Widget HTML Atas

Ciri-Ciri Pertanian Secara Organik dan Pertanian Anorganik

Berbicara perihal dunia pertanian memang tidak akan pernah ada habisnya. Sebab, berguru pertanian itu selalu mengikuti perkembangan zaman. Dari waktu ke waktu, dunia pertanian semakin berkembang pesat di kalangan masyarakat dunia, banyak sekali penemuan-penemuan teknologi gres pertanian ternyata memberi andil besar dalam menopang pondasi berpengaruh pertanian untuk masa-masa yang akan datang.

Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang seringkali banyak diterapkan di banyak sekali negara menyerupai di USA (Amerika), Jepang, Korea Selatan, Bangkok, dan di Indonesia sendiri sistem pertanian organik sedang digadang-gadang untuk segera diterapkan, mengingat letak geografis yang mendukung, serta keadaan iklim yang dominan mengagumkan bagi tumbuh kembang tanaman perkebunan dan holtikultura buah maupun sayuran.

Akhir-akhir ini, pertanian organik lebih populer dibandingkan pertanian anorganik (konvensional), sehingga tak heran kalau kebanyakan demam isu masyarakat dalam membeli sayur mayur dan buah kini mereka lebih memilih buah dan sayuran yang berasal dari penggunaan sistem pertanian organik. Walaupun demikian, kanyataan di masyarakat kita, masih seringkali menerapkan pertanian anorganik, sehingga efek terhadap lingkungan mungkin saja sangat berdampak negatif.

Tanaman Bayam Organik Menyehatkan
Tanaman Bayam Organik Menyehatkan, Foto Original By: Guruilmuan


Sebagian orang barangkali galau apa ciri-ciri dari pertanian organik dan pertanian secara anorganik. Berikut ini beberapa perbedaannya dan cirinya:

1. Pertanian Organik

  • Alat-alat yang digunakan dalam sistem pertanian organik lebih didominasi oleh peralatan berteknologi canggih, meskipun masih dijumpai peralatan yang masih sederhana;
  • Menggunakan pupuk-pupuk organik menyerupai dari ampas bekas penyulingan tebu, ampas tempe dan tahu, atau menggunakan pupuk berasal dari kotoran hewan ternak, sisa-sisa dedaunan yang membusuk, dan lain-lainnya;
  • Kebanyakan beberapa jenis tanaman sayur lebih sering terserang hama ulat hijau sehingga daunnya nampak berlubang, hal ini terjadi mungkin tanpa dilakukan pembasmian hama menggunakan insektisida, akan tetapi peristiwa ini jauh lebih aman.
  • Lebih ramah terhadap lingkungan hayati, karena tidak menggunakan pupuk-pupuk anorganik dan pestisida;
  • Lebih aman dan serta menyehatkan badan bagi yang mengonsumsi buah maupun sayuran hasil dari pertanian secara organik;
  • Kualitas tanaman terjaga baik dan lebih menyehatkan;
  • Mampu meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas hasil pertanian secara besar-besaran;
  • Menghasilkan sumber makanan harian yang bergizi tinggi dan cukup aman dikonsumsi;
  • Menjadikan lingkungan kerja pertanian aman dan sehat bagi petani.


2. Pertanian Anorganik

  • Alat-alat pertanian yang digunakan sebagian besar masih bersifat konvensional (manual; semisal cangkul, alat pembajak sawah, arit, dan lainnya);
  • Lebih banyak melibatkan pupuk anorganik, sebagai rujukan pupuk urea, KCl. TSP, dan jenis lainnya;
  • Sebagian besar pertanian secara anorganik lebih tidak ramah lingkungan, hal ini terbukti dari banyaknya penggunaan senyawa kimia pestisida yang secara pribadi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan menyerupai terjadinya pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah;
  • Mengonsumsi buah dan sayuran hasil dari pertanian secara anorganik tentu sedikit menunjukkan dampak baik bagi tubuh. Sebab, efek terburuk dari pertanian anorganik ialah banyaknya senyawa-senyawa kimia pestisida dan beberapa senyawa beracun lainnya yang dapat terakumulasi pada sel-sel buah, sehingga kalau dikonsumsi oleh masyarakat dapat menyebabkan beberapa dampak, semisal mual, terjadinya mutasi gen yang dapat mengubah susunan kromosom pada manusia, sehingga dapat memungkinkan munculnya penyakit kanker dan tumor. Penggunaan DDT yang disemprotkan pada jenis tanaman sayur maupun buah terbukti bisa mengubah susunan gen pada seorang pria, sehingga dia nampak menyerupai kewanita-wanitaan (banci);
  • Lingkungan kerja pertanian menjadi tidak aman, hal ini dapat disebabkan barangkali karena senyawa kimia pestisida dapat menyebabkan pencemaran udara yang terperinci sekali hal ini akan berdampak negatif bagi petani itu sendiri, misalnya petani tersebut dapat terganggu sistem pernafasan dan kesehatan tubuhnya.


Demikian isu seputar ciri pertanian organik dan pertanian anorganik. Semoga apa yang sudah diulas pada adegan di atas dapat bermanfaat untuk kita semuanya. Salam budidaya pertanian, ayo menanam.