Cara Mengobati Luka dan Abses Pada Sapi dan Ternak Lainnya
Kejadian luka pada sapi bisa terjadi dimana saja, ketika sapi dikandang, ketika sapi digembalakan dan yang paling sering terjadi yakni pada ketika sapi sedang dalam pengangkutan terutama angkutan darat yang menggunakan truk.
Untuk sapi-sapi yang diangkut ke RPH dan pribadi akan dipotong mungkin persoalan luka tidak menjadi persoalan serius karena sesampai di RPH sapi akan digunakan untuk memproduksi daging alias dipotong, hanya saja bila lukanya dibadan sapi bisa menyebabkan kulit sapi menjadi kulit afkir yang risikonya harga kulitnya bisa jadi murah sekali.
Lain halnya untuk sapi yang akan dipelihara kembali maka persoalan keamanan dalam pengangkutan ketika memindahkan sapi dari satu kawasan ke kawasan lain wajib diprioritaskan. Salah satu cara mengurangi resiko sapi terluka yakni density atau kepadatan sapi dalam truk harus diperhatikan tidak boleh terlalu padat sehingga sapi susah bergerak. Sisi-sisi kolam truk juga harus bebas dari benda tajam. Lantai kolam truk tidak boleh licin dan wajib diberi bantalan menyerupai jerami atau bagas.
Lingkungan sangkar yang tidak bagus menyerupai banyak terdapat benda tajam, lantai sangkar yang berlubang, tiang sangkar yang runcing dan lain-lain sangat beresiko menyebabkan ternak menyerupai sapi dapat mengalami luka pada adegan tubuhnya. Parahnya, biasanya peternak gres mengetahui sapinya luka ketika luka tersebut sudah parah dan mengalami infeksi bahkan hingga menjadi sarang belatung.
Untuk menghindari terjadinya luka pada ternak sapi ketika dipelihara dikandang maka administrasi perkandangan dan kesehatan hewan ternak harus dikelola dengan baik sehingga penyakit hewan maupun luka pada hewan ternak dapat dicegah. Sapi yang mengalami luka harus segera ditangani dan dilakukan pengobatan semoga luka tersebut tidak menjadi parah menyerupai terjadi infeksi, borok maupun menjadi sarang belatung.
Untuk sapi-sapi yang diangkut ke RPH dan pribadi akan dipotong mungkin persoalan luka tidak menjadi persoalan serius karena sesampai di RPH sapi akan digunakan untuk memproduksi daging alias dipotong, hanya saja bila lukanya dibadan sapi bisa menyebabkan kulit sapi menjadi kulit afkir yang risikonya harga kulitnya bisa jadi murah sekali.
Lain halnya untuk sapi yang akan dipelihara kembali maka persoalan keamanan dalam pengangkutan ketika memindahkan sapi dari satu kawasan ke kawasan lain wajib diprioritaskan. Salah satu cara mengurangi resiko sapi terluka yakni density atau kepadatan sapi dalam truk harus diperhatikan tidak boleh terlalu padat sehingga sapi susah bergerak. Sisi-sisi kolam truk juga harus bebas dari benda tajam. Lantai kolam truk tidak boleh licin dan wajib diberi bantalan menyerupai jerami atau bagas.
Lingkungan sangkar yang tidak bagus menyerupai banyak terdapat benda tajam, lantai sangkar yang berlubang, tiang sangkar yang runcing dan lain-lain sangat beresiko menyebabkan ternak menyerupai sapi dapat mengalami luka pada adegan tubuhnya. Parahnya, biasanya peternak gres mengetahui sapinya luka ketika luka tersebut sudah parah dan mengalami infeksi bahkan hingga menjadi sarang belatung.
Untuk menghindari terjadinya luka pada ternak sapi ketika dipelihara dikandang maka administrasi perkandangan dan kesehatan hewan ternak harus dikelola dengan baik sehingga penyakit hewan maupun luka pada hewan ternak dapat dicegah. Sapi yang mengalami luka harus segera ditangani dan dilakukan pengobatan semoga luka tersebut tidak menjadi parah menyerupai terjadi infeksi, borok maupun menjadi sarang belatung.
Bagaimana Cara Mengobati Luka Pada Sapi?
