2 Jenis Lahan Tanam Mentimun Yang Sering Digunakan Pekebun Horticulture
Pembudidayaan buah mentimun memang sudah banyak dilakukan di tengah-tengah masyarakat petani di Indonesia. Tak heran kalau mentimun dijadikan tonggak mereka untuk menanam aneka macam macam jenis tanaman buah hortikultura lainnya. Timun yakni alternatif terbaik sebagai tanaman budidaya yang cukup mudah dalam pembudidayaannya.
Mentimun dapat dibudidaya di aneka macam jenis lahan tanam, baik itu yang ditanam di area lahan persawahan, di ladang, di area-area perbukitan/pegunungan, serta di perkebunan khusus tanaman buah.
Pembudidayaan mentimun sudah merata di pelbagai kawasan di Indonesia, dan pusat penanamannya banyak dilakukan di kawasan yang cukup strategis ibarat di Kalianda dan Natar (Lampung Selatan), kawasan Gisting (Lampung), Jawa Tengah, Jawa Timur, Palembang, Bengkulu.
Secara geografis memang iklim dan cuaca, serta tanahnya sangat cocok ditanami buah mentimun. Namun, perlu diperhatikan juga dalam budidaya mentimun yakni jenis tanah yang paling rupawan yakni tanah liat berlempung yang banyak di kawasan persawahan. Di tanah liat biasa dengan pH mendekati netral (pH 6 - 7) sangat rupawan ditanami buah mentimun, sehingga petani menjadi dasar dalam penentuan lahan tanam mentimun yang akan mereka olah.
Pembudidayaan mentimun untuk menerima hasil yang tepat dibutuhkan lahan yang cukup luas. satu hektar lahan juga sudah cukup untuk menanam buah mentimun dengan hasil panen yang lumayan selama proses perawatan tanaman dilakukan dengan baik dan benar.
Lahan tanam mentimun yang hendak dibuat juga harus mempertimbangkan beberapa aspek penting berikut ini:
Mentimun dapat dibudidaya di aneka macam jenis lahan tanam, baik itu yang ditanam di area lahan persawahan, di ladang, di area-area perbukitan/pegunungan, serta di perkebunan khusus tanaman buah.
Pembudidayaan mentimun sudah merata di pelbagai kawasan di Indonesia, dan pusat penanamannya banyak dilakukan di kawasan yang cukup strategis ibarat di Kalianda dan Natar (Lampung Selatan), kawasan Gisting (Lampung), Jawa Tengah, Jawa Timur, Palembang, Bengkulu.
Secara geografis memang iklim dan cuaca, serta tanahnya sangat cocok ditanami buah mentimun. Namun, perlu diperhatikan juga dalam budidaya mentimun yakni jenis tanah yang paling rupawan yakni tanah liat berlempung yang banyak di kawasan persawahan. Di tanah liat biasa dengan pH mendekati netral (pH 6 - 7) sangat rupawan ditanami buah mentimun, sehingga petani menjadi dasar dalam penentuan lahan tanam mentimun yang akan mereka olah.
Pembudidayaan mentimun untuk menerima hasil yang tepat dibutuhkan lahan yang cukup luas. satu hektar lahan juga sudah cukup untuk menanam buah mentimun dengan hasil panen yang lumayan selama proses perawatan tanaman dilakukan dengan baik dan benar.
Lahan tanam mentimun yang hendak dibuat juga harus mempertimbangkan beberapa aspek penting berikut ini:
- Tingkat keasaman tanah (pH tanah), usahakan pH berada pada kisaran 6 - 7 supaya pertumbuhan benih dapat berjalan optimal dan pada kesannya akan kuat terhadap laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman sampai menghasilkan buah;
- Jenis tanah, sehingga hal ini sangat penting mengingat bahwa masing-masing jenis tanah mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Ada banyak jenis tanah ibarat tanah grumosol, tanah andosol, tanah merah-padsolik, tanah liat berlempung, tanah liat, tanah liat berhumus, dan jenis tanah lainnya. Akan tetapi tanah lempung berpasir/tanah lempung berlempunglah yang paling rupawan untuk menunjang pertumbuhan pohon mentimun;
- Kelembaban tanah, hal ini juga dirasa sangat memberi hasil yang nyata bagi tanaman mentimun. Usahakan kelembaban tanah kisaran 85%, dengan tingkat kandungan air tanah kalau diamati maka lahannya cukup lembab dan dengan pengaturan drainase air yang bagus. Untuk menjaga kestabilan kelembaban tanah dan menghindari tanah dari kekeringan yang panjang, maka langkah perawatan perendaman lahan tanam mentimun dengan air juga penting (tapi jangan berlebihan air yang menggenangi lahan tanam, atau setara 1/3 dari tinggi bedengan);
- Pola pembuatan lahan tanam juga harus memperhatikan faktor penyinaran cahaya matahari setiap harinya. Sehingga lahan tanam mentimun yang dibuat harus menerima cahaya yang cukup, dan hal ini juga sangat penting supaya tanaman dapat melaksanakan fotosintesis dalam pembuatan makanannya; Bedengan dibuat dari arah utara ke selatan, supaya tanaman dapat melaksanakan fotosintesis dengan baik, dan seluruh tanaman dapat tersinari cahaya matahari dengan baik.
