Widget HTML Atas

Teknik Menanam KANGKUNG DARAT Dengan Tipe Petakan Agar Lebih Menguntungkan

Saya seringkali mengatakan bahwa berkebun ialah suatu kegiatan atau acara yang begitu menyenangkan. Aktivitas berkebun ini dapat Anda lakukan untuk mengisi waktu luang, kumpul bersama keluarga serta orang-orang tercinta lainnya.

Konsekuensi dan landasan dasar dalam berkebun tidak serta merta dilakukan pada lahan terbuka yang luas ibarat layaknya di lahan persawahan, atau di lahan perkebunan yang berhektar-hektar, akan tetapi konsep dasar dari berkebun itu ialah mengisi lahan kosong dengan diisi menjadi banyak sekali jenis ragam tumbuhan sayur maupun buah yang beranekaragam.

Tanaman Kangkung Dewasa Dalam Perawatan Intensif
Tanaman Kangkung Dewasa Dalam Perawatan Intensif, Foto Original: Guruilmuan

Seperti halnya, sebuah kegiatan yang menyenangkan baru-baru ini saya kerjakan ialah membudidaya tanaman kangkung dengan tipe petakan supaya lebih menguntungkan.

Menanam kangkung dengan tipe petakan ternyata sangat mudah dilakukan, sehingga dengan cara ini justru pekebun, pencinta tanaman holtikultura akan semakin diberikan keuntungan yang memadai. Berikut ini keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh dalam membudidaya kangkung menggunakan tipe petakan, ibarat yang telah saya lakukan sendiri.
  • Penggunaan pupuk organik maupun pupuk anorganik akan semakin hemat, namun sebaiknya dalam budidaya kangkung atau jenis tanaman sayuran lainnya sebaiknya hindari penggunaan pupuk-pupuk anorganik, pestisida, dan banyak sekali zat kimia pertanian lainnya yang selain tidak ramah dengan lingkungan, juga tidak ramah dengan badan insan itu sendiri.
  • Penyiraman dapat dilakukan dengan semprot merata, sehingga tidak dilakukan hanya untuk satu per satu tanaman, akan tetapi penyiraman dilakukan secara serentak, eksklusif saja bedengan atau lahan petak yang dibuat segera disiram sampai tanahnya menjadi lembab karena tercukupi kandungan airnya.
  • Hasil panen akan meningkat, serta pertumbuhan tanaman akan berlangsung serentak, sehingga pemanenan akan lebih serentak.
  • Meminimalisir hama dan penyakit pada tanaman. Semakin banyak intensitas penyiraman pada tanaman kangkung, maka peluang hama dan penyakit tanaman akan semakin diminimalisir.
  • Tanaman kangkung akan nampak lebih segar dan sehat, serta dapat bersaing dengan harga di pasaran.
Dari beberapa keuntungan yang telah dijelaskan di atas, ternyata benar adanya cara bahwa dengan menanam kangkung menggunakan teknik/tipe petakan dapat bisa mendongkrak hasil panen sayuran kangkung dalam jumlah besar.

Lalu bagaimana cara menanam kangkung dengan tipe petakan? Berikut ini penjelasannya.

1. Penyiapan Bibit Kangkung Darat

Sangat berbeda sekali dikala kita hendak membudidaya kangkung darat (Ipomoea reptana) dengan kangkung air (Ipomoea aquatica). Perbedaannya ialah jikalau kangkung darat kita cukup membudidaya eksklusif di lahan darat/media tanamnya tanah, maka untuk kangkung air maka media budidayanya yakni di lingkungan berair. Perbedaan lain bahwa kangkung air dapat dikembangbiakan secara mudah dengan eksklusif tanam atau bairkan tumbuh di air kolam dan lingkungan basah sejenisnya, namun bibit kangkung darat dapat diperoleh dengan membelinya eksklusif ke toko bibit tanaman.

Bibit kangkung darat harus dipersiapkan sebelum memulai budidaya kangkung. Caranya ialah dapat membelinya eksklusif ke toko bibit tanaman holtikultura sayuran dan. Di toko tersebut Anda bebas untuk memilih banyak sekali macam jenis varieatas benih kangkung. Maka, peran Anda ialah memastikan bahwa telah memilih bibit kangkung yang dalam kemasan bibitnya tertuliskan bebas dari penyakit maupun hama tanaman. Biasanya harga bibit kangkung dalam 1 paketnya cukup terjangkau, di bawah Rp. 30.000,00,-. Belilah bibit sesuai kebutuhan.

2. Pengolahan Lahan Tanam Tipe Petakan

Langkah yang harus dilakukan ialah mencangkul atau membajak tanah sampai tanahnya menjadi gembur, kemudian buatlah petakan bedengan-bedengan berjejer dengan panjang bedengan yang direkomendasikan 10 meter, dengan lebar 1 meter, serta tinggi petakan bedengan ialah 20 - 30 cm. Sebaiknya, penanaman kangkung dalam skala besar dapat dilakukan di perkebunan sekitar halaman rumah, di sawah, dan daerah-daerah pematang perbukitan/lereng pegunungan yang berdekatan dengan sumber air irigasi.

Setelah bedengan dibuat, maka langkah berikutnya ialah diamkan bedengan selama 2 - 3 hari sebelum bibit disebar di atas bedengan. Tujuannya ialah untuk menghilangkan racun di dalam unsur tanah tersebut.