Yang terpenting yakni luka dibersihkan terlebih dahulu semoga terhindar dari infeksi dari banyak sekali kuman. Pencucian luka dapat dilakukan dengan menggunakan air hangat bercampur kapur atau menggunakan antiseptik, bila rambut disekitar luka cukup lebat maka perlu dilakukan pencukuran rambut disekitar area luka terlebuh dahulu. Setelah luka dibersihkan, oleskan luka dengan salep hewan atau obat yang mengandung sulfanilamide.
Pada luka yang gres dapat diberikan powder antibiotik atau iodium tincture pada permukaan luka tersebut. Kemudian setelah itu, dilakukan pembalutan pada luka semoga lalat tidak hinggap pada luka yang dapat menyebabkan myasis (berkembangnya belatung).
Luka menjadi parah apabila terjadi perlukaan pada jaringan ikat akhir suatu kekuatan yang berasal dari luar (infeksi) dan bersifat membahayakan yang dapat terjadi secara sengaja ataupun tidak disengaja. Luka parah dengan disertai perobekan kulit yang lebar dapat ditangani dengan cara membersihkan luka terlebih dahulu dengan obat basuh luar menyerupai boorwater, larutan kalium permanganate dengan perbandingan 1 : 3000, larutan rivanol 1 : 1000. Setelah itu, dilakukan penjahitan pada luka. Sebelum dijahit, luka terlebih dahulu ditaburi dengan antibiotik menyerupai ampicilin dan penjahitan harus menggunakan jarum dan benang yang steril. Setelah dijahit, semprotlah luka jahitan dengan obat luka spray menyerupai Limoxyn-25 spray.
Pada luka kecil, pengobatan dapat dilakukan dengan cara mengoleskan luka dengan iodium tincture atau dengan menunjukkan obat luka spray untuk menghindari dari infeksi sekunder oleh bakteri.
Cara Mengatasi Abses dan Luka Yang Bernanah Pada Ternak Sapi
Kejadian infeksi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu infeksi akut dan infeksi kronis. Kejadian infeksi akut ini biasanya berlangsung selama 1 ahad atau 10 hari dan dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, zat-zat yang bersifat iritan serta akhir kausa mekanik. Abses yang kronis terjadi karena stress berat yang berulang-ulang sehingga terjadi kerusakan jaringan di bawah kulit kemudian mikroorganisme terutama basil pyogenes menginfeksi kawasan yang mengalami stress berat sehingga terjadi pembentukan nanah di kawasan tersebut.
Agen penyebab infeksi
Beberapa basil pembentuk nanah antara lain yakni Pseudomonas sp, cocci pyogenes (kelompok Streptococus dan Staphylococcus), adakala Escherichia coli yang merupakan basil yang umumnya terdapat di lingkungan kandang. Luka yang terbuka di adegan permukaan tubuh akan memudahkan basil masuk secara persisten dan akan menyebabkan terbentuknya eksudat purulen. Bakteri yang biasa menyerang luka yakni basil pyogenik menyerupai Staphylococcus aureus. Saat kulit terjadi perlukaan maka tubuh akan merespon dengan adanya sel-sel darah putih yaitu neutrofil dan makrofag untuk membunuh basil yang ada, bila infeksi terlalu parah maka sel-sel darah ini akan mati lalu membentuk nanah dan peradangan terus terjadi. Abses yang terjadi dapat membuat ruptur jaringan sehingga peradangan dan infeksi akan semakin lama terjadi.
Terapi infeksi
Terapi yang paling dasar dan prinsip yakni dengan drainage cairan nanah yang ada dan dengan dukungan antibiotik. Drainage dapat dilakukan dengan penyayatan di kawasan ventral infeksi yang lebih lunak dan nanah dikeluarkan dengan masase atau pengutamaan dengan tangan yang selanjutnya dilakukan irigasi dengan air bersih/NaCl fisiologis hingga cairan yang keluar dari infeksi berwarna bening. Kemudian dibersihkan dengan kapas yang telah diberi iodium tincture. Abses yang telah bersih tersebut kemudian diberi salep antibiotik.
Di Mana Abses Bisa Terbentuk? Kebanyakan dari kita hanya mengira bahwa infeksi alias konsentrasi nanah hanya bisa terjadi di area luar tubuh atau kulit. Faktanya, nanah juga bisa terbentuk di adegan dalam tubuh.
