Widget HTML Atas

Cara Mengikat dan Menuntun Sapi Dengan Benar

Teknik dan Cara Mengikat Sapi Yang Aman Berdasarkan Jenis Tali Temali Serta Tips Menuntun Sapi Yang Benar
Handling Sapi Madura Dengan Menggunakan Tongar/Keluh
Pengikatan leher perlu dipelajari dan diperhatikan dengan seksama. Pengikatan ujung tali sebaiknya tidak mudah lepas atau tidak membahayakan sapi yang diikat. Pengikatan ujung tali yang tidak benar akan menjadikan leher sapi tercekik. Pengikatan leher harus longgar, ujungnya harus terikat ketat tetapi harus mudah dilepaskan kembali. Setelah leher sapi diikat, tali diputar untuk mengikat bangus (bagian verbal dan hidung). Sapi dengan erat. Tali diputarkan dan diikatkan sempurna di atas hidung sapi, kemudian dilingkarkan ke bab dagu. Dengan demikian, apabila sapi dituntun atau ditarik, tali tersebut akan mengikat dengan erat.
Jenis-jenis Simpul Dalam Tali Temali Yang Bisa Digunakan Untuk Mengikat Seekor Sapi

Simpul Mati / Tali mati ( reef knot )
Simpul mati atau reef knot (disebut juga sebagai square knot) merupakan salah satu simpul mendasar dalam handling ternak.Bagi seorang peternak seharusnya menguasai simpul mati i
Kegunaan simpul mati yaitu untuk menyambung dua buah tali yang sama besar dan dalam keadaan kering.

Ini berbeda dengan simpul anyam yang digunakan untuk menyambung dua buah tali yang besarnya berbeda, ataupun dengan simpul nelayan (simpul Inggris) yang digunakan untuk menyambung tali yang berair atau licin.Di samping untuk menyambung tali, simpul mati juga digunakan untuk menali perban segi tiga (mitela) ketika melaksanakan PPPK.Dengan fungsi dan kegunaannya, simpul mati akan sangat sering digunakan oleh seorang pramuka baik ketika mengikuti acara kepramukaan maupun di kehidupan sehari-hari.

Langkah-langkah membuat simpul mati yaitu sebagai berikut:
· Letakkan ujung tali putih di atas ujung tali biru.
· Lingkarkan ujung tali putih ke bawah tali biru kemudian lingkarkan lagi ke atas.
· Balik arah ujung tali biru yang tadinya ke arah kanan menjadi ke arah kiri . Demikian juga dengan ujung tali putih, balik ke arah kanan dan letakkan ujungnya di atas ujung tali biru.
· Ulangi langkah pada nomor dua.
· Tarik masing-masing ujung tali sehingga simpul menjadi kencang.
· Dan selesai, simpul mati atau reef are knot telah jadi. knot atau squ
Jenis Simpul Mati

Tali Halter
Tali halter yaitu tali yang biasa dipasang dengan cara bulat depannya pas pada moncong sapi dan bulat belakang atau yang agak lebar dipasang pada leher sapi.
Fungsi dan manfaat tali halter :
· Mempermudah pengendalian pada sapi
· Menali sapi yang belum dikeluh
· Untuk mengalihkan perhatian dari posisi menangkap
· Menghindar dari tendangan
Sapi Sebelum Ditongar

Tali rebah
Tali rebah yaitu tali yang dipasang ditubuh sapi untuk mempermudah dalam pemeliharaan. Panjang tali/tambang ± 10 meter. Kebanyakan digunakan pada pemeliharaan sapi potong.
Fungsi dan manfaat tali rebah :
· Memudahkan peternak untuk merebahkan sapi
· Meringankan beban ketika sapi akan dirobohkan
· Tali Patok
· Tali patok
Tali patok yaitu simpul tali yang digunakan untuk mengikat tali pada sebuah patok dalam pendirian tenda atau untuk menopang tiang. Namun dalam dunia peternakan sapi simpul ini mampu di gunakan untuk mengikat bab kaki sapi pada ketika akan melaksanakan proses pemeliharaan sapi (hooves trimming).

