Cara Budidaya LENGKUAS dengan Sistem Babat-Comberan
![]() |
Tanaman Lengkuas. Foto Original Oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Tanaman lengkuas (nama ilmiah = Alpinia galanga) merupakan jenis tanaman yang banyak dibudidaya oleh masyarakat petani di Indonesia. Tanaman lengkuas telah banyak tumbuh di daratan Asia, Afrika, dan beberapa dibudidaya di negara-negara adegan Amerika dan benua Eropa. Banyak para petani di Indonesia yang membudidayakan tanaman ini dengan alasan bahwa dapat dipanen sepanjang tahun, serta proses memperbanyak tanamannya cukup praktis dan lebih mudah.
Di wilayah Asia, lengkuas banyak dibudidaya di banyak sekali lahan. Ada petani yang membudidayakannya di lahan tegalan, lahan miring (terassering), lereng-lereng pengunungan, kawasan pematang sawah, kawasan perkebunan, halaman rumah atau kantor, serta di pinggir-pinggir jalan atau tepi sungai, dan lainnya.
Manfaat Lengkuas
Laos nama sapaan lengkuas yang juga merupakan tanaman penyedap rasa dan banyak digunakan ibu-ibu rumah tangga untuk pemanis bumbu masak semoga citarasa menu kuliner semakin menggugah selera. Misalnya, dalam pembuatan soto, sup, rendang daging, dan lainnya, lengkuas tidak pernah telat membantu dalam melezatkan masakan-masakan olahan tersebut. Lengkuas untuk materi bumbu masak yaitu jenis lengkuas merah.
![]() |
Soto Lampung Paling Lezat. Foto Original Oleh: guruilmuan.blogspot.com |
Selain digunakan sebagai bumbu masak, lengkuas juga dapat digunakan sebagai tanaman herbal yang sudah terbukti dapat menyembuhkan banyak sekali jenis penyakit menyerupai menyembuhkan penyakit kulit (panu), sebagai penyembuhan penurun kadar kolesterol jahat pada pedoman pembuluh darah, reumatik, asam urat, luka memar, bronkhitis akut, menambah nafsu makan pada anak, dan masih banyak lagi segudang manfaat dari tanaman lengkuas ini.
Syarat Tumbuh Tanaman Lengkuas
Lengkuas sangat tumbuh baik pada kawasan di dataran rendah, meskipun dapat dibudidaya di dataran tinggi namun tentu hasil panennya akan jauh berbeda. Ketinggian lahan untuk membudidaya tanaman ini yakni berada pada kisaran 200 - 1.000 meter di bawah permukaan air laut (mdpl). Jenis tanah yang biasa digunakan yaitu jenis tanah liat cokelat dengan kandungan humus yang banyak, tanah yang gembur yaitu media tanam yang paling sempurna untuk menerima hasil panen yang menguntungkan bagi petani.
Curah hujan yaitu faktor terpenting yakni sepanjang tahun sebanyak 800 mm/tahun. Suhu lingkungan paling cocok untuk budidaya lengkuas yakni kisaran 25 - 28 derajat celcius, dengan kelembaban udara yakni 60-70 %. Penyinaran matahari merupakan faktor eksternal yang bisa merangsang laju pertumbuhan organ tanaman, serta membantu dalam proses fotosintesis, pembentukan cadangan makanan pada batang dan daunnya.
Karakteristik Tanaman Lengkuas
Lengkuas yaitu jenis tumbuhan terna tegak dengan ketinggian mencapai 1 -2 meter atau lebih. Pada tanaman lengkuas (laos) sampaumur biasanya daunnya sangat lebat, rimpang dapat tumbuh secara banyak apabila ditanam dengan sistem babat. Batang tanaman lengkuas muncul dari pangkal batang dewasa/tua, batangnya yaitu batang semu (batang tidak sesungguhnya). Seluruh batangnya ditutupi pelepah daun, daunnya tunggal dan bertangkai pendek, daun berbentuk lanset memanjang dengan ujung daun runcing, pangkal daun tumpul dan tepi daunnya rata. Ukuran daunnya yaitu 25-50 cm X 1-15 cm.
Lengkuas dapat menghasilkan bunga majemuk bertandan dengan tangkai panjang, tegak, dan berkumpul di ujung tangkai. Jumlah bunga di atas tangkai bunga lebih banyak dibandingkan pada adegan ujung bunganya serta membentuk piramida memanjang. Kelopak bunga berbentuk lonceng dan berwarna putih kehijauan. Buahnya termasuk buah buni, keras, dan berwarna cokelat apabila sudah matang (tua). Pada adegan umbi atau rimpangnya berbau khas, dengan rimpang umbinya ada yang berwarna merah dan juga berwarna putih.