Memang kebanyakan infeksi terbentuk di bawah kulit. Contoh paling umum dari infeksi jenis ini yakni bisul, yaitu infeksi di akar atau folikel rambut yang kemudian bermetamorfosis infeksi kecil di area tersebut.
Gejala dari terkonsentrasinya nanah di kulit biasanya berupa pembengkakan. Selain itu, infeksi bisa juga memunculkan warna kulit di kawasan yang terkena infeksi menjadi kemerahan, terasa nyeri, dan terasa panas.
Abses juga bisa terbentuk di dalam tubuh seseorang, baik di dalam organ tubuh maupun di dalam ruang antar organ tubuh. Untuk menentukan terjadinya infeksi di dalam tubuh, pemeriksaan bisa dilakukan dengan pemindaian utrasonografi.
Salah satu referensi dari infeksi jenis ini yakni infeksi hati yang bisa muncul tatkala organ hati mengalami infeksi. Mengenai gejalanya akan sangat tergantung kepada adegan mana yang terkena.
Operasi infeksi dapat dilakukan bila absesnya sudah matang. Cirinya yakni adanya tonjolan pada kulit, berdinding tipis, lunak, elastis, mengkilat, terdapat elevasi kulit, kadang bulu rontok disekitar infeksi dan proses peradangan sudah berhenti.
Jika dilakukan operasi pada infeksi yang telah masak maka penyembuahannya akan lebih cepat. Daerah sekitar infeksi dicukur, dibersihkan dan didesinfeksi, dialkukan anestesi lokal. Insisi adegan ventral abses, nanah dikeluarkan.
Dilakukan curetag semoga jaringan yang nekrosis dan sebagian jaringan yang sehat terambil semoga terjadi luka gres sehingga kesembuhan cepat terjadi. Irigasi dengan rivanol, atau procain diberi antibiotika dan kulit dijahit secara terputus dengan benang nonabsorbable.
Prinsip penanganannya yakni mengeluarkan eksudat, termasuk mengeluarkan benda-benda abnormal dari rongga abses. Eksudat dikeluarkan dengan jalan dibuat drainage.
Pasca Operasi
Pengobatan infeksi juga dapat menggunakan antibiotik. Salah satu referensi antibiotic yang dapat diberikan pada kondisi infeksi ialah penstrep (Penisilin sreptomisin).
Penicillin dan streptomisin merupakan distributor bakterisida yang berspektrum luas dan efektif membunuh basil gram positif.
Penicillin memiliki struktur beta laktam yang bisa menghambat sintesis dinding sel basil dengan menghambat enzim basil yang diharapkan untuk pemecahan sel dan sintesis selular.
Perawatan post operasi dilakukan di rumah pemilik, diberi amoxicillin selama 7 hari dua kali sehari dosis 20 mg/kg BB.
Tujuan dukungan antibiotik berspektrum luas yakni untuk mencegah infeksi sekunder akhir dari bakteri-bakteri pyogenes (Staphylococcus spp.; Escherichia coli; b-hemolytic Streptococcus spp.; Pseudomonas; Mycoplasma and Mycoplasma-like organisms (L-forms); Pasteurella multocida; Corynebacterium; Actinomyces spp.; Nocardia).
Cara Menangani luka yang mengalami myasis (luka penuh belatung)
Luka terbuka pada sapi terkadang dapat dihinggapi oleh lalat sehingga menimbulkan luka tersebut menjadi sarang belatung dan menimbulkan terjadinya myasis. Belatung-belatung ini sangat mengganggu kesehatan ternak dan bisa memperparah luka yang ada. Untuk itu, perlu penanganan yang sempurna menghilangkan belatung-belatung tersebut.
Cara menangani luka yang mengalami myasis yaitu dengan menghilangkan belatung yang ada pada luka tersebut. Cara menghilangkan belatung pada luka dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
Belatung yang ada pada luka dapat dicabut dengan menggunakan pinset steril. Cara ini paling baik dan menhindari kontaminasi dengan bahan-bahan kimia lain, namun bila pinset tidak steril malah bisa memperparah luka dan menjadi infeksi akut.
Siramkan minyak tanah atau bensin ke dalam luka. Usahakan siraman bensin atau minyak tanah tersebut tidak mengenai bulu ternak, karena apabila kulit ternak terkena bensin, kulit tersebut bisa mengalami botak permanent. Makara cara aman menggunakan minyak ini untuk mengusir belatung yakni dengan menggunakan speet (alat suntik).
