Bibit KOPI UNGGUL GAYO Yang Berbuah 1 Tahun
Pembudidayaan kopi di Indonesia banyak dilakukan di banyak sekali kawasan menyerupai di provinsi Lampung, di tanah Gayo (Nanggroe Aceh Darussalam/NAD), Sumatera Utara (Medan), Sulawesi, Kalimantan, dan sebagian besar juga dilakukan di pulau Jawa, menyerupai di kawasan Jawa Tengah.
Kebutuhan masyarakat akan kopi sangat tinggi, terutama banyak sekali faktor yang menjadikan mengapa kopi dapat dijadikan banyak sekali macam materi baku industri makanan dan minuman, menyerupai roti, susu cokelat, produk biskuit, dan lain sebagainya.
Varietas kopi unggul yang sering dibudidaya oleh masyarakat Indonesia pada umumnya yaitu jenis kopi robusta dan kopi arabika. Kedua jenis kopi ini memang sangat digemari karena cita rasa khasnya yang sangat luar biasa.
Berbicara wacana jenis bibit kopi unggulan yang sering dibudidaya oleh masyarakat petani/pekebun kopi di tanah Gayo (Aceh), yakni kopi arabika jenis catimor. Kopi arabika jenis catimor dibudidaya paling banyak di lahan perkebunan. Oleh masyarakat Gayo, kopi catimor ini dianggap sebagai jenis kopi paling unggul, alasannya yaitu jikalau dibudidaya dengan benar, maka akan bisa menghasilkan buah minimal di atas umur 1 tahun. Namun, rata-rata kopi yang dibudidaya dengan benar akan sudah menghasilkan buah rata-ratanya umur 3 tahun semenjak hari tanam awal (shta).
![]() |
Kopi Catimor di Gayo (Aceh), Photo Original by: Wahid Priyono (Guruilmuan) |
Pertanian kopi catimor di tanah Gayo biasanya tanaman kopinya dinaungi oleh tumbuhan lain menyerupai tanaman jeruk, pohon lamtoro, serta beberapa jenis tanaman palawija.
Selama proses penanamannya, kopi catimor diberi pupuk organik dari pupuk kompos/kandang, serta untuk mencegah serangan hama tanaman berupa abu kopi (Stephanoderis hampei), sebaiknya petani kopi mencegah supaya kebun tidak lembab dan gelap.
Dalam sekali panen, kopi catimor ini dapat memproduksi 1 - 2 kg kopi/batang. Mendapatkan hasil panen yang tinggi juga ditentukan oleh faktor pemangkasan tajuk pohon kopi arabika catimor yaitu dengan melaksanakan pemangkasan pertama ketika tanaman berumur 3 - 4 tahun, dengan jarak pemangkasan 30 - 40 cm dari pucuk. Selanjutnya dilakukan pemangkasan kedua dengan jarak pangkas yang sama pada tahun berikutnya.
Pemetikan hasil panen kopi catimor dengan memastikan bahwa buahnya telah matang berwarna merah tua. Pemetikan menggunakan alat bantu menyerupai tangga, bakul, karung, atau menggunakan paket plastik ukuran kecil.
Hasil panen kemudian di olah dan diambil biji-bijinya yang berkualitas, kemudian dapat dijual di pasaran atau di ekspor ke negara lain. Namun demikian, biasanya masyarakat Gayo lebih memanfaatkan hasil panen kopinya baik untuk kepentingan rumah tangga, juga diproduksi sendiri dengan cara dibuatnya menjadi perusahaan kopi olahan sendiri.
Itulah tadi jenis kopi unggul berjulukan kopi catimor yang seringkali dibudidaya oleh masyarakat Gayo (Aceh), biar dapat membantu anda untuk menentukan jenis tanaman kopi menyerupai apa yang cocok ditanam di lahan tanah gayo dan tanah di Indonesia juga memang cocok ditanami kopi. Jangan lupa baca juga: Cara Bertanam Kopi Arabika Yang Baik Untuk Meningkatkan Hasil Panen Bagi Petani Secara Menguntungkan.