karena suhu yang lembab. Jamur ini menyebar karena terbawa angin atau terbawa oleh manusia.
Cara pencegahan adalah dengan pengaturan jarak tanam yang baik.
Jika tanaman sudah mati karena serangan ini sebaiknya dibakar.
Jika serangan tidak berhenti dan mengganas sebaiknya disemprot dengna pengendali jamur.
Demikian postingan tentang penyakit tanaman cabe. Sukai halaman fanspage kami Rumah Petani, dan bagikan dengan menekan tombol media sosial di bawah ini. Salam sukses petani Indonesia.