Tawas juga sangat ampuh menghilangkan belatung dari ternak, caranya dengan menaburi tepung tawas (tawas yang di giling) di atas luka yang berbelatung pada ternak anda.
Tips Cara Mencegah Agar Luka Ternak Tidak Belatungan:
Sumber :
www.ilmuveteriner.com, www.alodokter.com, Aiello et al. 2000. The Merck Veterinary Manual. Edisi ke-8. USA : Whitehouse station, dan sumber lainnya
Yang terpenting yakni luka dibersihkan terlebih dahulu semoga terhindar dari infeksi dari banyak sekali kuman. Pencucian luka dapat dilakukan dengan menggunakan air hangat bercampur kapur atau menggunakan antiseptik, bila rambut disekitar luka cukup lebat maka perlu dilakukan pencukuran rambut disekitar area luka terlebuh dahulu. Setelah luka dibersihkan, oleskan luka dengan salep hewan atau obat yang mengandung sulfanilamide.
Pada luka yang gres dapat diberikan powder antibiotik atau iodium tincture pada permukaan luka tersebut. Kemudian setelah itu, dilakukan pembalutan pada luka semoga lalat tidak hinggap pada luka yang dapat menyebabkan myasis (berkembangnya belatung).
Luka menjadi parah apabila terjadi perlukaan pada jaringan ikat akhir suatu kekuatan yang berasal dari luar (infeksi) dan bersifat membahayakan yang dapat terjadi secara sengaja ataupun tidak disengaja. Luka parah dengan disertai perobekan kulit yang lebar dapat ditangani dengan cara membersihkan luka terlebih dahulu dengan obat basuh luar menyerupai boorwater, larutan kalium permanganate dengan perbandingan 1 : 3000, larutan rivanol 1 : 1000. Setelah itu, dilakukan penjahitan pada luka. Sebelum dijahit, luka terlebih dahulu ditaburi dengan antibiotik menyerupai ampicilin dan penjahitan harus menggunakan jarum dan benang yang steril. Setelah dijahit, semprotlah luka jahitan dengan obat luka spray menyerupai Limoxyn-25 spray.
Luka Pada Kaki Sapi |
Cara Mengatasi Abses dan Luka Yang Bernanah Pada Ternak Sapi
Gejala klinis abses. Gejala klinis yang terlihat di lapangan umumnya berupa kebengkakan, panas dan kemerahan. Benjolan yang ditemukan di lapangan memiliki konsistensi yang lembek dan kadang disertai fluktuasi di dalamnya bila dipalpasi. Apabila benjolan tersebut diinsisi dan ditekan maka akan keluar cairan kental, keruh berwarna merah kekuningan. Hal ini pertanda bahwa luka tersebut telah terkontaminasi oleh mikroorganisme terutama mikroorganisme golongan pyogens.Abses merupakan akumulasi lokal dari eksudat purulent yang berasal dari degeneratif sel-sel radang sebagai akhir reaksi radang. Abses merupakan pengumpulan nanah yang terbentuk akhir jaringan yang rusak, pada hewan ternak sering ditemukan pada permukaan tubuh. Abses dibedakan menjadi infeksi terbuka dan infeksi tertutup. Abses tertutup merupakan pengumpulan cairan bersifat purulenta yang berlokasi dalam suatu jaringan tubuh tertentu dan adakala berkapsula oleh tenunan ikat.
Kejadian infeksi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu infeksi akut dan infeksi kronis. Kejadian infeksi akut ini biasanya berlangsung selama 1 ahad atau 10 hari dan dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, zat-zat yang bersifat iritan serta akhir kausa mekanik. Abses yang kronis terjadi karena stress berat yang berulang-ulang sehingga terjadi kerusakan jaringan di bawah kulit kemudian mikroorganisme terutama basil pyogenes menginfeksi kawasan yang mengalami stress berat sehingga terjadi pembentukan nanah di kawasan tersebut.
