Mudah, Budidaya Cacing Tanah yang Menggiurkan
Kata siapa budidaya cacing tanah tidak masuk segmen pasar. Cacing tanah memiliki banyak fungsi baik untuk perawatan maupun untuk kesehatan. Permintaan cacing tanah untuk pakan ternak juga semakin banyak. Jadi kenapa anda tidak mencobanya. Tidak hanya cacing sutra yang mampu dijual dengan harga tinggi. Cacing tanah juga terbuka peluang yang sama.
Baca : Budidaya Ikan gurameh Lengkap sampai pemanenan
Budidaya cacing tanah merupakan salah satu budidaya yang sangat menguntungkan. Setiap hari, permintaan akan cacing tanah ini terus mengalami peningkatan. Beternak cacing tanah juga tergolong mudah dan membutuhkan biaya perawatan yang terbilang rendah. Meskipun begitu, masih jarang orang yang melirik peluang budidaya yang satu ini.
Manfaat Cacing Tanah Untuk Kesehatan
Manfaat cacing tanah bagi kesehatan memang masih belum banyak diketahui dan beberapa orang masih sangat berpikir mengkonsumsinya. Jika kita perhatikan informasi sebelumnya, diketahui bahwa cacing tanah memiliki sistem kekebalan tubuh yang “canggih” dalam membunuh bakteri tanpa merusak jaringan tubuhnya. Selain itu Cacing tanah mengandung banyak sekali protein yang memiliki peran penting dalam melakukan aktivitas biologis dalam tubuh. Berikut manfaat cacing tanah yang baik untuk tubuh kita.
Baca : Budidaya Ikan gurameh Lengkap sampai pemanenan
Budidaya cacing tanah merupakan salah satu budidaya yang sangat menguntungkan. Setiap hari, permintaan akan cacing tanah ini terus mengalami peningkatan. Beternak cacing tanah juga tergolong mudah dan membutuhkan biaya perawatan yang terbilang rendah. Meskipun begitu, masih jarang orang yang melirik peluang budidaya yang satu ini.
Manfaat Cacing Tanah Untuk Kesehatan
Manfaat cacing tanah bagi kesehatan memang masih belum banyak diketahui dan beberapa orang masih sangat berpikir mengkonsumsinya. Jika kita perhatikan informasi sebelumnya, diketahui bahwa cacing tanah memiliki sistem kekebalan tubuh yang “canggih” dalam membunuh bakteri tanpa merusak jaringan tubuhnya. Selain itu Cacing tanah mengandung banyak sekali protein yang memiliki peran penting dalam melakukan aktivitas biologis dalam tubuh. Berikut manfaat cacing tanah yang baik untuk tubuh kita.
- Penyembuhan tifus.
Tifus di akibatkan dari pertumbuhan bakteri salmonella dalam organ pencernaan kita. Dengan mengkonsumsi cacing tanah ternyata mampu untuk menghambat pertumbuhan bakteri tersebut. Cara mengkonsumsinya bisa di rebus dahulu lalu di buat bubuk cacing tanah yang nantinya di minum bersama madu. Cara pengobatan tersebut di afirmasi oleh ahli farmakologi. - Obat Diare.
Diare adalah penyakit yang cukup lazim di alami setiap orang. Cacing tanah sebagai salah satu obat tradisional bisa menyembuhkan penyakit ini. Sifat cacing tanah menjadi antibakteri bagi bakteri E.Coli dan shigella yang menjadi penyebab diare. - Melancarkan Sirkulasi darah.
Cacing tanah memiliki enzim yang mampu untuk menghancurkan lemak jahat di system sirkulasi darah kita. Sehingga system peredaran darah kita akan menjadi lebih lancar. Itulah mengapa cacing tanah juga digunakan untuk mengobati penyakit tekanan darah tinggi dan srtoke. - Melancarkan Pencernaan.
Cacing tanah seperti diketahui mengandung banyak protein yang membantu proses aktivitas biologis tubuh. Kandungan enzim, seluosa, dan katalisator yang di butuhkan tubuh untuk proses metabolism banyak terdapat di dalam tubuh cacing tanah. Oleh sebab itu secara tidak langsung, cacing tanah mampu membantu melancarkan system pencernaan. - Antipiretik.
Ekstrak cacing tanah mengandung nitrogen dengan sifat basa. Kandungan tersebut dapat membantu mengurangi demam tinggi pada penyakit seperti tifus. Bahkan, riset IPB menunjukkan bahwa dengan menggunakan cacing tanah lebih efektif untuk mengurangi demam daripada menggunakan bahan kimia seperti parasetamol yang ada efek sampingnya. - Menenangkan syaraf.