Fungsi tali patok pada hooves trimming :
· Untuk membatasi pergerakan kaki sapi pada ketika akan dilakukan pemotongan kuku.
· Untuk menjaga keseimbangan badan sapi ketika pemotongan kuku dilakukan
· Mempermudah proses pemotongan kuku alasannya yaitu sampel tali patok dirancang untuk mengikat kaki sapi jadi dalam pemasangan dan pelepasan tali dari kaki sapi dapat dilakukan dengan cepat.

Tali keluh atau Tali (Tampar) Tongar
Tali keluh merupakan tali yang menembus lubang hidung sapi dari kanan ke kiri. Sapi yang sudah dikeluh (dipasang tali keluh) ini menjadi lebih terkendali dan lebih mudah dibawa kemana-mana. Setiap kali tali keluh ini ditarik sapi akan merasa kesakitan dan akan berhenti melawan.

Keluh dipasang dengan cara menusukkan tang penusuk hidung atau pasak bambu runcing pada sekat antara lubang hidung kiri dan kanan yang telah diolesi antiseptic terlebih dahulu untuk menghindari infeksi. Setelah sekat hidung sapi berlubang, kemudian dipasang cincin atau tali.

Proses keluh ini apabila dilakukan dengan sempurna sasaran tidak akan menimbulkan luka alasannya yaitu yang tertusuk yaitu selaput tulang rawan pada hidung sapi, apabila sedikit meleset pun bahwasanya tidak persoalan namun akan terjadi pendarahan tanggapan luka di hidung sapi. Sapi akan merasa sakit sehingga menghentikan perlawanannya.

Pemasangan keluh pada sapi sebaiknya dilakukan ketika sapi masih berusia muda, kalo mampu sebelum giginya poel hal ini terkait dengan tulang selaput tulang rawan yang masih lunak, proses recovery yang lebih cepat pada sapi muda, kekuatan sapi yang belum begitu besar, serta semoga tidak mengganggu proses penggemukan ataupun produksi susu. Biasanya setelah pemasangan keluh akan menjadikan stress pada sapi sehingga sapi menjadi tidak nafsu makan. Apabila sapi tersebut mengalami stress nya pada usia produktif tentu kuat pada hitungan bisnis. Oleh alasannya yaitu itu usahakan memasang tali keluh pada ketika sapi belum masa produksi untuk mengantisipasi stress yang berdampak pada produksi sapi.

Tali Laso / tali leher
Kegunaan tali laso: Untuk Menjerat Binatang Buas
Cara Pembuatan tali laso :
· Buat sosok ibarat pada gambar 1
· Ujung b dimasukan melalui sosok O sehingga menjadi laso yang kita kehendaki
· Supaya membuatnya lebih cepat, maka ujung b lebih baik diatruh pada sosok O dahulu sebelum simpul dibuat.

Teknik Cara Merebahkan Ternak Sapi Tanpa Menyakiti Dengan Menggunakan Tali

Teknik Merebahkan Model 1. Setelah ditambatkan di batang pohon atau patok yang kokoh, tali yang telah disediakan diikatkan pada tali yang melingkar di leher. Kemudian ditarik sampai ke belakang punuk atau bab belakang kaki depan.

Tali dilingkarkan ke tubuh, disimpul di bab samping kiri punggung. Ditarik ke belakang lagi sampai batas depan kaki bab belakang, dilingkarkan ke tubuh, kemudian disimpul di bab samping kiri punggung belakang. Dengan teknik model ini, hanya diharapkan satu orang saja untuk merebahkannya, dengan cara menarik tali dari belakang badan saja.

Teknik Merebahkan Model 2. Model kedua yaitu dengan melingkarkan tali di bab depan punuk, menyilang ke bawah sampai di depan kedua kaki sapi. Tali ditarik ke bagianpunggung secara menyilang lagi, kemudian ditarik ke belakangmelalui selangkangan kaki belakang sapi. Model ini terkadang berisiko membuatkaki sapi menyepak ke belakang ketika ditarik melalui selangkangannya.