3. Penyebaran Bibit Kangkung Darat

Setelah bedengan disiapkan dengan baik, maka langkah berikutnya ialah penyebaran bibit kangkung di lahan bedengan berpetak. Caranya ialah ambil bibit 1 genggang tangan, kemudian taburkan/sebar secara acak di atas bedengan berpetak tersebut (tidak perlu terlalu rapat), setelah itu lapisi atas bedengan dengan pupuk sangkar yang telah dicampur tanah dengan perbandingan 1:1. Setelah bibit di atas lahan bedengan ditutupi/dilapisi pupuk kandang, selanjutnya ialah siram bedengan sampai tekstur tanahnya menjadi lembab.

Penyiraman sangat penting diperlakukan bagi bibit-bibit gres yang barus sebar, dengan tujuan intensitas penyiraman rutin akan bisa membuat bibit-bibit kangkung tersebut segera cepat melaksanakan perkecambahan, sehingga akan dihasilkan tanaman kangkung muda yang dipersiapkan untuk menjadi tanaman kangkung sampaumur yang siap produksi.

4. Pengontrolan Tanaman Serta Perawatan

Setelah bibit-bibit berkecambah dan tumbuh menjadi tanaman kangkung sampaumur yang ada di atas petakan bedengan, maka pengontrolan tanaman kangkung tersebut penting dilakukan oleh pekebun maupun penggemar tanaman holtikultura sayuran.

Pengontrolan tanaman dapat ditempuh dengan memastikan bahwa tidak ada hama dan penyakit pada tanaman kangkung. Jikapun ada, maka sebaiknya buang hama semisal ulat grayak atau ulat hijau dari dedauan tanaman kangkung secara manual menggunakan tangan. Untuk penyakit pada tanaman kangkung biasanya sangat sedikit, beberapa jenis penyakit pada tanaman kangkung dapat disebabkan oleh virus, basil patogen perusak batang serta akar, dan penyakit layu fusarium yang diindikasikan oleh banyak petani di dunia karena kelebihan air, kesehatan lingkungan tanaman tidak mendukung, serta pengontrolan tanaman yang tidak baik.

Budidaya Tanaman Kangkung Darat
Budidaya Tanaman Kangkung Darat, Foto Original By: Guruilmuan


Selain pengontrolan tanaman, penyiraman juga penting dilakukan terutama pada masa-masa pertumbuhan tanaman mulai dari biji sampai dewasa. Penyiraman dapat dihentikan total jikalau di lingkungan tempat budidaya terdapat ketercukupan air yang diperoleh dari air hujan. Kalaupun masih musim kemarau, maka intensitas penyiraman dapat sewaktu-waktu dilakukan guna menjaga supaya lahan tanam tetap memperoleh asupan unsur hara dan nutrisi air.

Jika ada rumput-rumput liar (gulma) di sekitar tanaman, sebaiknya lakukan pengoretan dan buang gulma dari lokasi penanaman. Bila perlu lakukan pembakaran gulma secara besar-besaran biar tidak tumbuh lagi di tempat lahan tanam.

Hal terpenting dalam perawatan tanaman kangkung yakni pemupukan. Usahakan selalu menggunakan pupuk organik ibarat pupuk kandang. Pemupukan dilakukan pada usia tanam 20 hari, dengan pertolongan pupuk sangkar dari kotoran ayam yang telah dikeringkan. Banyak petani nusantara menggunakan pupuk kotoran ayam kering dengan alasan bahwa akan meningkatkan laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman nyaris 80% jikalau hanya menggunakan pupuk sangkar jenis lain. Cara pertolongan pupuk pada tanaman ialah dengan cara disebarkan secara acak di setiap sela-sela sentra tanaman. Sebaiknya pertolongan pupuk dilakukan pada sore hari.

5. Kegiatan Panen dan Pasca Panen Kangkung

Tanaman kangkung umumnya dapat dipanen pada usia 30 - 40 hari semenjak tanam awal. Ciri tanaman kangkung yang sudah siap dipanen biasanya memiliki bentuk perawakan badan yang jenjang/tegap, memiliki daun berjumlah 14 - 20 helai/tanaman, daunnya sudah berwarna hijau renta dan telah terperinci terlihat adanya pertulangan daun, serta tinggi tanamannya bisa mencapai 30 cm atau lebih.

Cara pemanenan kangkung dari biji yakni dengan cara dicabut sampai pada akarnya, kemudian setelah itu kangkung diangkut dan dibersihkan akarnya dari kemungkinan adanya sisa tanah yang tertinggal (bersihkan menggunakan air bersih). Setelah kangkung disiram dan dibersihkan biar tidak layu, maka selanjutnya kangkung tersebut diangin-keringkan supaya tidak lembab, setelah itu barulah kangkung diikat-ikat menggunakan tali rafia atau tali dari bilah bambu tipis.

Sebelum edar ke pasaran, pastikan bahwa kangkung dalam kondisi segar. Dengan demikian, maka memungkinkan musim konsumen untuk membeli sayuran kangkung menjadi tinggi, sehingga hasil penjualan kangkung akan laris manis.

Harga kangkung di pasaran sangat terjangkau dan berprospek. Di Pasar Natar Kabupaten Lampung Selatan (Indonesia), untuk harga sayuran kangkung perikatnya dijatuhkan harga Rp. 2.000,00 - 4.000,00,-/ikatnya. Harga ini tentu akan sangat berbeda dengan tempat lainnya di Indonesia.

Apabila Anda berniat untuk berkebun dan mencoba untuk menanam kangkung darat biar cepat panen dan menguntungkan, maka sebaiknya Anda dapat terapkan panduan lengkap cara/teknik menanam kangkung dengan tipe petakan biar lebih menguntungkan.

Semoga apa yang telah dijelaskan pada episode di atas bermanfaat untuk rekan masyarakat petani. Ayo budidaya tanaman, ayo berkebun.