Pheretima yang terdapat dalam cacing tanah mempengaruhi system saraf manusia. Efeknya, kita akan merasa tenang, rasa sakit berkurang, dan kejang-kejang bisa dihentikan. Sehingga, konsumsi cacing tanah cukup tepat saat dalam kondisi sakit gigi, pusing, atau kondisi rematik yang mana kita merasa sakit luar biasa di bagian tubuh tertentu. - Meningkatkan energy.
Cacing tanah mengandung taurin yang mampu meningkatkan proses metabolism lemak yang kemudian di ubah menjadi ATP atau energy. Efek tersebut berlaku bagi siapa saja termasuk bagi wanita yang sedang menjalani program diet.
Cacing Tanah Untuk Kesehatan Kulit
Manfaat cacing tanah juga sangat ampuh untuk kesehatan kulit manusia. Kandungan alfa-tokoferol pada cacing tanah membantu mempertahankan elastisitas kulit dan menjaganya agar tetap muda. Perlu Anda ketahui, bahwa industry kosmetik diantaranya menjadikan cacing tanah sebagai bahan baku pembuatan produk kosmetiknya.
Manfaat cacing tanah juga sangat ampuh untuk kesehatan kulit manusia. Kandungan alfa-tokoferol pada cacing tanah membantu mempertahankan elastisitas kulit dan menjaganya agar tetap muda. Perlu Anda ketahui, bahwa industry kosmetik diantaranya menjadikan cacing tanah sebagai bahan baku pembuatan produk kosmetiknya.
- Menyembuhkan luka.
Cacing tanah mengandung asam arakidonat yang berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan sel-sel baru. Kondisi tersebut baik untuk proses penyembuhan luka yang membutuhkan pergantian sel mati menjadi sel-sel baru. - Meningkatkan nafsu makan.
Di sadari atau tidak bahwa cacing tanah mengandung banyak protein dimana adanya kandungan enzim yang membantu proses metabolism dalam tubuh. Itu akan membuat system pencernaan kita berjalan dengan baik dan dikondisikan tetap merasa nyaman. Kondisi organ pencernaan yang terjaga fungsinya akan menstimulus dorongan pola makan yang proporsional yang dibutuhkan tubuh.
Dalam membudidayakan cacing tanah, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Langkah 1 : Persiapan Media Pemeliharaan
Pemeliharaan cacing tanah umumnya dilakukan di dalam kolam beton, kolam terpal, kolam kaca, maupun rak-rak kayu. Yang terpenting adalah wadah tersebut mampu menampung media pemeliharaan dan diletakkan di tempat yang cukup lembab. Bahkan, wadah-wadah bekas seperti ember, pot, mangkuk, dan baskom pun bisa dipakai untuk memelihara cacing tanah ini.
Sedangkan sebagai media pemeliharaannya, cacing tanah paling suka dengan media yang gembur, bersifat organik, dan bertekstur lunak. Selain tanah berhumus, alternatif media yang bisa digunakan antara lain log jamur, gergajian kayu, dan cacahan batang pisang. Usahakan media pemeliharaan tersebut selalu memiliki kelembaban yang tinggi dan berventilasi baik, sebagaimana habitat asli cacing tanah.

Sedangkan untuk urusan pakannya, cacing tanah termasuk binatang yang rakus dan tidak begitu pilah-pilih makanan. Limbah rumah tangga seperti nasi basi, kulit buah, batang sayuran, hingga dedaunan pun bisa dimanfaatkan sebagai pakan harian. Tidak hanya itu, cacing tanah juga sangat menyukai kotoran ternak seperti ayam, kambing, dan sapi dengan catatan harus direndam air dahulu agar tidak bersifat panas. Selanjutnya, pakan-pakan tersebut bisa diberikan secara langsung, dibusukkan terlebih dahulu, atau difermentasikan untuk meningkatkan jumlah bakteri yang terkandung di dalamnya.
Langkah 2 : Persiapan Tempat Pemeliharaan
Tempat pemeliharaan ini diperlukan sebagai perawatan cacing tanah selama dalam masa pembudidayaan. Kolam budidaya yang sudah disiapkan selanjutnya diisi dengan campuran media pemeliharaan dan pakan setebal 15 cm. Perlu diperhatikan, jumlah campuran pakan yang dibutuhkan dalam tempat pemeliharaan ini sama dengan jumlah cacing yang akan dipelihara. Misalnya, ketika anda ingin membudidayakan cacing tanah sebanyak 1 kg, maka pakan yang perlu dicampurkan adalah 1 kg juga. Aduk kedua bahan ini dengan ditambah air secukupnya agar tercampur rata dan diamkan selama 1 bulan sehingga terjadi proses fermentasi.
