Widget HTML Atas

Cara Tanam Hidroponik, Vertikultur dan Tabulampot Solusi Untuk Lahan Sempit

Lahan pekarangan rumah yang sempit bukan lagi menjadi alasan untuk tidak menanam tanaman buah-buahan maupun sayur-sayuran. Mengapa? Karena dikala ini sudah ada teknik khusus untuk menanam tanaman buah maupun sayur tanpa membutuhkan lahan yang luas bila sekedar untuk hobi atau untuk usaha kecil-kecilan. Ada minimal 4 cara yang mampu dilakukan bila anda ingin memanfaatkan lahan sempit di pekarangan rumah untuk bercocok tanam. Keempat teknik penanaman tersebut adalah:
  • Cara menanam tanaman buah dalam pot (Metode Tabulampot). Dikarenakan media tanam tabulampot memiliki cadangan nutrisi yang terbatas, maka diharapkan proses pemupukan. Pemupukan pertama dilakukan satu bulan setelah tanam, selanjutnya dilakukan setiap 3-4 bulan sekali dan disarankan untuk menggunakan pupuk organik.
  • Cara Bertanam Secara Hidroponik. Untuk menggantikan nutrisi dari tanah, air yang digunakan dalam budidaya tanaman diberi unsur hara yang berisi unsur-unsur penting yang diharapkan oleh tanaman. Metode ini pun memiliki banyak teknik, salah satu teknik yang paling sederhana dan mudah untuk diterapkan yaitu teknik hidroponik wick.
  • Menanam Tanaman dengan Teknik Vertikultur. Vertikultur sendiri memiliki banyak model, mulai dari vertikultur gantung, tempel, tegak, sampai rak. Untuk memperoleh bahan-bahan yang diharapkan untuk bercocok tanam dengan metode ini pun tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal, bahkan anda mampu menggunakan bahan-bahan bekas menyerupai pipa paralon yang sudah tidak terpakai.
  • Menanam Tanaman dengan Metode Aeroponik. Pada dasarnya metode ini merupakan salah satu tipe dari metode hidroponik karena juga memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Teknik ini menghasilkan tanam yang tumbuh lebih cepat dah produksi yang tinggi.
Berikut ini penjelasan ringkas dan terperinci mengenai semua metode penanaman diatas biar lahan sempit anda lebih bermanfaat dan mampu menjadi sumber penghasilan dan tentunya menjadi sumber udara segar anda karena adanya tanaman hijau disekitar rumah anda.


Teknik Penanaman Tabulampot
Sesuai dengan namanya, arti tabulampot yaitu teknik menanam tanaman buah dalam pot atau mampu juga dalam polybag yang berkhasiat untuk mengatasi ketersediaan lahan yang sempit.

Media tanam dalam pot harus mampu berfungsi sebagai daerah tumbuhnya akar dan untuk menopang postur tanaman. Oleh karena itu, media tanam tabulampot harus mampu menyimpan air dan memasok nutrisi yang diharapkan tanaman.

Media tanam yang paling cocok untuk digunakan dalam metode bercocok tanam yang satu ini yaitu campuran antara tanah, kompos dan sekam dengan komposisi 1:1:1. Wadah tanaman dapat menggunakan tanah liat, logam (drum), plastik, semen maupun kayu. Namun pot berbahan tanah liat dan kayu sangat baik untuk tabulampot karena memiliki pori-pori sehingga kelembaban dan temperatur media tanam lebih stabil.

Selain itu, wadah yang baik juga harus memiliki kaki atau ganjal yang memisahkan antara dasar pot dengan tanah. Hal tersebut biar sirkulasi air dan udara berjalan lancar, serta biar akar tanaman tidak menembus tanah.

Tanaman yang dibudidayakan dengan sistem tabulampot harus diletakkan di daerah terbuka dan terkena cahaya matahari. Pada trend kemarau harus dilakukan penyiraman setiap hari, mampu pagi atau sore hari. Sedangkan dikala trend hujan, penyiraman hanya dilakukan apabila media tanam terlihat kering.

Dikarenakan media tanam tabulampot memiliki cadangan nutrisi yang terbatas, maka diharapkan proses pemupukan. Pemupukan pertama dilakukan satu bulan setelah tanam, selanjutnya dilakukan setiap 3-4 bulan sekali dan disarankan untuk menggunakan pupuk organik.

Beberapa rujukan tanaman Tabulampot

Jeruk Tabulampot
Anggur Tabilampot
Tabulampot Srikaya
Teknik Penanaman Secara Hidroponik 
Hidroponik yaitu budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah.

Sesuai dengan namanya yang berasal dari kata “hydro” yang berarti air, hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah, melainkan menggunakan air sebagai media tanam. Untuk menggantikan nutrisi dari tanah, air yang digunakan dalam budidaya tanaman diberi unsur hara yang berisi unsur-unsur penting yang diharapkan oleh tanaman. Metode ini pun memiliki banyak teknik, salah satu teknik yang paling sederhana dan mudah untuk diterapkan yaitu teknik hidroponik wick. Menerapkan sistem ini dengan sangat mudah menggunakan botol bekas. Pertama-tama potong botol menjadi 2 episode dan lubangi episode atas leher botol untuk pemasangan sumbu dan pemikiran udara. Kemudian pasang sumbu pada episode atas botol dan masukkan episode tersebut ke episode bawah botol dengan cara dibalik. Setelah itu, isi episode atas botol dengan media tanam menyerupai sekam, potongan bata, dan sebagainya biar akar dan batang tanaman tidak mudah tumbang. Terakhir, masukkan bibit tanaman yang sudah disemai ke dalam media tanam dan siram dengan larutan nutrisi yang terbuat dari campuran air dan unsur hara.