Suatu infeksi basil bisa menyebabkan infeksi melalui beberapa cara:Abses atau penimbunan nanah pada suatu rongga tubuh yang dapat terjadi pada semua jaringan tubuh menyerupai kulit, paru-paru, ginjal atau organ-organ tubuh lainnya. Abses yang terjadi di bawah kulit dapat ditangani dengan cara mengolesi infeksi dengan salep icthyol, selanjutnya gres dilakukan irisan dengan pisau steril pada bekas abses. Kemudian keluarkan semua nanah dan basuh dengan air hangat dan rivanol. Setelah selesai, taburi dengan antibiotik powder atau semprot dengan Limoxyn-25 spray semoga tidak terjadi infeksi sekunder serta dapat mempercepat penyembuhan luka pada sapi.
- Bakteri masuk ke bawah kulit akhir luka yang berasal dari bacokan jarum yang tidak steril
- Bakteri menyebar dari suatu infeksi di adegan tubuh yang lain
- Bakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh ternak dan tidak menimbulkan gangguan, kadang bisa menyebabkan terbentuknya abses.
- Peluang terbentuknya suatu infeksi akan meningkat jika:
- Terdapat kotoran atau benda abnormal di kawasan tempat terjadinya infeksi
- Daerah yang terinfeksi menerima ajaran darah yang kurang
- Terdapat gangguan sistem kekebalan.
Abses Bernanah |
Beberapa basil pembentuk nanah antara lain yakni Pseudomonas sp, cocci pyogenes (kelompok Streptococus dan Staphylococcus), adakala Escherichia coli yang merupakan basil yang umumnya terdapat di lingkungan kandang. Luka yang terbuka di adegan permukaan tubuh akan memudahkan basil masuk secara persisten dan akan menyebabkan terbentuknya eksudat purulen. Bakteri yang biasa menyerang luka yakni basil pyogenik menyerupai Staphylococcus aureus. Saat kulit terjadi perlukaan maka tubuh akan merespon dengan adanya sel-sel darah putih yaitu neutrofil dan makrofag untuk membunuh basil yang ada, bila infeksi terlalu parah maka sel-sel darah ini akan mati lalu membentuk nanah dan peradangan terus terjadi. Abses yang terjadi dapat membuat ruptur jaringan sehingga peradangan dan infeksi akan semakin lama terjadi.
Terapi infeksi
Terapi yang paling dasar dan prinsip yakni dengan drainage cairan nanah yang ada dan dengan dukungan antibiotik. Drainage dapat dilakukan dengan penyayatan di kawasan ventral infeksi yang lebih lunak dan nanah dikeluarkan dengan masase atau pengutamaan dengan tangan yang selanjutnya dilakukan irigasi dengan air bersih/NaCl fisiologis hingga cairan yang keluar dari infeksi berwarna bening. Kemudian dibersihkan dengan kapas yang telah diberi iodium tincture. Abses yang telah bersih tersebut kemudian diberi salep antibiotik.
Di Mana Abses Bisa Terbentuk? Kebanyakan dari kita hanya mengira bahwa infeksi alias konsentrasi nanah hanya bisa terjadi di area luar tubuh atau kulit. Faktanya, nanah juga bisa terbentuk di adegan dalam tubuh.
Memang kebanyakan infeksi terbentuk di bawah kulit. Contoh paling umum dari infeksi jenis ini yakni bisul, yaitu infeksi di akar atau folikel rambut yang kemudian bermetamorfosis infeksi kecil di area tersebut.
Gejala dari terkonsentrasinya nanah di kulit biasanya berupa pembengkakan. Selain itu, infeksi bisa juga memunculkan warna kulit di kawasan yang terkena infeksi menjadi kemerahan, terasa nyeri, dan terasa panas.
Abses juga bisa terbentuk di dalam tubuh seseorang, baik di dalam organ tubuh maupun di dalam ruang antar organ tubuh. Untuk menentukan terjadinya infeksi di dalam tubuh, pemeriksaan bisa dilakukan dengan pemindaian utrasonografi.
Salah satu referensi dari infeksi jenis ini yakni infeksi hati yang bisa muncul tatkala organ hati mengalami infeksi. Mengenai gejalanya akan sangat tergantung kepada adegan mana yang terkena.
Operasi infeksi dapat dilakukan bila absesnya sudah matang. Cirinya yakni adanya tonjolan pada kulit, berdinding tipis, lunak, elastis, mengkilat, terdapat elevasi kulit, kadang bulu rontok disekitar infeksi dan proses peradangan sudah berhenti.
