Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair POC Yang Baik dan Benar
Ada dua macam tipe pupuk organik cair yang dibuat melalui proses pengomposan, yakni pertama pupuk cair organik yang dibuat dengan cara melarutkan pupuk organik yang sudah jadi atau setengah jadi ke dalam pelarut air. Jenis pupuk yang dapat dilarutkan yakni jenis pupuk kandang, pupuk kompos, ataupun pupuk hijau, atau campuran dari ketiganya. Pupuk cair semacam ini tentu karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan pupuk padat, hanya saja komponen di dalam pupuk tersebut dirubah dalam bentuk cair. Dalam bahasa lebih sederhana, pada ketika pembuatan seduhan air kopi, maka mencampurkan abu kopi ke dalam air, lalu air kopi tersebut dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair. Pupuk cair tipe ini suspensi larutan kurang stabil serta mudah mengendap, alasannya yakni sulit sekali kalau disimpan dalam jangka waktu lama sehingga setelah pembuatan maka pribadi dimanfaatkan untuk kepentingan tanaman yakni dengan menyiramkannya pribadi pada permukaan tanah sekitar kawasan tumbuh tanaman, praktis tidak disemprotkan pada daun tanaman.
Kedua yakni pupuk organik cair yang dibuat dari materi organik melalui proses fermentasi dalam keadaan tanpa Oksigen (fermentasi anaerob) dengan perlindungan mikroorganisme hidup. Bahan baku utamanya yakni dari material organik yang belum terkomposkan. Unsur hara organis yang terkandung pada pupuk cair jenis ini yakni benar-benar berbentuk cair dengan karakteristik larutannya yang lebih stabil artinya apabila dibiarkan larutannya tidak mengendap. Tentu hal ini akan berbeda jauh ketika kita hanya sebatas membuat POC dari tipe pertama tadi.
Manfaat dan Penggunaan Pupuk Organik Cair (POC)
Pupuk organik cair (POC) pada dasarnya diaplikasikan untuk merangsang pertumbuhan bunga, daun, akar, dan batang tanaman. Caranya yaitu dengan mengencerkan pupuk sangkar organik dengan air, kemudian disemprotkan pada organ tanaman menyerupai akar, batang, daun, maupun bunga. Kepekatan pupuk cair tidak boleh lebih dari 2%. Pada banyak produk, pengenceran dilakukan hingga mencapai 100 kali pengenceran, itu artinya tiap 1 Liter pupuk organik diencerkan dengan 100 Liter air bersih.
![]() |
Foto Original Oleh: guruilmuan.blogspot.com (Cabai Jawa Berbuah Lebat Akibat Dilakukan POC) |
Untuk memperoleh pertumbuhan daun yang cepat, daun lebar dan lebih berwarna hijau segar maka sebaiknya buatlah POC yang terbuat dari pupuk kotoran hewan yang mengandung banyak unsur hara Nitrogen (N) menyerupai yang banyak terdapat pada pupuk kotoran ayam, serat-serat tanaman, bekas daun-daun yang membusuk, batang tanaman yang membusuk, atau jerami padi. Sedangkan untuk merangsang pertumbuhan buah, maka buatlah pupuk cair POC yang banyak mengandung unsur hara menyerupai Fosfor dan Kalium (K), menyerupai yang banyak terdapat pada kotoran kambing, kulit buah-buahan, sekam padi, dedak, maupun kotoran sapi dan kerbau.
Karakteristik dan Sifat Pupuk Cair Organik (POC)
POC tidak sanggup mendapatkan amanah dan dijadikan satu-satunya pupuk utama dalam budidaya tanaman. Sebaiknya gunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utama dalam bercocok tanam. Pengunaan pupuk padat yang terdapat di dalam media tanam akan bertahan lama dan sebagai penyuplai kandungan unsur hara organik yang baik untuk menunjang pertumbuhan akar tanaman dan bab organ tanaman bab atasnya. Berbeda kalau menggunakan pupuk cair POC, maka rentan terbawa abrasi ataupun kalau terkena air hujan sangat mengurangi faktor kebermanfaatan dari pupuk cair tersebut dalam merangsang pertumbuhan organ tanaman tertentu.
Pupuk organik cair sangat efektif apabila diaplikasikan pada organ tanaman menyerupai akar, batang, daun, bunga. Cara penggunaannya sangat simpel yakni dengan cara disemprotkan langsung. Seperti diketahui oleh banyak para petani Indonesia dan petani mancanegara, bahwa pupuk organik cair berkhasiat sebagai perangsang pertumbuhan tanaman. Terutama ketika tanaman sedang bertunas, berbunga, buah atau masih dalam tahap pertumbuhan daun muda. Daun dan batang serta akar dapat menyerap secara pribadi melalui stomata daun.
