Widget HTML Atas

Jenis Pupuk yang Dibutuhkan Tanaman Jagung Menurut Balitbangtan

Dalam pembudidayaan jagung, penting sekali melaksanakan pemupukan pada tanaman jagung tersebut. Terdiri dari dua jenis pupuk yakni pupuk utama dari kotoran ternak, misalnya kotoran tahi ayam dan diberikan pada waktu tanam awal, atau semenjak tanaman jagung mulai tumbuh (kira-kira umur di atas 25 hari hst).

Tanaman jagung subur
Tanaman jagung subur sebab pemupukan yang baik dan benar. Photo Original by: Wahid Priyono

Sementara itu, ada pupuk komplemen yang harus diberikan pada tanaman jagung. Pemupukan komplemen dilakukan sebanyak 2 - 3 kali dalam satu kali era tanam dan tergantung dari tingkat kesuburan tanahnya, serta jenis benih/bibit yang digunakan. Untuk jagung hibrida biasanya membutuhkan pemupukan lebih banyak dibandingkan jagung biasa.

Adapun jenis pupuk yang diberikan pada tanaman jagung harus memenuhi unsur N (Nitrogen), P (Phospor), dan K (Kalium). Unsur N mampu diperoleh dari pupuk urea, unsur P dari pupuk SP-36, dan unsur K dari pupuk KCl. Takaran pupuk untuk budidaya jagung berdasarkan proposal dari Balitbangtan per hektarnya yakni 350 kg Urea + 200 kg SP-36 + 100 kg KCl.

Bila kesulitan menerima KCl, unsur K mampu diperoleh dari pupuk NPK, dengan takaran sebagai berikut: 400 kg NPK 15:15:15 + 270 kg Urea + 80 kg SP-36 untuk setiap hektarnya. Untuk frekuensi pemupukan sebanyak 2 kali, berikan pada 10 dan 35 hari setelah tanam (hst). Untuk frekuensi pemupukan 3 kali berikan pada umur 7 - 10 hst, 28 - 30 hst, dan 40 - 45 hst.