Cara Tanam Sawi, Manfaat dan Budidaya Tanaman Caisim
Manfaat Sayuran Sawi:
- Sumber Vitamin C yang tinggi, bahkan lebih banyak daripada kandungan vitamin C pada buah jeruk
- Baik bagi mereka yang memiliki jadwal diet untuk menurunkan berat tubuh alasannya seratnya yang tinggi akan memberi rasa kenyang lebih lama dan memperlancar proses pencernaan
- Menurunkan resiko serangan diabetes tipe 2 dan serangan jantung alasannya kandungan asam linoleat dan omega-3 yang tinggi pada sayuran sawi
- Kandungan fitonutrien dan quercetin pada sawi bermanfaat untuk mencegah peradangan dan mencegah pembentukan plak di arteri.
- Serat tinggi pada sawi bisa membersihkan jalan masuk pencernaan, menurunkan kolesterol dan mencegah timbulnya kanker kolon (kanker usus).
- Sayuran Sawi dalam keadaan segar merupakan sumber dari beberapa anti-oksidan dan mineral menyerupai vitamin C, vitamin A, vitamin E, karoten seta beberapa mineral penting lainnya menyerupai kalsium, zat besi, magnesium, kalium, seng, selenium dan mangan.
- Vitamin K pada sawi bisa cegah osteoporosis alasannya kemampuannya memperbaiki massa tulang, vitamin ini juga dipercaya bisa menurunkan resiko penyakit alzeimer.
- Kandungan asam folat yang tinggi pada sayur sawi sangat diharapkan ibu hamil untuk tumbuh kembang otak janin dan mencegah timbulnya cacat tabung saraf pada janin/bayi.
- Menjaga kesehatan mata alasannya sayur sawi memiliki kandungan vitamin A yang tinggi yang juga bermanfaat untuk menjaga fungsi selaput lendir dan juga kesehatan kulit.
- Catatan: Penderita penyakit ginjal harus berhati-hati mengkonsumsi sawi alasannya adanya kandungan oksalat pada sawi yang bisa meningkatkan resiko kerikil ginjal.
Tanaman Sawi. Sawi sangat mudah ditanam dan dibudidayakan melalui biji. Banyak sekali ketika ini toko pertanian yang menyediakan biji sawi atau caisim yang bisa anda beli dengan harga yang relatif murah dan bisa anda semai dipekarangan rumah anda atau ditanaman di pot atau polybag atau juga bisa ditanam dengan cara hidroponik dan lain-lain.
Cara menanam bibit Sawi.
Cara pertama, benih di semai di bedengan yang berukuran kecil 0.5 x 1 m² atau luas ukuran sesuai dengan kebutuhan bibit. Cara kedua, benih di semai di wadah plastic dengan luas ukuran wadah sesuai kebutuhan bibit (dapat dibeli ditoko) . Sebelum benih disemai, benih direndam dengan air selama ± 2 jam. Selama perendaman, benih yang mengapung dipisahkan dan dibuang. Benih yang karam digunakan untuk disemai. Kemudian benih disebar secara merata diatas bedeng persemaian dengan tanah yang telah dicampur dengan pupuk sangkar 1:1, (media tanam) setebal ± 7 cm. Benih yang telah disebar disiram hingga berair kemudian ditutup dengan daun pisang atau karung goni selama 2-3 hari. Sebaiknya bedeng persemaian diberi naungan. Bila bibit sudah berumur 2-3 ahad setelah disemai, bibit tersebut sudah siap untuk ditanam.
Perlakuan yang sama pula dilakukan jikalau benih disemai di wadah plastik. Wadah tersebut diteduhkan di rumah persemaian hingga bibit berumur 2-3 minggu. Bibit tersebut sudah siap untuk ditanam.
Penanaman Sawi
Sawi bisa ditanam menggunakan polybag yang telah diisi dengan media tanam berupa tanah dan kompos
Bisa juga ditanam pada bedengan yang telah disiapkan juga dengan perlakukan pupuk dasar berupa kompos.
Untuk Bedengan, Jarak tanam sawi yakni 15 x 20 cm dengan tiap lubang ditanam 1 - 2 bibit sawi.
Cara menanam Sawi pada Pot/polybag dan rak vertikultur, wadah tanam yang digunakan sebagai suatu model budidaya sayuran pada lahan pekarangan yang sempit. Pot atau polybag yang berukuran 30x30 cm bisa digunakan untuk menanam caisin/sawi.
Pot atau polybag harus dilubangi 4-5 lubang dibagian bawah sisi kiri dan kanan wadah untuk membuang air berkelebihan supaya tidak tergenang. Sebaiknya polybag dibalik sebelum diisi media tanam biar polybag dapat bangun kokoh dan tidak mudah roboh.
Rak vertikultur yakni wadah tanam yang terbuat dari kayu dan talang paralon atau bambu. Rak bisa dibuat hingga 4 tingkat dengan tinggi 1,25 m dan panjang 80 cm. Sedangkan panjang talang 1 m dan lebar talang 12 cm. Dasar talang atau bambu di lubangi 4-5 lubang untuk pembuangan air berkelebihan supaya tidak tergenang. Selanjutnya talang diisi dengan media tanam. Perlakuan yang sama juga dilakukan bila menggunakan bambu sebagai wadah tanam. Kemudian wadah yang sudah terisi media tanam di letakan dengan teratur diatas rak kayu.
Media tanam yang digunakan berupa campuran tanah dan pupuk sangkar atau kompos. Perbandingannya dapat 1:1, 1:2, atau 1:3, tergantung tingkat kesuburan dan tekstur tanah. Masukan media ke dalam wadah hingga penuh. Sisakan jarak sekitar 1 cm dari bibir wadah. Semprot larutan pupuk cair Bioboost/EM4 (10 ml/1 liter air) pada permukaan tanah di pot atau polybag, kemudian pot atau polybag ditutup dengan karung goni selama 3 hari. Pot atau polybag siap untuk ditanami.
Perawatan Tanaman Caisim / Sawi
Penyiraman perlu dilakukan 2 x sehari pagi dan sore dan terutama ketika tidak ada hujan sama sekali
Pupuk susulan kedua dan ketiga setelah tanaman berumur 11 hst dan 17 hst. Cara memupuk dan dosis pupuk sama menyerupai pemupukan susulan pertama. Pupuk organic cair Landeto atau Hantu dapat juga diberikan pada tanaman sebagai pupuk embel-embel dengan dosis 2 tutup botol/10 liter air. Larutan pupuk ini disemprot pada tanaman dengan waktu santunan setelah tanaman berumur 7 hst, 14 hst, dan 21 hst. Penyiangan dapat dilakukan jikalau tumbuh gulma. Jika ada tanaman terserang hama dan penyakit, segera ditanggulangi secara mekanis (dicabut dan dibakar) atau disemprot dengan fungisida dan insektisida nabati.
Pemanenan Caisim
Sayur Sawi sudah bisa mulai dipanen pada umur 40 - 45 hari. Cara panennya juga sangat mudah tinggal dicabut dan bersihkan akarnya. Agar caisim atau sawi yang gres dipanen tidak layu, tempatkan pada daerah yang teduh terlindung dari sinar matahari dan jangan lupa juga sering diperciki air untuk mempertahankan kesejukan sayur caisim atau sawi tersebut.
Demikian manfaat caisim / sawi dan cara singkat budidaya sawi dipekarangan rumah.
Silakan bagikan dan sebarkan artikel ini jikalau bermanfaat. Terima kasih.