Langkah berikutnya adalah mencampurkan kotoran hewan ke media yang sudah diolah tadi sebanyak 30% dari total media. Fungsinya tidak lain adalah untuk meningkatkan nutrisi yang terkandung pada tempat pemeliharaan tersebut. Media budidaya sudah dianggap layak digunakan apabila kadar pH-nya berkisar antara 6,5 sampai 7,2 dengan tingkat kelembaban 20-30% dan suhu berada di angka 15-25 C. Ada baiknya, kolam tempat budidaya cacing ini ditutup untuk mencegah terpaan terik matahari langsung.
Langkah 3 : Penempatan Indukan Cacing Tanah
Cacing tanah yang akan digunakan sebagai indukan bisa diperoleh dari alam maupun peternak cacing. Hanya saja, indukan yang berasal dari alam ini harus diberikan perlakuan khusus agar mampu beradaptasi dan terbiasa hidup di lingkungan buatan. Sebaliknya, meskipun perlu mengeluarkan sejumlah modal, cacing tanah induk yang didapat dari peternak sudah siap dibudidayakan.
Kemudian, induk-induk cacing ini dimasukkan ke dalam tempat pemeliharaan sesuai jumlah yang telah direncanakan sebelumnya. Disarankan melakukan langkah ini pada sore hari untuk mempermudah cacing tanah tersebut dalam beradaptasi dengan lingkungan barunya. Sebaiknya, media juga perlu disiram secukupnya supaya lebih lembab dan lebih lunak.
Langkah 4 : Perawatan Cacing Tanah
Bentuk perawatan cacing tanah dilakukan dengan memberikan pakan secukupnya secara rutin. Idealnya, pemberian pakan ini dilakukan setiap hari mengingat cacing termasuk binatang yang terbilang rakus. Meskipun begitu, jika waktu yang anda miliki terbatas, pemberian pakan juga bisa dilakukan seminggu sekali.
Setiap sebulan sekali, media pemeliharaan cacing ini sebaiknya dibalik. Media yang ada di lapisan terbawah diubah posisinya menjadi terletak di bagian paling atas, begitupun sebaliknya. Tujuannya adalah untuk menyeimbangkan kondisi seluruh media sehingga semua cacing yang dipelihara bisa hidup dan berkembang dengan baik.
Langkah 5 : Perawatan Terhadap Hama
Cacing tanah yang dibudidayakan juga harus dipastikan agar bebas hama. Adapun hama bagi cacing tanah di antaranya semut, tikus, kadal, katak, kutu tanah, tokek, orong-orong, dan semua hewan pemakan cacing lainnya.
Untuk mencegah hama tersebut menyerang, anda wajib memperhatikan kebersihan lingkungan di sekitar media dan memastikannya bisa dipantau dengan baik. Sedangkan untuk mengatasinya, semut dan serangga lainnya bisa dibasmi dengan menggoreskan kapur antiserangga di sekitar tempat budidaya. Sedangkan tikus, kadal, dan binatang melata lainnya bisa dihalangi dengan memasang kawat kasa. Sementara itu, pembasmian kutu tanah hanya bisa dilakukan dengan fermentasi media pemeliharaan tersebut.
Langkah 6 : Masa Panen
Pada dasarnya, pemanenan cacing tanah bisa dilakukan setelah 3-4 bulan sejak peletakan indukan. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah kokon (telur cacing) dan kascing (kotoran cacing) secara drastis pada media pemeliharaan. Sebaiknya, cacing yang dipanen cukup 3/4 dari total keseluruhan cacing tanah agar sisanya bisa dikembangbiakan lagi.
Untuk proses pemanenannya, bisa dilakukan dengan 2 metode. Metode pertama adalah menggunakan bantuan lampu penerangan agar cacing berkumpul di permukaan dan mudah diambil. Sedangkan metode kedua dilakukan dengan membalikkan media budidaya dan mengambil cacing-cacing tersebut seperlunya.
Setelah itu, sisa cacing tanah dan telur cacing (kokon) bisa diletakkan kembali ke media pemeliharaan agar hidup dan berkembang biak. Umumnya, telur-telur cacing ini akan menetas dalam waktu 2 hingga 3 minggu. Sementara itu, kotoran cacing juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk alami yang sangat subur karena mengandung micro organisme, mineral anorganik, dan nutrisi-nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan.
