Cara Penyiraman KANGKUNG ORGANIK Agar Cepat Panen
Variasi penanaman kangkung dapat dilakukan di banyak sekali daerah, baik di lahan-lahan pertanian ibarat di sawah, dilakukan secara vertikultur maupun hidroponik, ditanam di kolam-kolam atau lahan khusus tersendiri bagi pertumbuhan kangkung.
Dalam dunia masakan makanan, kangkung dapat dijadikan menu olahan sayur yang lezat dengan banyak sekali penambahan cita rasa masakan, sehingga sangat banyak orang yang menyukai makanan khas dari kangkung. Membuat sayur kangkung dengan suplemen udang merupakan masakan yang paling saya sukai, selain lezat juga kandungan gizinya tinggi.
Namun, kali ini tidak akan berbicara lebih jauh wacana bagaimana memasak sayur kangkung, hehe.. :D ,akan tetapi kali ini akan membahas wacana bagaimana cara dalam perawatan tanaman kangkung, spesial untuk cara penyiraman kangkung organik semoga cepat panen.
Perawatan tanaman kangkung memang harus dilakukan secara intensif, dengan mempertimbangkan beberapa hal ibarat faktor penyiraman dan pemastiaan bahwa lahan tanam lembab dan cukup mengandung air (terutama untuk kangkung darat), dan untuk kangkung air biasanya mereka tumbuh liar di fatwa sungai, kolam, ataupun rawa-rawa, sehingga tidak perlu melaksanakan penyiraman.
Khusus untuk kangkung dari pembenihan biji yang ditanam di lahan darat, maka faktor penyiraman sangat penting dilakukan, terutama pada ketika tanam di isu terkini kemarau (kering).
![]() |
Tanaman Kangkung Organik dalam Perawatan, Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan) |
Pada isu terkini kemarau, tanaman kangkung membutuhkan banyak air, sehingga penyiraman harus dilakukan secara teratur yakni pada waktu pagi dan sore hari menjelang senja. Pada waktu pagi hari, penyiraman dapat dilakukan pada pukul 06:00 waktu setempat, sementara itu pada waktu malam hari penyiraman tanaman kangkung organik dapat dilakukan pada waktu setelah sholat ashar (kisaran pukul: 04:00 hingga dengan selesai, sesuai dengan waktu tempat setempat.
Cara penyiraman kangkung organik sesuai prosedur yang dilakukan banyak petani kangkung yang saya temui yaitu sebagai berikut:
- Penyiraman dilakukan dengan menggunakan air bersih dari sumur, sehingga sangat kurang dianjurkan menggunakan air sungai yang tercemar limbah/polutan cair, deterjen, limbah mengandung merkuari, dan lain sebagainya. Limbah cair ini juga sangat berbahaya dan dapat menghalangi laju pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman kangkung;
- Frekuensi penyiraman harus dilakukan secara benar, artinya harus memastikan bahwa lahan tanam tersirami dengan baik;
- Penyiraman juga dapat dilakukan dengan mengenai pada adegan organ tanaman, ibarat akarnya, batang, daun, maupun mata bunga yang seringkali muncul pada beberapa varietas kangkung yang ditemui di lapangan;
- Jangan berlebihan dalam pertolongan kandungan air, secukupnya, rutin dan teratur itu jauh lebih penting untuk meningkatkan produktivitas panen nantinya;
- Penyiraman dapat juga dilakukan secara tentatif (sewaktu-waktu) jikalau dibutuhkan, misalnya: Pada waktu isu terkini penghujan penyiraman disesuaikan/bahkan lebih sedikit dibandingkan pada isu terkini kemarau yang intensitas penyiraman mungkin lebih ditingkatkan (diperbanyak);
- Tidak ada ukuran pasti seberapa banyak jumlah air yang diberikan untuk tiap tanaman, sebab biasanya petani/pekebun kangkung melaksanakan cara-cara tersendiri terkait dengan jumlah/volume air yang diberikan pada tiap tanaman, namun paling terpenting yaitu memastikan bahwa pada ketika penyiraman berlangsung tanah dimana tempat penanaman harus lemabab, memiliki ketercukupan air sehingga kemungkinan tanaman kangkung mengalami dehidrasi (kekurangan air) dapat terminimalisir.
Itulah tadi beberapa cara dan prosedur dalam penyiraman tanaman hortikultura kangkung, semoga dapat bermanfaat dan memebri wawasan ketika anda sudah membacanya. Salam budidaya pertanian, ayo coba menanam kangkung. Jangan lupa baca dan klik juga: Asyiknya Menanam Kangkung Sistem Bedengan.