Tips dan Cara Menuntun Ternak Sapi

Mengalihkan Perhatian Ternak Sapi
Penanganan yang baik untuk mengalihkan ternak sapi yaitu dengan cara menarik pangkal ekor sapi dipegang dengan dekat oleh kedua telapak tangan dan agak diangkat. Untuk menghindari tendangan, orang yang memegang ekor sapi harus bangun di sebelah pinggir belakang ( di sebelah belakang agak ke samping) ternak tersebut. Tindakan ini biasanya dilakukan apabila sapi akan disuntik atau divaksinasi, atau juga untuk memaksa sapi semoga mau memasuki lorong tata laksana dan untuk mencegah semoga sapi tidak mundur kembali.

Menunutun Ternak Sapi
1. Menunutun sapi sampaumur yang jinak
Ternak sapi yang jinak dapat dituntun tanpa menggunakan tali – temali, yaitu dengan cara menarik hidungnya ke atas. Tangan kanan mencengkram sekat hidung (septum nasal)sapi. Caranya, ibu jari dimasukkan ke lubang hidung sapi sebelah kanan, sedangkan telunjuk dimasukkan ke lubang hidung sapi sebelah kiri. Tangan kiri memegang tanduk atau indera pendengaran sapi tersebut dengan erat.

2. Menunutun sapi muda yang jinak
Cara menunutun sapi yang lebih muda dan juga jinak (pedet atau heifer muda) cukup mudah. Tangan kanan mencengkram dagu (bagian bawah mulut) sapi, sedangkan tangan kiri memegang dekat tanduk atau indera pendengaran sapi.

3. Menunntun sapi sampaumur yang agak ganas
Cara menuntun ternak sapi yang telah sampaumur dan agak ganas memerlukan penanganan dengan dukungan tali atau tambang yang ditusukkan atau di tendok melalui sekat hidungnya. Penusukkan sekat hidung sapi sampaumur umumnya dilakukan dengan menggunakan tang penusuk hidung ( nose punch) yang telah diolesi antiseptik terlebih dahulu untuk menghindari infeksi. Setelah sekat hidung sapi berlubang, dipasang cincin bertali untuk menuntun ternak sapi tersebut.

Ketika tali ditarik, sapi akan merasa kesakitan sehingga sapi kan mengikuti denagan patuh kemana saja sapi tersebut dituntun. Lama – kelamaan setelah terbiasa, apabila tali pengikat hidungnya dipegang (meskipun tanpa ditarik terlebih dahulu) d\sapi akan segera bergerak mengikuti si penunutun.

Cara lain untuk penarikan hidung ternak sapi yaitu dengan menggunakan penarik hidung (nose lead). Sekat hidung sapi tidak perlu ditusuk. Alat penarik hidung ini cukup dipasangkan. Kunci yang ketat pada alat ini akan menekan hidung sapi sehingga sapi dapat ditarik. Alat ini digunakan untuk menarik sapi semoga terdongak ke atas, misalnnya pada ketika sapi akan disuntik atau intravena atau diperiksa atau dipotong kukunya.

Cara menuntun sapi dengan dukungan tali
Cara selanjutnya untuk menuntun ternak sapi tanpa menggunakan alat penarik hidung atau di tendok yaitu hanya dengan menggunakan tali. Penanganan atau penuntunan dengan cara ini bersifat sementara saja, dilakukan hanya pada ketika dipelukan dengan pengikatan pertama melalui leher sapi.

Pengikatan leher perlu dipelajari dan diperhatikan dengan seksama. Pengikatan ujung tali sebaiknya tidak mudah lepas atau tidak membahayakan sapi yang diikat. Pengikatan ujung tali yang tidak benar akan menjadikan leher sapi tercekik.

Pengikatan leher harus longgar, ujungnya harus terikat ketat tetapi harus mudah dilepaskan kembali. Setelah leher sapi diikat, tali diputar untuk mengikat bangus (bagian verbal dan hidung). Sapi dengan erat. Tali diputarkan dan diikatkan sempurna di atas hidung sapi, kemudian dilingkarkan ke bab dagu. Dengan demikian, apabila sapi dituntun atau ditarik, tali tersebut akan mengikat dengan erat.

Sumber:http://selvianaaspbatch2kelasb.blogspot.co.id