Cara Menanam Lengkuas
Cara penanaman lengkuas merah maupun lengkuas putih pada dasarnya sama. Untuk memperoleh hasil panen rimpang lengkuas yang banyak dan menguntungkan bagi pekebun atau petani, maka dapat menggunakan sistem babat. Dari banyak acuan menyebutkan bahwa tanaman lengkuas yang ditumbuhkan kemudian pada masa-masa tertentu di tebang pada adegan batangnya, maka akan menghasilkan rimpang umbi yang cukup banyak. Ini sudah penulis buktikan secara langsung, dan memang kesannya benar sekali. Oleh karena itu, izinkan penulis untuk memberikan tips menanam lengkuas semoga menghasilkan prospek pertanian yang melimpah yakni dengan cara budidaya lengkuas dengan sistem babat-comberan. Dengan sistem tebang ini tekniknya sangat mudah sekali, oleh alasannya yaitu itu mari kita bahas secara mendalam semoga ilmu yang disampaikanpun tidak setengah-setengah.
Menanam lengkuas dengan sistem tebang meliputi beberapa proses tanam menyerupai penyiapan bibit lengkuas berkualitas, penyiapan lahan tanam, proses perawatan dasar, proses panen dan aktivitas pemasaran hasil panen.
1. Pemilihan Bibit, Penyiapan Lahan dan Penanaman Lengkuas
Pemilihan bibit lengkuas berkualitas: Pada tahapan ini, petani dapat memilih dan mengambil bibit dari rimpang lengkuas beserta dengan batangnya (cabut bersamaan). Pilihlah bibit lengkuas yang memiliki batang tegak, nampak sehat, berwarna hijau gelap, serta mempunyai rimpang yang kuat. Setelah bibit dicabut, kemudian bibit diletakan pada tempat yang teduh dan diamkan bibit selama 2 x 24 jam jangan ditanam terlebih dahulu. Pada dikala itu mungkin bibit nampak agak layu, namun tujuan dari perlakuan ini semoga bibit tanam dapat bertahan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Setelah pembiaran bibit selama 48 jam, kemudian bibit kembali disiram menggunakan air, dengan memastikan adegan rimpangnya tersirami dengan air secara cukup. Dalam satu hektar lahan tanam kira-kira diperlukan 10.000 - 15.000 bibit tanam (kadang menyesuaikan jarak tanam).
Menyiapkan lahan tanam: Lahan tanam yakni dengan membuat lubang tanam setinggi 30 cm, lebar 30 cm, dan panjangnya 30 cm. Jarak tanam antar lubang tanam satu dengan lubang tanam lainnya yakni 150 - 200 cm. Setelah lubang disiapkan, selanjutnya masukkan 1 kg pupuk sangkar yang sudah dikeringkan (difermentasikan) pada masing-masing lubang tanam yakni 1/3 tinggi lubang tanam. Berdasarkan pengalaman, sebaiknya gunakan pupuk sangkar dari kotoran sapi atau ayam dan itik/mentok supaya nantinya tumbuhan akan cepat tumbuh, banyak menghasilkan daun dan rimpang. Setelah pupuk sangkar kering (fermentasi) di masukan pada tiap-tiap lubang tanam yang disediakan, selanjutnya siram pupuk sangkar tersebut dengan air comberan (air got) sebanyak 1 Liter/lubang tanam, pastikan air tidak menggenangi lubang (kadar air cukup).
Penanaman Lengkuas: Masukan/tancapkan bibit tanam lengkuas yang sudah disiapkan tadi ke adegan dasar permukaan pupuk kandang, lalu tutup lubang tanam dengan tanah di sekitarnya. Jangan lupa injak-injak saja secara perlahan tanah tutupan tadi dengan menggunakan kaki. Pada hari ke-2 hingga dengan ke-7 semenjak usia tanam awal sebaiknya perhatikan juga tanah semoga senantiasa lembab dengan cara menyiramnya 1 hari cukup 1 kali saja. Selama usia 1 ahad ke atas, tanaman lengkuas sudah dapat menyesuaikan diri terhadap kondisi tanah, sehingga penyiraman dapat dilakukan secara random (acak) dan diadaptasi dengan kebutuhan tanaman. Pastikan tanaman nampak sehat hingga menghasilkan rimpang sewaktu tuanya nanti.
2. Perawatan Dasar Tanaman Lengkuas
![]() |
Morfologi Tanaman Lengkuas (Laos). Foto Original by: guruilmuan.blogspot.com |
Tanaman lengkuas bahu-membahu sangat tahan terhadap kondisi tanah yang kering, karena tanaman ini merupakan jenis tanaman xerofit yang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan ekstrem serta tidak manja. Perawatan dasar tanaman lengkuas meliputi penyiraman, penyiangan, perampelan (pembabatan) tunas batang dan daunnya, serta proses pemupukan dan penggemburan lahan tanam lengkuas.
