Widget HTML Atas

Cara Pembenihan Padi Varietas Unggul, Petunjuk Teknis

Sampai dikala ini padi masih merupakan sumber makanan pokok masyarakat Indonesia. Meski sudah sempat diperkenalkan produk substitusi padi ibarat tanaman gandum tetapi peranan padi sebagai materi makanan utama masih susah tergantikan. 

Dengan semakin menyempitnya tanah pertanian maka harus dilakukan upaya untuk menerima benih padi varietas unggul yang memiliki produksi tinggi sehingga meski lahan pertanian berkurang, produksi padi tetap bisa dipertahankan untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok rakyat.

Salah satu kendala yang perlu dicermati dan dihadapi oleh para petani dengan keterbatasan lahan dan juga pengetahuan yaitu ketersediaan benih unggul padi atau padi varietas unggul dan ini memang menjadi tanggung jawab pemerintah untuk berusaha sekuat tenaga memenuhi kebutuhan bibit atau benih unggul padi tersebut. Hal ini sangat penting diperhatikan alasannya benih merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya tanaman yang perannya tidak dapat digantikan oleh faktor lain. Karena benih sebagai materi tanaman dan sebagai pembawa potensi genetik terutama untuk varietas-varietas unggul baru. Diantara VUB padi yang dianjurkan yaitu Inpari-7, Inpari-8, Inpari-9 dan Inpari-10, Gilirang

Keunggulan varietas dapat dinikmati oleh konsumen bila benih yang ditanam bermutu (asli, murni, vigor, bersih dan sehat). Salah satu penyebab utama rendahnya produktivitas padi alasannya varietas yang biasa ditanam petani remaja ini tidak bisa lagi berproduksi lebih tinggi akhir kemampuan genetiknya yang terbatas.


Teknik dan Cara Pembenihan Padi Yang Baik dan Benar
Salah satu syarat utama padi bisa tumbuh dengan baik adalahn tersedianya tanah subur dan irigasi terjamin, serta bebas dari kekeringan dan banjir. Jangan membenihkan padi varietas unggul didaerah-daerah yang merupakan lokasi endemik hama dan penyakit utama, terutama wereng coklat dan virus tungro.

Areal produksi benih harus terpisah dengan pertanaman padi disekitarnya yaitu sekitar 3 meter semoga tidak terjadi percampuran varietas. Lakukan pengaturan waktu tanam pada areal produksi benih dengan areal disekitarnya dengan perbedaan waktu berbunga sekitar 21 hari. Sawah diolah sempurna, umumnya dibajak 2 kali dan digaru serta diharapkan waktu jeda semoga singgang padi yang tumbuh dapat dimusnahkan. Tanah diratakan hingga tekstur betul-betul berlumpur. Untuk menekan pertumbuhan gulma semprot lahan dengan herbisida pra tumbuh, minimal 5 hari sebelum tanam atau sesuai dengan anjuran.

Cara Penyemaian dan Penanaman Benih Padi

  • Salah satu langkah penting dalam pengolahan tanah untuk menanam benih padi yaitu dengan membuat bedengan terlebih dahulu. Buat bedengan dengan tinggi 5 hingga 10 cm, lebar 110 cm dan panjang sesuai kebutuhan.
  • Benih sumber yang digunakan harus terang asal-usulnya.
  • Sebelum disemai benih direndam selama 24 jam, kemudian ditirskan dan diperam selama 48 jam.
  • Lahan persemaian diberi pupuk Urea, SP36 dan KCL masing-masing sebanyak 15 gr/m2
  • Taburkan benih dengan kerapatan 25 gr/m2 atau 1 kg benih/40 m2
  • Penananam dilakukan pada dikala bibit berumur 15-21 hari, satu tanaman perumpunan.
  • Penanaman dilakukan dengan cara legowo 2 : 1 ; dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm atau 25 cm x 25 cm.
  • Penyulaman dilakukan tujuh hari setelah tanam dan bibit ditanam pada kedalaman 2 -3 cm
Teknik Pemupukan dan Pemeliharaan Tanaman Padi (Benih Padi)
  • Takaran dan waktu pertolongan pupuk P dan K berdasarkan analisis tanah menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) atau rekomendasi setempat. Pupuk P dan K diberikan sebagai pupuk dasar.
  • Takaran dan waktu pertolongan pupuk Urea diubahsuaikan dengan kebutuhan tanaman berdasarkan metode Bagan Warna Daun (BWD).
  • Lakukan penyiangan secara intensif menggunakan landak.
  • Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara intensif dengan mengacu pada metode PHT yang dianjurkan.
  • Pengaturan air dilakukanb semenjak penanaman hingga menjelang panen yaitu : - Air lahan pertanaman setelah final per-tanaman setinggi 3 cm selama 3 hari. - Kekeringan lahan hingga kondisi macak macak selama 10 hari. - Genangi lahan setinggi 3 cm pada dikala mulai pembentukan anakan hingga masa bunting
Untuk menghasilkan benih murni perlu dilakukan pembuangan rumpun-rumpun yang tidak dikehendaki. Seleksi dikala anakan maksimum (50 hari setelah tanam) : - Cabut dan buang tanaman yang tumbuh diluar jalur barisan. - Cabut dan buang tanaman yang mempunyai bentuk dan ukuran daun yang berbeda. - Cabut dan buang tanaman yang tinggi berbeda. Seleksi dikala berbunga (80-90 hari setelah tanam) : - Cabut dan buat tanaman yang terlalu cepat atau lambat berbunga. - Cabut dan buang tanaman yang ukuran gabahnya berbeda. Seleksi dikala masak (110-115 hari setelah tanam) : - Cabut dan buang tanaman yang mempunyai malai dengan jumlah bulir isi normal. - Cabut dan buang tanaman yang memiliki bentuk, warna dan ukuran gabah berbeda.