Pemberian POC melalui daun haruslah berhati-hati, jangan hingga kelebihan dosis, karena dapat menimbulkan daun menjadi menguning, rentan terserang hama dan penyakit tanaman, serta dapat mematikan tanaman. Termasuk ketika pemberian POC pada bab batang, akar juga harus ekstra hati-hati dan seperlunya saja. Penyemprotan POC pada bab organ bunga tanaman harus hati-hati dan semprotkan cukup 1 kali dalam 1 Minggu tidak boleh lebih, karena dikhawatirkan akan membuat bunga cepat rontok, bunga sering busuk dan gagal dalam memproduksi bunga dan buah.
Setiap tumbuhan memiliki kapasitas untuk menyerap nutrisi sebagai makanannya. Secara teoritis, tumbuhan hanya bisa menyerap unsur hara yang tersedia di dalam tanah tidak lebih dari 2% per harinya. Dan untuk pemberian POC pada organ daun, batang, bunga, dan akar tanaman sebaiknya juga tidak lebih dari 2%, maka sebaiknya cairkan terlebih dahulu pupuk organik padat dari kotoran ternak sebelum disemprotkan pada bab organ tanaman.
Pupuk organis cair ini juga yakni pupuk perhiasan layaknya menyerupai hormon perangsang pertumbuhan yang sering digunakan petani untuk banyak sekali kepentingan menyerupai merangsang proses pembungaan, mempercepat pembuahan, merangsang pertumbuhan daun, akar, maupun batang. Pupuk organik cair POC bukan pupuk utama, sehingga banyak mengandung unsur hara mikro, sementara itu untuk unsur hara makro dipenuhi oleh pupuk utama lewat tanah menyerupai ditambahkan pupuk anorganik menyerupai Urea, TSP, dan lain sebaginya.
Cara Terbaik Membuat Membuat Pupuk Organik Cair (POC)
Membuat pupuk POC cair sangat mudah sekali. Pengaplikasiannya sangat mudah dan praktis sekali. Berikut ini cara pembuatan POC yang sudah tenar dan banyak dilakukan oleh masyarakat petani yang ada di nusantara maupun mancanegara. (dilansir dari alamtani.com).
- Menyiapkan bahan-bahan organik berikut ini: 1 karung kotoran ayam/itik/mentok, setengah karung dedak, 30 kg hijauan organik (gedebong pisang, jerami padi, daun leguminosae), 100 gram gula merah, 50 ml bioaktivator (EM4), serta air bersih secukupnya.
- Menyiapkan tong plastik kedap udara ukuran 100 Liter sebagai media pembuatan POC, satu meter selang aerator transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), botol plastik bekas akua ukuran 1 Liter. Selanjutnya lubangi tutup tong seukuran selang aerator.
- Rajang atau potong bahan-bahan organik yang dijadikan sebagai materi utama pembuatan POC. Masukan rajangan materi organik dan pupuk kotoran unggas tersebut ke dalam tong dan tambahkan air bersih, komposisinya: 2 bab materi organik = 1 bab air. Lalu aduk-aduk hingga merata.
- Melarutkan bioaktivator (seperti EM4) dan gula merah ke dalam 5 Liter air kemudian aduk hingga merata. Kemudian tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang sudah berisi materi baku pupuk.
- Selanjutnya tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang diberi lubang. Rekatkan kawasan selang masuk hingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang lain masuk ke dalam botol yang telah diberi air.
- Memastikan bahwa benar-benar tidak ada celah dalam selang, karena pada proses pembuatan POC ini akan berlangsung secara fermentasi secara anaerob (tanpa menggunakan Oksigen). Fungsi selang yakni untuk menyetabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang telah dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar yang masuk ke dalam tong.
- Tunggulah hingga 7 - 10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan larutan POC yang dibuat, maka buka penutup tong dan cium wangi adonan. Apabila wanginya menyerupai tape , berarti adonan di dalam tong sudah matang dan siap digunakan.
- Selanjutnya pisahkan antara cairan dan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan saringan kain. Ampas adonan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik padat yang pribadi diberikan pada permukaan tanah kawasan tumbuhan ditanam.
- Memasukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair (POC) sudah jadi dan siap digunakan. Jika dikemas dengan baik, maka POC ini dapat digunakan hingga 6 bulan bahkan lebih.
Demikian info dan tatacara: "Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC)". Semoga apa yang sudah disampaikan pada uraian di atas bermanfaat bagi para petani budidaya tanaman. Salam budidaya, dan mari berkebun, warnai Indonesia dengan banyak sekali jenis tanaman. Jangan lupa juga baca artikel terkait pada bab di bawah ini.