- Penyiraman: Dilakukan ketika usia 0 - 7 hari pertama secara rutin (penyiraman dilakukan 2 kali dalam sehari), dan usia tanam di atas usia 8 hari ke atas frekuensi penyiraman dikurangi dan dapat dilakukan secara random (acak) hingga tanaman benar-benar telah menghasilkan rimpang lengkuas yang banyak;
- Pemupukan: Dilakukan 4 kali dalam setahun (3 bulan sekali) dengan cara menaburkan pupuk sangkar ternak ke area di atas lahan tanam. Jika akan menggunakan pupuk Urea, TSP, KCl, maka dapat diberikan khusus untuk tanaman yang sudah sampaumur berumur di atas 6 bulan dengan cara membuat lubang gulutan melingkari arah tanaman, kemudian pupuk anorganik tersebut dimasukan pada lubang gulutan kecil melingkar, lalu tutup dengan menggunakan tanah galian tadi.
- Penyiangan dan penggemburan lahan tanam: Dilakukan secara kondisional, artinya sewaktu-waktu dapat dilakukan apabila terlihat ada gulma (rumput liar)yang berada di adegan tempat tumbuh tanaman lengkuas. Umumnya para petani tidak membunuh gulma tersebut dengan cara penggunaan herbisida, akan tetapi lebih menggunakan cara menyerupai dikoret, dicabut manual menggunakan tangan. Pengoretan gulma. Karena bagaimanapun kalau gulma banyak bersarang dan tumbuh di lahan tanam lengkuas justru akan terjadi kompetisi dalam perebutan unsur hara tadi; Sembari melaksanakan penyiangan, para petani juga dapat melaksanakan sekaligus penggemburan lahan tanam di sekitar tanaman.
- Perampelan (Pembabatan tunas/batang); yakni dengan cara membabat/memotong/merampel pada 1/2 pangkal batangnya (cara pemotongannya lihat gambar di adegan atas). Pemotongan tunas atau batang ini dapat menggunakan arit khusus untuk membabat. Setelah dibabat, biarkan hingga tumbuh kembali tunas-tunas kecil di ujung pecahan pangkal batang tadi. Tujuan perampelan/pembabatan ini yaitu untuk menghasilkan rimpang lengkuas yang besar-besar dan sehat.
3. Kegiatan Panen dan Pemasaran
Kegiatan panen lengkuas biasanya dapat dipanen sepanjang hayat, karena pertumbuhan tanaman lengkuas akan semakin banyak dari bulan ke bulannya, apalagi kalau dilakukan perampelan tanaman secara tekun dan teratur maka produksi rimpangnya akan semakin banyak dan besar-besar. Proses panen awal kira-kira pada usia 9 - 12 bulan pertama dengan ciri: tanaman lengkuas sudah mempunyai rimpang yang cukup, daunnya sudah lebat, batang sudah tumbuh banyak, serta adegan rimpangnya sudah besar-besar (minimal sebesar ibu jari orang dewasa). Pemanenan yakni dengan cara mengeruk tanah di bawah tanaman, kemudian ambil beberapa rimpang saja yang dibutuhkan, sisanya biarkan di tempat sebagai calon bibit rimpang yang akan mewariskan keturunan selanjutnya. Rimpang lengkuas yang sudah diambil lalu dikumpulkan pada kolam plastik, karung, atau bakul besar yang terbuat dari anyaman bilah bambu. Setelah itu, hasil panen (rimpang lengkuas) dicuci dengan air mengalir (dapat menggunakan air sungai atau air sumur), dengan cara menggosok atau mengaduk sekaligus pada keranjang pemanenan yang diletakan di bawah air sungai dengan tujuan semoga rimpangnya bersih dan terbebas dari tanah-tanah yang kemungkinan menempel pada dikala pemanenanan berlangsung.
Setelah rimpang dibersihkan, kemudian keringkan rimpang dengan cara dijemur di bawah terik matahari setidaknya 30 - 60 menit (jangan terlu lama), setelah kering, rimpang lengkuas dimasukan dalam karung dan siap dipasarkan.
Harga lengkuas di pasaran sangat bervariasi dan diadaptasi dengan bentuk dan ukurannya, serta dibandrol dengan harga perkilogramnya. Ini yaitu prospek pertanian sangat cantik untuk menambah keuangan keluarga. Di Pasar Natar Lampung Selatan dimana tempat saya tinggal, harga 1 kg rimpang lengkuas diberikan harga kisaran Rp. 4.000,00,- hingga dengan Rp. 5.000.00,-. Tentu harga ini tidak mewakili harga yang ada di daerah-daerah lain yang ada di Indonesia.
Demikian buletin pertanian tentang: "Cara Budidaya Lengkuas dengan sistem babat-comberan". Semoga bermanfaat untuk kita semua. Mari kita isi lahan kosong di sekitar tempat tinggal kita untuk ditanami banyak sekali jenis tanaman sayur maupun tanaman buah semoga tanah pertanian di Indonesia semakin produktif dan hijau. Selamat mempraktekan cara penanaman lengkuas (laos) menyerupai yang telah diuraikan di atas. Salam budidaya.