Tanaman yang diproduksi dan dikembangkan dengan metode ini biasanya memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang dikembangkan menggunakan tanah, baik dalam hal rasa maupun kandungan gizinya. Tanaman yang mampu dibudidayakan di media tanam hidroponik yaitu jenis tanaman hortikultura yang meliputi tanaman sayur, buah, obat-obatan sampai tanaman hias.
Add caption
Add caption
Add caption


Add caption
Add caption
Teknik Penanaman Secara Vertikultur
Vertikultur berasal dari bahasa inggris, yaitu vertical dan culture. Secara lengkap, dibidang kecerdikan daya tanaman, arti vertikultur yaitu suatu teknik bercocok tanam diruang sempit dengan memanfaatkan bidang vertikal sebagai daerah bercocok tanam yang dilakukan secara bertingkat (Temmy, 2003).
Vertikultur merupakan metode bercocok tanam yang paling sempurna bagi yang memiliki pekarangan rumah yang sangat sempit dan terbatas. Sesuai dengan namanya yang berasal dari kata dasar “vertikal”, budidaya tanaman dengan metode ini memanfaatkan bidang vertikal sebagai daerah becocok tanam yang dilakukan secara bertingkat.

Metode ini sangat cocok untuk diterapkan dalam membudidayakan tanaman yang berumur singkat menyerupai sayuran. Berbagai macam sayuran menyerupai sawi, kangkung, seledri, kalian, pakcoi sampai tomat mampu dikembangkan dengan cara vertikultur. Selain menghemat pengeluaran untuk membeli kebutuhan dapur menyerupai sayuran, tanaman vertikultur juga dapat menghijaukan dan menambah keindahan pekarangan rumah anda yang sempit.

Pipa paralon biasanya digunakan untuk model vertikultur tegak atau yang dikenal juga dengan metode vertikultur paralon PVC. Cara budidaya tanaman dengan model ini pun tidak lah sulit. Pertama-tama, siapkan pipa paralon berdiameter kurang lebih 4 cm yang telah diberi beberapa lubang sebagai daerah untuk menaruh bibir tanaman yang sudah disemai sebelumnya. Agar dapat bangun tegak, episode bawah pipa paralon dapat diberi semen dengan wadah kaleng atau pot. Kemudian masukkan media tanam menyerupai tanam, kompos dan sekam sampai memenuhi pipa paralon dan letakkan bibit tanaman pada setiap lubang pada pipa paralon. Setelah itu, anda cukup merawat tanaman tersebut dengan cara menyiramnya secara rutin dengan cara mengalirkan air dari episode atas pipa paralon.
Add caption


Add caption
Add caption
Teknik Menanam Secara Aeroponik
Aeroponik yaitu cara bercocok tanam di udara. Di dalam aerponik, tanaman tidak diberi media untuk tumbuhnya akar, melainkan dibiarkan terbuka, menggantung pada suatu daerah yang dijaga kelembabannya.
Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponus yang berarti daya. Makara aeroponik merupakan cara bercocok tanam yang memanfaatkan udara sebagai media tanam utama dengan akar yang hanya menggantung di udara, tanpa menggunakan tanah menyerupai kebanyakan teknik lainnya. Nutrisi berupa air yang berisi larutan hara untuk perkembangan tanaman disemprotkan eksklusif pada akar tanaman. Akar tanaman yang dikembangan dengan metode ini akan menyerap nutrisi dari larutan hara dan mengalirkannya ke episode tanaman lainnya menyerupai batang dan daun.

Untuk membudidayakan tanaman dengan metode ini pun tidak memerlukan tenaga dan biaya yang tinggi. cukup menggunakan lembaran styrofoam atau gabus yang diberi banyak lubang. Kemudian dengan menggunakan busa, tancapkan bibit tanaman yang sudah disemai pada setiap lubang dan akar tanaman akan menggantung bebas. Letakkan sprinkler untuk menyemprotkan air yang telah dicampur dengan unsur hara guna memberi nutrisi ke akar. Pastikan sprinkler ini berjalan terus-menerus biar tanaman tetap mendapat nutrisi yang cukup.

Sayuran yang dibudidayakan dengan metode aeroponik terbukti memiliki kualitas yang baik, segar, memiliki aroma dan cita rasa yang tinggi. Biasanya sayuran yang dikembangkan menggunakan metode ini merupakan jenis sayuran yang berumur pendek menyerupai caisim, pakcoy, selada, kalian, kangkung dan sebagainya.
Add caption
Add caption
Tanaman Kentang Aeroponik
Demikian 4 cara dan teknik penanaman yang mampu digunakan untuk menjadi solusi bagi mereka yang memiliki lahan pekarangan rumah yang sempit. Silahkan pilih cara penanaman yang paling anda sukai dan paling cocok diaplikasikan dipekarangan atau dilingkungan daerah tinggal anda. Semoga bermanfaat.


Sumber:https://bp4kgresik.wordpress.com dan sumber lainnya