Widget HTML Atas

Gulma Pada Tanaman Cabe dan Tomat serta Cara Pencegahannya

Gulma yang tumbuh pada lahan bedengan/lahan tanam seringkali menjadi bumerang bagi para petani yang membudidayakan tanamannya pada lahan tersebut. Lahan yang ditumbuhi gulma/rumput-rumput liar dalam jumlah pesat membuktikan bahwa petaninya kurang perhatian terhadap kebersihan lahan tanam.

Karena bagaimanapun juga lahan tanam yang bersih tentu saja menjadi indikator bahwa perawatan yang dilakukan petani cukup mengagumkan dan tentunya ini akan berdampak kepada tumbuh kembang tanaman biar semakin membaik.

Tanaman Tomat Tumbuh Subur Berbuah Lebat Karena Terbebas dari Gulma
Tanaman Tomat Tumbuh Subur Berbuah Lebat Karena Terbebas dari Gulma. Photo Kontributor Oleh: Komunitas Petani Palawija.

Pada pertanian cabe dan tomat, seringkali lahannya ditumbuhi gulma-gulma liar yang tak terkendali, dan ini pastinya selain membuat lahan tanam menjadi kurang enak dilihat juga besar lengan berkuasa terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara keseluruhan. Adapun jenis gulma yang sering menyerang tanaman cabe/tomat misalnya krokot yang mempunya batang basah, ilalang kecil, meniran, dan lain sebagainya.

Dari beberapa studi/penelitian yang dilakukan oleh para petani dan termasuk saya pribadi bahwa, kalau suatu lahan tanam dibiarkan ada gulma yang tumbuh dan tanpa penyiangan, maka akan mengganggu pertumbuhan tanaman, alasannya yakni terjadi kompetisi antara tanaman budidaya dengan gulma. Gulma biasanya lebih banyak mengambil sumber unsur hara makro dan mikro dalam jumlah banyak. Akibatnya, tanaman budidaya seringkali kalah dalam kompetisi dan unsur hara habis dipakai oleh gulma. Padahal, tanaman budidaya membutuhkan unsur hara yang cukup untuk keberlangsungan proses fiologisnya, termasuk untuk pembelahan sel, tumbuh, serta menghasilkan organ buah yang akan dipanen nantinya.

Oleh alasannya yakni itu, penting sekali bagi para petani untuk senantiasa memperhatikan lahan tanamnya biar tidak ada gulma yang tumbuh pada lahan bedengannya.

Berikut ini langkah-langkah yang dapat anda pelajari wacana bagaimana cara penanganan/pencegahan gulma pada tanaman tomat dan cabai yang baik dan benar:

  • Sejak umur tanam cabai dan tomat di belum dewasa 1 bulan, maka sebaiknya anda melaksanakan pemeriksaan lahan tanam secara intensif. Cek lahan bedengan daerah tanaman tomat/cabe tumbuh. Jika terdapat tanda-tanda kemunculan gulma atau tanaman parasit, maka segera lakukan pencabutan secara manual semenjak dini. Jika tidak, maka pertumbuhannya akan semakin pesat;
  • Di atas umur 1 bulan dan seterusnya, tetap dipantau pada bab lahan tanamnya, apakah masih ada gulma atau tidak. Jika terdapat gulma segera lakukan penyiangan. Penyiangan mampu dilakukan sembari melaksanakan pendangiran/penggemburan lahan;
  • Untuk penyiangan pada lahan bedengan yang dilengkapi mulsa plastik memang telihat lebih gampang karena cukup memantau pada lubang tanam di masing-masing tanaman. Akan tetapi, bagi para petani yang menanam cabai/tomat di lahan bedengan terbuka, seringkali pertumbuhan gulma di atas umur 30 hari dan seterusnya, seringkali ditemukan kemunculan pertumbuhan gulma tidak terkendali. Langkah yang mampu ditempuh yakni dengan melaksanakan penyiangan/pengoretan gulma secara periodik dan berjenjang menggunakan pencong atau sejenisnya. Pencabutan gulma memanjat/tinggi mampu menggunakan cangkul atau dicabut manual. Pada ketika penyiangan hal yang penting diperhatikan jangan hingga akar tanaman rusak/terkena goresan, karena mampu jadi menjadikan gangguan perembesan unsur hara, air, dan garam-garaman pada akarnya.
  • Apabila pertumbuhan gulma tidak terkendali, maka langkah terakhir yang mampu ditempuh yakni dengan menggunakan herbisida khusus untuk memberantas gulma. Herbisida tersebut banyak dijual di pasaran dan di toko pertanian.