Kira-kira keempat pertimbangan di atas memang sangatlah perlu diterapkan bagi para pekebun/petani yang hendak membudidaya tanaman, tidak hanya sebatas pada tanaman mentimun saja. Setelah anda mengerti penjelasan di atas, mari kita ketahui jenis-jenis lahan tanam mentimun ibarat apa sajakah yang sering digunakan oleh para petani/pekebun mentimun, berikut ini penjelasannya.
1. Lahan Tanam Berbentuk Bedengan Tanpa Mulsa
Pada lahan tanam dalam budidaya mentimun sistem bedengan tanpa mulsa seringkali ditemukan di daerah-daerah pertanian di pedesaan, hal ini tentu saja bukan berarti dilarang akan tetapi dari segi perawatannya nantinya akan ribet terutama dalam hal mengatasi gulma (rumput liar) yang terkadang petani/pekebun direpotkan dengan penyiangan tanaman secara rutin dan pemantauan tanaman yang ekstra membutuhkan waktu berhari-hari.
Sistem Penanaman Mentimun Sistem Bedengan Tanpa Mulsa, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan) |
Sebaiknya pada ketika membuat lahan tanam berbentuk bedengan hal yang harus diingat yaitu membuat bedengannya secara membujur dari arah utara ke arah selatan. Hal ini untuk mempermudah tanaman dalam melaksanakan kegiatan biologis yaitu fotosintesis pada waktu pagi hari ketika cahaya matahari berada di ufuk timur.
Lahan bedengan tanpa mulsa memiliki beberapa kelemahan terutama rentan terhadap serangan rumput liar (gulma) serta hama dan penyakit dalam jumlah yang terkendali, selain itu petani akan merasa dirugikan dari segi waktu dan tenaga alasannya yakni terkadang harus melaksanakan pemantauan dan perawatan tanaman yang cukup intensif (teratur).
Namun, dari sisi keuntungannya tentu saja tanaman buah mentimun yang ditanam dengan lahan bedengan tanpa mulsa maka peresapan air hujan lebih mudah meresap ke dalam tanah, namun kalau perawatan penyiraman tidak terkendali maka efeknya dapat merusak organ tanaman yang pada kesannya tanaman akan menjadi layu dna mati (akibat kelebihan air).
Dengan melihat beberapa rincian uraian di atas, maka anda juga tak ada salahnya mencoba menggunakan lahan tanam mentimun dengan tipe pertama di atas.
2. Lahan Tanam Berbentuk Bedengan dengan Penggunaan Mulsa
Berbeda dengan pada point 1 di atas, bahwa pada lahan tanam bedengan dengan penggunaan mulsa plastik juga seringkali digunakan oleh banyak petani cabe, melon, tomat rampai, serta petani mentimun juga banyak yang memakai mulsa sebagai perangkat dalam menunjang keberhasilan panen tingkat tinggi (hight quality).
Anda dapat memilih penggunaan lahan tanam mentimun dengan cara pada nomor 2 ini, karena beberapa pertimbangan diantaranya adalah:
- Dengan penggunaan mulsa plastik maka sangat diperlukan tanaman akan terbebas dari pertumbuhan mikroba parasit, termasuk hama. Karena secara praktek bahwa mulsa plastik yang direntangkan di atas lahan bedengan dapat membantu mempercepat fotosintesis tanaman karena cahaya akan mudah dipantulkan ke arah atas. Termasuk cahaya matahari yang dipantulkan ke arah atas organ tanaman akan dapat membantu dalam membunuh dan merusak telur-telur/larva serangga/hama parasit;
- Adanya mulsa plastik dapat memantu menjaga kelembaban tanah, pH tanah akan semakin diatur secara baik;
- Mencegah pengikisan tanah, karena perangkat mulsa plastik dapat menahan tanah-tanah bedengan di episode pinggirnya (tanah akan tetap berada posisi yang tepat sesuai harapan petani/pekebun yang bersangkutan);
- Membantu mempertahankan tingkat kesuburan tanah dan penjaga nutrisi organik biar tidak hilang misalnya karena terbawa arus air yang menggenangi lahan tanam, dan atau faktor fisiologis lainnya;
- Membantu tanaman lebih cepat tumbuh dan berkembang, tentunya hal ini sangat anda harapkan ketika budidaya aneka macam tanaman di kebun yang anda miliki.
Penggunaan lahan tanam bedengan dengan perangkat mulsa plastik juga seringkali digunakan untuk pembudidayaan beberapa jenis tanaman hortikultura lainnya ibarat cabe, melon, pare, tomat rampai, stroberry, kol (kubis), bawang, dan jenis tanaman lainnya.
Itulah tadi gosip wacana 2 jenis lahan tanam mentimun yang paling umum dan sering digunakan oleh para rekan pekebun/petani horticulture di seluruh penjuru Indonesia. Sekarang tinggal giliran anda, akan menggunakan jenis lahan tanam yang mana untuk menunjang dalam budidaya mentimun?
Semoga gosip di atas dapat menunjukkan pengetahuan gres untuk rekan-rekan petani/pekebun dimana saja anda berada. Salam budidaya pertanian, ayo berkebun. Baca juga artikel terkait berikut ini, klik: Cara Budidaya Mentimun Organik Agar Cepat Berbuah Lebat.