Cara Merawat Tanaman Mentimun dari Gulma, Hama, dan Penyakit
Di daerah Asia Tenggara, tanaman mentimun telah banyak ditanam oleh petani/pekebun. Seperti hal ini banyak ditemui di daerah-daerah di Thailand (Bangkok), Vietnam, Kamboja, dan Malaisya. Keempat negara tersebut menjadi tentangan Indonesia dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).
Di Indonesia sendiri mentimun merupakan buah yang cukup baik dibudidaya di lingkungan tropis, dengan suhu optimum, dan dapat dibudidaya pada aneka macam jenis tanah.
Meskipun aggapan membudidaya mentimun itu mudah, tapi kenyataannya banyak para petani yang gagal membudidaya mentimun, sebab selain pertumbuhan tanaman menjadi buruk, terkadang juga yang menimbulkan hal tersebut yaitu proses perawatan tanaman, pengontrolan dan pencegahan hama maupun penyakit yang kurang tepat.
Pada kesempatan yang baik ini, guruilmuan akan mencoba untuk mengulas wacana bagaimana cara merawat (memelihara) tanaman mentimun dari serangan gulma, hama, maupun penyakit. Disini kita akan berguru bersama dan setidaknya saya akan aneka macam info kepada anda semuanya.
1. Perawatan Tanaman Mentimun dari Serangan Gulma
Gulma (rumput liar) merupakan tumbuhan yang kebanyakan dari golongannya yakni parasit, saprofit, dan ada juga yang bersifat netral.
Beberapa jenis gulma benalu seringkali menjadi musuh turun-temurun dari tanaman hortikultura sayur mayur maupun buah. Termasuk gulma ini paling hobi membuat tanaman mentimun menjadi lambat pertumbuhannya.
Selain itu, perawatan tanaman mentimun yang tidak dilakukan secara intesifikasi juga dapat memungkinkan munculnya gulma jenis baru, sehingga gulma ini akan menghipnotis struktur tanah dan komponen unsur hara yang terkandung di dalam tanah.
Pertumbuhan gulma yang sangat banyak juga menjadi sarang penyakit bagi tanaman. Beberapa jenis jamur benalu juga bisa menginfeksi batang maupun akar tanaman mentimun, sehingga gulma penting sekali untuk dibasmi dan dijauhkan dari sentra tanaman tumbuh.
![]() |
Tanaman Mentimun Terserang Gulma, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan) |
Alasan lainnya yang telah banyak dibuktikan bahwa kebanyakan gulma berkompetisi (bersaing) dengan tanaman mentimun dalam mengambil nutrisi yang disediakan di dalam tanah, sehingga bila pertumbuhan gulma lebih banyak daripada satu batang pohon mentimun, maka bisa dimungkinkan tanaman mentimun akan terhenti pertumbuhannya, dan pada karenanya menghasilkan buah yang kecil-kecil (tidak optimal), atau dalam skala menyedihkan justru tidak menghasilkan buah sama sekali.
Untuk mencegah dan menghindari keadaan di atas, maka ada beberapa langkah dalam perawatan tanaman mentimun dari serangan gulma, diantaranya yakni sebagai berikut:
- Dalam pembudidayaan mentimun sebaiknya/sangat dianjurkan menggunakan mulsa plastik yang diletakan di sepanjang bedengan-bedengan. Sebab, penggunaan mulsa ini sangat manjur dalam mengurangi laju pertumbuhan gulma, dan juga untuk mengontrol pertumbuhan gulma dalam bidang penelitian ilmiah;
- Perawatan tanaman mentimun harus dilakukan semenjak dini, yaitu semenjak tanaman berumur 20 hari semenjak semai bibit di masing-masing bedengan;
- Kontrollah tanaman mentimun secara berkala, bisa memperhatikan kondisi lubang tanam pada mulsa, apakah di tanah sekitarnya terdapat gulma? bila ada gulma dapat dilakukan pencabutan manual menggunakan tangan/alat sekop kecil/pencong;
- Pertumbuhan gulma di luar/yang ada di bawah bedengan sebaiknya dapat disemprotkan saja denga herbisida pemberantas rumput liar sehingga total lingkungan di sekitar penanaman akan semakin baik dan sehat;
- Mengatur kelembaban lingkungan tanam, serta proses pengairan lahan bendengan yang sempurna dan terarah juga merupakan kunci untuk memperkecil lajur pertumbuhan gulma.
Sebagai teladan dasar dalam pembuangan gulma dari lingkungan budidaya mentimun, anda dapat membaca artikel berikut ini: Cara Mencegah Pertumbuhan Gulma Pada Tanaman Hortikultura.
2. Perawatan Tanaman Mentimun dari Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit merupakan predator yang dapat menimbulkan penyakit dan serangan bertubi-tubi pada organ tanaman mentimun. Biasanya organ tanaman yang diserang hama dan penyakit akan mengalami gejala dan efek samping yang cukup serius. Sebagai contoh hama ular tanah yang juga terkadang dapat merusak pada episode tanaman muda yang gres tumbuh. Penyakit layu fusarium juga seringkali menjadi tantangan bagi pertanian mentimun.
Sebetulnya sangat banyak sekali jenis hama dan penyakit yang menyerang pada tanaman mentimun, namun alangkah baiknya anda juga dapat membaca artikel lengkap ini sebagai materi episode dalam membudidaya timun sekaligus cara perawatannya. Baca: Cara Budidaya Mentimun Organik Agar Cepat Berbuah Lebat.
Beberapa cara perawatan tanaman mentimun dari hama dan penyakit dapat ditempuh melalui beberapa alternatif cara ibarat berikut:
- Lakukan penyiraman secara teratur, terutama pada tanaman mentimun yang gres tumbuh/berkecambah. Sebab, penyiraman merupakan langkah praktis untuk mencegah pertumbuhan hama ketika fase reproduktif (metamorfosis-pembentukan larva/telur);
- Menggunakan mulsa plastik sangat penting untuk meminimalisir pertumbuhan dan perkembangan hama dan penyakit;
- Lakukan penyemprotan dengan fungsisida atau jenis pestisida sesuai kebutuhan bila bertujuan untuk memberantas/membunuh hama maupun penyakit;
- Dapat melaksanakan pengontrolan tanaman secara rutin, dengan membuang/mengambil hama secara manual lalu dibakar.
Itulah tadi info mengenai cara merawat tanaman mentimun dari serangan gulma, hama, maupun penyakit. Semoga bermanfaat untuk anda rekan-rekan petani yang ada di daerah. Salam budidaya pertanian. Ayo menanam.