Mengapa Bibit Semai Tanaman Cabe Banyak yang Mati? Begini Alasannya
Pembibitan cabe melalui penyemaian merupakan langkah awal untuk memperoleh bibit muda yang siap ditanam di lahan terbuka (bedengan bermulsa). Bibit cabe yang disemai sebaiknya berasal dari biji berkualitas dan bisa dibeli eksklusif di toko penjualan bibit, atau bisa juga melaksanakan pembibitan secara manual dari hasil panen di kebun sendiri.
Sebagian petani yang masih pemula dan gres saja mencoba mempraktekan bagaimana cara bercocok tanam cabe, mungkin ada kendala dalam pembudidayaan cabe, sehingga mereka perlu pengetahuan baru, atau mencari rujukan buku bacaan, atau berdiskusi eksklusif dengan petani profesional untuk menerima pengalaman baru.
Akan tetapi, adakalanya kejadian yang tidak terduga di lapangan bisa saja terjadi, misalnya kegagalan dalam penyemaian biji cabe, sehingga benih sulit berkecambah dan tumbuh secara baik. Sebagai analisanya, kegagalan semai cabe (atau bibit semai dari jenis tanaman budidaya lainnya) dapat dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yakni diantaranya:
Akan tetapi, adakalanya kejadian yang tidak terduga di lapangan bisa saja terjadi, misalnya kegagalan dalam penyemaian biji cabe, sehingga benih sulit berkecambah dan tumbuh secara baik. Sebagai analisanya, kegagalan semai cabe (atau bibit semai dari jenis tanaman budidaya lainnya) dapat dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yakni diantaranya:
1. Keliru dalam Pemilihan Benih/Bibit
Walaupun faktor kesalahan/kekeliruan dalam pemilihan benih hampir tidak banyak dijumpai dar kalangan petani, namun faktor ini bisa saja terjadi, terutama pemerolehan benih/biji cabe diperoleh dari lahan/kebun sendiri pasca panen. Umumnya, kejadiannya ialah biji tersebut kurang berkualitas, atau eksklusif disemai sebelum diperiksa terlebih dahulu apakah layak biji untuk disemai?
Biji kurang berkualitas bisa terlihat ketika biji direndam dalam air. Apabila biji melayang atau mengapung di atas permukaan air, maka dapat terindikasi bahwa biji tidak berkualitas, atau potensi biji berkecambah berpeluang sangat sulit terjadi. Namun, sebaliknya apabila biji karam di dasar air, maka bisa dipastikan biji tersebut layak tanam dan peluang untuk berkecambah sangat tinggi.
Sebagai info bagi anda yang hendak membudidaya cabe, maka pastikan bahwa biji benar-benar berkualitas tinggi (hight quality), tidak terserang hama ulat pemakan biji, kenampakan biji indah serta berasal dari induk produktif, atau dengan kata lain berasal dari varietas cabe unggul bisa menghasilkan buah dalam jumlah melimpah.
2. Kandungan Air sangat Minim
Dalam proses perkecambahan biji, air sangat dibutuhkan. Apabila air kurang tercukupi (kondisinya sangat minim), maka peluang biji untuk berkecambah jadi kurang efektif, lama berkecambahnya, bahkan kalau tidak ada air sama sekali, maka biji tersebut tidak dapat berkecambah atau tetap mengalami dormansi secara terus-menerus. Oleh alasannya itu, ketercukupan air begitu penting dalam proses perkecambahan biji, sehingga biji akan mudah berkecambah serta tumbuh dan menjelma tanaman cabe sampaumur yang produktif.
3. Media Semai Benih yang Kekurangan Nutrisi
Nutrisi sangat dibutuhkan oleh tanaman yang gres berkecambah dan tumbuh menjadi tanaman bibit muda. Nutrisi bisa berupa kandungan air yang cukup bagi penunjang laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabe, atau kandungan tanah dan humus yang mencukupi kalau penyemaian benih bibit dilakukan di lahan bedengan secara manual tanpa menggunakan wadah polybag atau disemai dengan menggunakan : 3 Teknik Penyemaian Cabe (Teknik Steril Pro, Soil Block, dan Sistem Polybag).
Adapun unsur-unsur hara (nutrisi) yang sangat dibutuhkan bagi tanaman cabe yang gres tumbuh (berkecambah) yakni Kalsium (Ca), Kalium (K), Magnesium (Mg), Oksigen, serta beberapa komponen unsur hara makro dan unsur hara mikro.
Perlu anda ketahui bahwa, kalau tanaman kekurangan (defisiensi) unsur hara tertentu, maka akan menjadikan tanaman mengalami gejala yang tidak normal baik pada organ tanamannya itu sendiri, maupun secara fisiologis akan mengalami beberapa perubahan fisik pada tanaman, misalnya adalah: bibit yang gres disemai pertumbuhannya lambat, proporsi tinggi tanaman yang tidak bagus/ideal, tanaman kerdil, dan ketika tanaman beranjak sampaumur umumnya banyak mengalami gejala nekrosis dan klorosis pada organ daun, daun mudah rontok, dan beberapa diantaranya banyak yang rentan terinfeksi virus dan basil bersifat patogen (berbahaya) bagi keberlangsungan hidup tumbuhan.
4. Perawatan Tanaman yang Kurang Bagus
Perawatan tanaman cabe selama masa penyemaian amat penting. Hal yang dapat dilakukan selama perawatan bibit yang masih disemai ialah dengan memperhatikan ketercukupan air yang telah dibahas pada point 2 di atas. Selain itu, penuhi juga kandungan nutrisi atau unsur hara yang dibutuhkan tanaman selama masa pertumbuhan dan perkembangan.
Sebagai gosip bahwa, pada masa pertumbuhan dan perkembangan, tanaman membutuhkan banyak energi dan materi genetik yang dibutuhkan ketika pembelahan sel berlangsung. Dan sumber energi tersebut diperoleh dari makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis.
Perawatan manual perlu diperhatikan petani cabe ialah pastikan bahwa bibit yang telah tumbuh tetap terjaga secara baik, pantau kalau ada hama dan penyakit yang muncul segera ambil tindakan dengan cara menyemprotkan materi biopestisida khusus untuk menghambat pertumbuhan mikroba, hama, serta penyakit yang bersifat patogen (berbahaya karena bersifat toksik dan parasit).
Itulah keempat penjelasan ihwal alasan mengapa bibit semai sering mengalami ajal dan sulit tumbuh dan berkembang dengan baik. Semoga membantu ada. Jangan lupa baca juga: Cara Semai Cabe "Steril Pro", Dihasilkan Tanaman Serentak.