4 Cara Merawat Tanaman Mentimun dan Tomat di Musim Hujan yang Baik dan Benar
Umumnya, cara merawat tanaman mentimun dan tomat pada ekspresi dominan hujan dilakukan dengan cara pemupukan, pengaturan drainase/jumlah air yang masuk di lahan bedengan, penyiangan, serta pendangiran. Juga hal terpenting lainnya yaitu melaksanakan pengaturan kelembaban tanah, pengendalian hama penyakit, dan sebisa mungkin memproteksi tanaman mentimun dari kelayuan daun/pohonnya akhir jumlah air tinggi di dalam tanah bedengan.
Berikut ini ada 4 cara/langkah merawat dan memelihara tanaman mentimun serta tomat di ekspresi dominan hujan yang baik dan benar:
1. Pemupukan Mentimun dan Tomat di Musim Hujan
Pemupukan tanaman mentimun dan tomat dikala ekspresi dominan hujan tentu saja berbeda dengan pemupukan tanaman timun dan tomat dikala ditanam di ekspresi dominan kemarau. Bedanya adalah, ketika ekspresi dominan hujan jumlah/dosis pupuk yang diberikan tidak sebanyak di ekspresi dominan kering/kemarau.
Jenis pupuk yang direkomendasikan untuk tanaman mentimun dan tomat di ekspresi dominan penghujan yaitu jenis pupuk yang mengandung kadar Nitrogen (N), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca) dan Kalium (K) yang tinggi untuk mencegah kelayuan pada tanaman, termasuk pada organ akar, batang, daun, serta buahnya. Contoh pupuknya yaitu NPK, Urea, KCL, TSP, dan lain sebagainya.
![]() |
Pertumbuhan Tanaman Mentimun Kurang Baik Jika Kadar Air Tinggi di Musim Hujan. Photo Kontributor: Tipspetani.com |
Pemberian pupuknya dilakukan setiap 2 ahad sekali, dosisnya per tanaman cukup setengah genggam tangan orang dewasa, dengan cara di masukan ke dalam lubang di akrab tanaman. Jadi, buatlah lubang di antara satu tanaman dengan tanaman lainnya untuk daerah peletakan pupuk anorganiknya.
Hindari pemupukan organik pada ekspresi dominan penghujan, karena biasanya pupuk organik menyerupai dari kotoran ternak mudah ditumbuhi jamur kalau kondisinya lembab. Dan pastikan juga bahwa pupuk tidak disebar, harus dipendam di dalam tanah untuk menghindari pengikisan pupuk akhir curah hujan yang tinggi.
2. Pendangiran dan Penyiangan Lahan Tanam Mentimun dan Tomat
Penyiangan pada ekspresi dominan hujan sangat sempurna dilakukan, karena mampu dilakukan secara manual menggunakan tangan (gulma pribadi dicabut memakai tangan). Penyiangan yaitu cara/metode pembersihan lahan tanam mentimun dan tomat (bedengan) dari pertumbuhan gulma yang tidak terkendali. Jika gulma tidak dikendalikan secara baik dan benar, maka tentu saja akan besar lengan berkuasa terhadap laju pertumbuhan dan perkembangan pohon mentimun.
![]() |
Tanaman Tomat Subur dan Berbuah Lebat di Musim Hujan dengan Perawatan yang Baik dan Benar. Photo Kontributor Oleh: Komunitas Petani Palawija. |
Sembari melaksanakan penyiangan, lakukan juga penggemburan lahan sekitar tanaman tumbuh, yaitu dengan menyangkul kecil-kecil tanahnya hingga gembur. Setelah tanah bedengan menjadi gembur, maka biasanya akan memperbaiki struktur tanah, mempermudah perembesan air, unsur hara, garam-garam mineral dari tanah ke pembuluh xilem pada akar tanaman, yang kemudian akan diteruskan menuju organ tanaman lainnya.
3. Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Timun
Beberapa jenis hama akan mudah berkembang pada ekspresi dominan penghujan, termasuk jenis penyakit yang diakibatkan oleh cendawan/jamur mudah berkembang dikala kodisi penghujan. Curah hujan yang tinggi mampu menjadi menandakan munculnya jamur benalu yang terkadang menyerang episode buahnya, episode akar, maupun batang.
Jadi, jangan heran apabila pada ekspresi dominan penghujan tanaman mentimun dan tomat ada yang buahnya cepat basi sebelum tua, banyak bunga yang rontok tiba-tiba, atau ditemukan adanya serat-serat berwarna putih yang berada pada batang dan akar mentimun. Itu merupakan menandakan bahwa jamur patogen sedang menyerang tanaman.
Pencegahannya mampu menggunakan fungsida untuk memberantas jamur benalu yang merugikan tanaman timun dan tomat. Jika ditemukan hama maka mampu dilakukan pengendalian kimiawi memakai pestisida tertentu yang cocok untuk memberantasnya.
4. Pengaturan Drainase Air di Lahan Bedengan
Pada ekspresi dominan hujan, umumnya kandungan air cukup tinggi, apalagi hujannya hampir setiap hari. Jika lahan bedengan tidak diatur secara baik drainase airnya, maka biasanya lahan bedengan akan tergenangi air hingga hingga batas permukaan lahan bedengannya. Hal ini akan menimbulkan jumlah kandungan air di dalam tanah tinggi, serta mengganggu transportasi air menuju jaringan xilem di akar tanaman tomat dan mentimun. Pada kondisi yang parah dan kritis, akar tanaman mentimun akan membusuk, termasuk menjalar ke organ batang, daun, bahkan buah yang masih muda.
Jadi, pengaturan drainase air harus sempurna dan sesuai porsinya. Cara yang mampu dilakukan yaitu melaksanakan sistem buka tutup air pada lahan bedengan. Jika suatu lahan bedengan sudah cukup tergenangi air, maka tidak perlu ditambah, karena akan membuat tanaman lebih rentan mengalami kelayuan dan kematian pada organnya.
Pengaturan jumlah air yang masuk pada lahan bedengan merupakan usaha penting untuk melaksanakan pengaturan kelembaban tanah, pH tanah, suhu tanah, serta memproteksi tanaman mentimun dan tomat dari kelayuan daun/pohonnya akhir konsentrasi dan jumlah kandungan air tinggi di lahan bedengan. Silakan baca juga: Cara Pemanenan dan Penyiapan Jagung yang Akan Dijadikan Bibit Tanam.