Jika dilakukan operasi pada infeksi yang telah masak maka penyembuahannya akan lebih cepat. Daerah sekitar infeksi dicukur, dibersihkan dan didesinfeksi, dialkukan anestesi lokal. Insisi adegan ventral abses, nanah dikeluarkan.
Dilakukan curetag semoga jaringan yang nekrosis dan sebagian jaringan yang sehat terambil semoga terjadi luka gres sehingga kesembuhan cepat terjadi. Irigasi dengan rivanol, atau procain diberi antibiotika dan kulit dijahit secara terputus dengan benang nonabsorbable.
Prinsip penanganannya yakni mengeluarkan eksudat, termasuk mengeluarkan benda-benda abnormal dari rongga abses. Eksudat dikeluarkan dengan jalan dibuat drainage.
Pasca Operasi
Pengobatan infeksi juga dapat menggunakan antibiotik. Salah satu referensi antibiotic yang dapat diberikan pada kondisi infeksi ialah penstrep (Penisilin sreptomisin).
Penicillin dan streptomisin merupakan distributor bakterisida yang berspektrum luas dan efektif membunuh basil gram positif.
Penicillin memiliki struktur beta laktam yang bisa menghambat sintesis dinding sel basil dengan menghambat enzim basil yang diharapkan untuk pemecahan sel dan sintesis selular.
Perawatan post operasi dilakukan di rumah pemilik, diberi amoxicillin selama 7 hari dua kali sehari dosis 20 mg/kg BB.
Tujuan dukungan antibiotik berspektrum luas yakni untuk mencegah infeksi sekunder akhir dari bakteri-bakteri pyogenes (Staphylococcus spp.; Escherichia coli; b-hemolytic Streptococcus spp.; Pseudomonas; Mycoplasma and Mycoplasma-like organisms (L-forms); Pasteurella multocida; Corynebacterium; Actinomyces spp.; Nocardia).
Cara Menangani luka yang mengalami myasis (luka penuh belatung)
Luka terbuka pada sapi terkadang dapat dihinggapi oleh lalat sehingga menimbulkan luka tersebut menjadi sarang belatung dan menimbulkan terjadinya myasis. Belatung-belatung ini sangat mengganggu kesehatan ternak dan bisa memperparah luka yang ada. Untuk itu, perlu penanganan yang sempurna menghilangkan belatung-belatung tersebut.
Cara menangani luka yang mengalami myasis yaitu dengan menghilangkan belatung yang ada pada luka tersebut. Cara menghilangkan belatung pada luka dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
Belatung yang ada pada luka dapat dicabut dengan menggunakan pinset steril. Cara ini paling baik dan menhindari kontaminasi dengan bahan-bahan kimia lain, namun bila pinset tidak steril malah bisa memperparah luka dan menjadi infeksi akut.
Siramkan minyak tanah atau bensin ke dalam luka. Usahakan siraman bensin atau minyak tanah tersebut tidak mengenai bulu ternak, karena apabila kulit ternak terkena bensin, kulit tersebut bisa mengalami botak permanent. Makara cara aman menggunakan minyak ini untuk mengusir belatung yakni dengan menggunakan speet (alat suntik).
Tawas juga sangat ampuh menghilangkan belatung dari ternak, caranya dengan menaburi tepung tawas (tawas yang di giling) di atas luka yang berbelatung pada ternak anda.
Tips Cara Mencegah Agar Luka Ternak Tidak Belatungan:
- Semprot sangkar dengan anti serangga, semoga tidak ada lalat yang berkeliaran di sekitar kandang. Luka ternak berbelatung itu karena adanya lalat yang meletakkan telur mereka diatas luka pada ternak sapi, kambing, maupun domba dan kuda.
- Semprotkan anti lalat pada tubuh ternak sapi yang terkena luka, biasanya cairan ini berwarna merah atau biru dan di pasar-pasar ternak sering digunakan. cairan pengusir lalat ini bisa dibeli di toko penjualan pakan ternak (poultry shoop).
![]() |
Contoh Obat Semprot Luka Agar Tidak Belatungan |
www.ilmuveteriner.com, www.alodokter.com, Aiello et al. 2000. The Merck Veterinary Manual. Edisi ke-8. USA : Whitehouse station, dan sumber lainnya