Widget HTML Atas

4 Jenis Hama Penyerang Tanaman Cabai Muda Yang Baru Disemai

Selama masa semai bibit cabai baik di lahan penyemaian khusus, di wadah pot polybag, atau setelah bibit tanaman muda dipindahkan ke lahan terbuka (bedengan), maka akan ada kemungkinan tanaman cabe yang masih muda dalam masa pertumbuhan akan terserang hama maupun penyakit pada tanaman. Namun tak perlu khawatir sebab jenis-jenis hama tertentu dapat dibasmi baik dengan menggunakan predator biologi maupun dengan senyawa kimia 0bat pertanian ibarat fungsisida, insektisida, dan lain sebagainya. Namun dalam penggunaanya, harus sesuai dosis yang ditetapkan. Jika dosis yang digunakan sempurna dan diubahsuaikan dengan tingkat umur tanaman, maka dijamin hasil pertanian anda akan terbebas dari serangan hama dan penyakit yang tentunya akan berefek aktual dalam menghasilkan buah cabe yang lebat dan berbuah banyak.

Tanaman Cabai Rawit Jengki Berbuah Lebat
Tanaman Cabai Rawit Jengki Berbuah Lebat, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan)

Ada beberapa jenis hama maupun penyakit yang seringkali menyerang tanaman cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, cabe lado dan varietas jenis cabe lainnya. Bentuk serangan hama dan penyakit sangat bervariasi, mulai dari tingkat yang ringan sampai tingkat terberat. Anda dapat menggali isu dan pengetahuan anda pada link berikut: Jenis Hama dan Penyakit Pada Tanaman Tomat dan Cabai Holtikultura Serta Cara Penanggulangannya.

Selama masa pertumbuhan daun, akar, batang pada tanaman cabai yang gres saja disemaikan, maka sebaiknya petani harus tetap memantau (mengontrol) tanamannya biar tetap terawat. Hal ini mencakup beberapa hal ibarat memastikan kondisi lingkungan daerah penyemaian dan lahan tanam terbebas dari rumput-rumput liar (gulma) yang terlalu banyak, mengontrol organ tanaman mulai dari adegan akar, batang dan daunnya. Karena biasanya hama tanaman lebih sering menyerang organ daun maupun batang, sehingga lambat laun tanaman akan merasa dirugikan, dan pada hasilnya laju pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, tanaman menjadi mati, dan gagal panen.

Ada 4 jenis hama penyerang tanaman cabai muda, yang dengan adanya keempat hama ini tentu akan besar lengan berkuasa signifikan terhadap laju pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman.

1. Jangkrik

Jangkrik selain dijadikan hewan peliharaan sebab bunyinya sangat menarik, tak heran beberapa jangkrik liar yang sering berada pada lahan perkebunan dan persawahan juga terindikasi sebagai oknum (hama) dalam budidaya cabai. Hewan ini sangat hobi memakan batang dan daun-daun muda pada biji cabai yang gres saja berkecambah, dan tak heran kehadiran dari jangrik justru akan membuat batang dan daun tanaman cabai muda menjadi rusak dan bahkan mempercepat waktu ajal pada tumbuhan.

2. Bekicot

Sama dengan jangrik, bekicot juga dikenal sebagai hama serius dalam dunia pertanian. Hewan dari kelas molusca (keong-keongan) ini merupakan benalu pada tanaman cabai yang masih muda. Biasanya organ tanaman yang sering dimangsanya ialah daun, batang, dan beberapa akar jalar yang berada di pinggiran tanah. Tak heran jikalau bekicot terkenal sebagai hewan herbivora yang gemar juga mengonsumsi sisa-sisa pembusukan daun dan substrat tanaman lainnya.

3. Ulat Daun

Ulat daun juga merupakan hewan benalu yang menyerang tanaman cabai yang masih muda maupun yang telah dewasa. Dari beberapa kasus yang ditemukan, sebagian besar petani mengalami kerugian panen sampai 30% jawaban terserang hama ulat daun ini. Kehadiran ulat daun juga memberi efek negatif bagi tanaman, sebab seringkali membuat organ daun menjadi rusak, daunnya menggulung, mengalami kebopengan (permukaan daunnya berlubang), dan gejala lainnya yang barangkali dapat menjadikan produktivitas hasil bunga untuk menjadi buah terhambat.

4. Semut Merah

Semut merah juga menjadi biang keladi dari rusaknya organ batang, daun, dan bunga. Pada beberapa kasus, semut merah ini sangat hobi dan iseng untuk mencuri bibit yang gres saja ditanam di dalam tanah. Ada kalanya semut merah ini dapat membuat tanaman menjadi rusak total, terutama pada dikala biji sedang mengalami perkecambahan baik di dalam tanah maupun dikala tunas sudah berada di permukaan tanah.

Dari keempat jenis hama di atas, ada beberapa alternatif cara untuk mencegahnya, diantaranya ialah sebagai berikut:


  • Sesering mungkin melaksanakan pengontrolan tanaman secara berkala, pastikan bahwa tidak ada epidemi (penyebaran) hama dan penyakit pada tanaman. Kalaupun terdapat 1 atau 2 hama yang mulai menyerang pada organ tanaman cabai, maka segera buang jauh dari lokasi penanaman secara manual menggunakan tangan;
  • Penyiraman secara rutin dan diubahsuaikan dengan tanah yang ada. Penyiraman dilakukan secukupnya jikalau dirasa tanah/lahan semai bibit telah kering. Apabila lahan masih lembab/ketercukupan air cukup, sebaiknya penyiraman dihentikan. Penyiraman juga merupakan alternatif cara untuk mencegah tumbuhnya jamur parasit, hama dan penyakit pada tanaman cabai lainnya;
  • Solusinya dapat menggunakan pagar furadan. Furadan merupakan racun serangga dan termasuk hewan molusca. Furadan dapat dibeli dipasaran, tekstur warnanya ialah biru. Cara penggunaan furadan yaitu dengan membuat pagar keliling bedengan sehingga semut, bekicot, jangkrik tidak berani untuk memangsa tanaman cabai muda.

Itulah tadi penjelasan wacana 4 macam hama yang seringkali menyerang tanaman cabai terutama ketika tanaman cabai gres saja dipindahkan dari pot polybag atau ketika tanaman masih berusia muda, gres saja dilakukan penyemaian. Semoga isu di atas bermanfaat. Jangan lupa baca juga: Cara Semai Bibit Cabai Lado F1 Hibrida Yang Baik dan Benar.