Umur dan Cara Panen Serta Teknik Pengeringan Benih
  • Panen dilakukan setelah lulus pemeriksaan lapangan oleh petugas/pengawas benih (BPSB).
  • Panen dilakukan pada dikala tanaman masak fisiologis 90-95% gabah telah bernas dan berwarna kuning dengan menggunakan sabit bergerigi.
  • Tanaman yang berada dipinggir yaitu dua baris dipanen terpisah dan tidak digunakan menjadi calon benih.
  • Hasil panen segera dirontokan menggunakan Power tresher untuk mengurangi kehilangan hasil.
  • Calon benih dimasukkan kedalam karung, beri label dengan identitas nama varietas, tanggal panen, berat dan kelas calon benih.
  • Pengeringan dengan sinar matahari. - Gunakan lantai jemur terbuat dari semen. - Lantai jemur harus bersih dari sisa-sisa varietas atau komoditas lainnya dan dilapisi terpal semoga suhu tidak terlalu tinggi. - Gabah dibolak balik setiap 3 jam sekali. - Pengeringan dilakukan hingga kadar air maksimal 13 % dan sebaiknya 10 smapai 12 % semoga tahan lama.
  • Pengeringan buatan dengan mesin. - Bersihkan dryer dari sisa-sisa varietas dan komoditas lain. - Pengeringan didahului dengan hembusan angin sekitar 3 jam, selanjutnya dipanasi dengan suhu rendah (32oC), meningkat sesuai dengan penurunan kadar air biji (43oC pada kadar air 14 %).
  • Kontrol kadar air setiap 2 hingga 3 jam, untuk adaptasi suhu.
  • Akhiri pengeringan bila kadar air telah mencapai lebih kecil 13 % (paling baik kadar air 10 hingga 12 %)
Cara Pembersihan Benih, Pengemasan dan Penyimpanan
  • Sebelum dikemas dan disimpan maka benih padi yang sudah dikeringkan harus dibersihkan terlebih dahulu. Pisahkan kotoran, biji hampa menggunakan tampi (nyiru) untuk jumlah gabah sedikit, apabila jumlah gabah besar gunakan mesin pembersih ibarat Blower atau aspirator.
  • Masukan gabah kedalam karung yang baru, pasang label atau keterangan diluar dan dalam kemasan.
  • Petugas pengawas benih tanaman pangan setempat diminta untuk mengambil pola guna pengujian laboratorium.
  • Benih yang layak disimpan yaitu benih dengan daya tumbuh awal sekitar 90% dan KA 10-12%.
  • Wadah yang benar untuk menyimpan benih harus menggunakan kantongan yang kedap udara.
  • Simpan benih padi yang sudah dikemas dalam gudang yang terbuat dari lantai semen, pentilasi cukup dan sirkulasi udara lancar serta bebas dari hama gudang ibarat tikus, hama bubuk, dan lainnya.
  • Pemisahan tempat penyimpanan antar varietas untuk memudahkan dikala akan memilih bebih padi untuk ditanam. Caranya yaitu kemasan ditata teratur dan setiap varietas terpisah dari varietas lainnya, tidak bersentuhan pribadi dengan lantai dan dinding gudang.
Sumber :http://sulsel.litbang.pertanian.go.id

Macam-macam Jenis varietas padi bibit unggul :
  • Pak Tiwi1
  • Ciherang
  • IR-64
  • Mekongga
  • Cimelati
  • Cibogo
  • Cisadane
  • Situ Patenggang
  • Cigeulis
  • Ciliwung
  • Membramo
  • Sintanur
  • Jatiluhur
  • Fatmawati
  • Situbagendit
  • Inpara
  • Cilosari
  • Diah Suci
  • Bestari
  • Inpago dan lain sebagainya.
Macam dan Jenis Bibit Padi Lokal (Daerah):
  • Dharma ayu
  • Pemuda idaman (Indramayu)
  • Gropak
  • Ketan tawon
  • Gundelan (Malang)
  • Merong (Pasuruan)
  • Sumenep
  • Srimulih
  • Andel Jaran
  • Ketan Lusi
  • Ekor Kuda
  • Gropak (Kulon Progo-Jogja)
  • Angkong
  • Bengawan
  • Engseng
  • Melati
  • Markoti
  • Longong
  • Rejung Kuning
  • Umbul-umbul
  • Tunjung
  • Rijal
  • Sri Kuning
  • Untup
  • Tumpang Karyo
  • Rangka Madu
  • Sawah Tembaga
  • Tjina
  • Gandamana (Banyumas)
  • Sariwangi
  • Mentik wangi
  • Sriwulan