Widget HTML Atas

Jenis-Jenis Tanaman Tumpang Sari yang Harus Anda Ketahui

Dalam dunia pertanian, banyak sekali teknik yang dipakai petani untuk meningkatkan hasil panen, salah satunya yakni memakai teknik menanam tumpang sari. Di Indonesia, teknik tumpang sari seringkali dipakai petani dengan tujuan untuk menerima aneka macam macam jenis tanaman sayur maupun buah dalam satu lahan tanam.

Tumpang sari (intercropping) merupakan istilah yang memiliki makna bahwa suatu teknik pertanian yang menghendaki suatu lahan tanam ditanami dengan lebih dari satu macam jenis tanaman.

The positive effect of intercropping
Sumber Photo by: www.hallogarden.com

Teknik bercocok tanam tumpang sari ini juga sering diberi julukan "teknik polikultur". Dalam sistem pertanian tumpang sari, jadi dalam satu lahan tanam diselingi dengan satu atau lebih jenis tanaman budidaya.

Sebagai contoh, dalam satu lahan tanam cabe di tengah-tengahnya ditanami tomat, kacang panjang, dan jenis tanaman hortikultur lainnya.

Dilansir dari webiste hallogarden.com menyebutkan: "The positive effect of intercropping is also you can save your money by optimizing your land use. The result of intercropping is just as good as monoculture or crop rotation.

Meanwhile, second crop is what we call secondary plants other than rice in rice fields. Examples of common second crop are peanuts, long beans, pumpkins, cassavas, corns, red beans, sweet potatoes, peas, cowpeas, soybeans, mung beans, etc. (kacang panjang, jagung, mantang, buncis, tomat besar, seledri, daun bawang, tomat rampai, kedelai, sawi, kangkung, kacang tunggak, dan lain sebagainya.

Dan sebaiknya dalam menanam tanaman sayur mayur maupun buah yang menggunakan teknik intercropping, maka sebaiknya selalu menggunakan pupuk dan jenis pestisida yang cocok, karena tidak dipungkiri bahwa terkadang kelemahan dari tumpang sari yakni tanaman mudah terserang hama dan penyakit, maka dari itu perawatan dan pemantauan tanaman harus dilakukan secara tepat.