Untuk keperluan pasar ekspor ini, cacing tanah bukan hanya dijadikan sebagai pakan ternak tetapi juga sebagai bahan baku lain. Di Cina, cacing jenis ini digunakan sebagai obat tradisional. Di Prancis dan Italia, cacing ini dijadikan bahan kosmetika untuk menghaluskan dan melembutkan kulit.
Sementara di Jepang dan beberapa negara Eropa, dijadikan bahan tambahan dalam pembuatan makanan dan minuman. Di Indonesia sendiri, cacing tanah sudah mulai dimanfaatkan sebagai bahan baku obat.
Dengan aspek ekonomisnya yang cukup menjanjikan, bahkan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia, tak salah jika saat ini banyak masyarakat yang membudidayakannya.
Jenis-jenis yang paling banyak dikembangkan oleh manusia berasal dari famili Megascolicidae dan Lumbricidae dengan genus Lumbricus, Eiseinia, Pheretima, Perionyx, Diplocardi dan Lidrillus.Berbagai Manfaat Melihat berbagai manfaat inilah, maka cacing tanah jika dikelola secara baik dan benar bisa menjadi usaha yang lumayan menguntungkan. Jika Anda mampu mengolah proses produksi sejak hulu hingga hilir, tentu keuntungan bisa makin berlipat.
Setelah kita mengetahui potensi pasar yang sangat besar lalu bagaimana Cara Memasarkan Cacing Tanah ini? baiklah langsung saja kita ketahui bersam langkah yang harus kita lakukan:
Untuk menggait pasar luar negeri yang harus kita lakukan adalah membuat situs di internet bisa melalui Web/ Blog maupun mendemonstrasikan melalui sosial media yang sekarang lagi buming adalah di Twitter, Facebook dan Google+,
Untuk Pasar lokal, hal yang bisa kita lakukan adalah pembuatan brosur adalah langkah yang tepat. Anda bisa cari tahu di sini: Cara Menyebarkan Brosur Yang sangat Efektif,
Memberikan Informasi kepada masyarakat tentang manfaat cacing tanah / produk anda,
Pelajari Cara Promosi Yang Baik Dan Efektif,
Perdalam wawasan anda dalam memprosikan cacing tanah anda dengan mengetahui Langkah-langkah Promosi Yang Mendongkrak Naik Penjualan.
Kamu bisa bergabung dengan grup saya untuk menjual budidaya cacing tanah yang kamu miliki.
Join : https://www.facebook.com/groups/rumahpetani
Teknik Pemasaran Cacing Tanah
Pangsa pasar cacing tanah ini sangat luas apalagi cacing tanah memiliki potensi pasar luar negeri yang sangat besar. Korea Selatan misalnya, membutuhkan cacing tanah sekitar 35.000 ton per bulan untuk dijadikan pakan ayam.Untuk keperluan pasar ekspor ini, cacing tanah bukan hanya dijadikan sebagai pakan ternak tetapi juga sebagai bahan baku lain. Di Cina, cacing jenis ini digunakan sebagai obat tradisional. Di Prancis dan Italia, cacing ini dijadikan bahan kosmetika untuk menghaluskan dan melembutkan kulit.
Sementara di Jepang dan beberapa negara Eropa, dijadikan bahan tambahan dalam pembuatan makanan dan minuman. Di Indonesia sendiri, cacing tanah sudah mulai dimanfaatkan sebagai bahan baku obat.
Dengan aspek ekonomisnya yang cukup menjanjikan, bahkan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia, tak salah jika saat ini banyak masyarakat yang membudidayakannya.
Jenis-jenis yang paling banyak dikembangkan oleh manusia berasal dari famili Megascolicidae dan Lumbricidae dengan genus Lumbricus, Eiseinia, Pheretima, Perionyx, Diplocardi dan Lidrillus.Berbagai Manfaat Melihat berbagai manfaat inilah, maka cacing tanah jika dikelola secara baik dan benar bisa menjadi usaha yang lumayan menguntungkan. Jika Anda mampu mengolah proses produksi sejak hulu hingga hilir, tentu keuntungan bisa makin berlipat.
Setelah kita mengetahui potensi pasar yang sangat besar lalu bagaimana Cara Memasarkan Cacing Tanah ini? baiklah langsung saja kita ketahui bersam langkah yang harus kita lakukan:
Untuk menggait pasar luar negeri yang harus kita lakukan adalah membuat situs di internet bisa melalui Web/ Blog maupun mendemonstrasikan melalui sosial media yang sekarang lagi buming adalah di Twitter, Facebook dan Google+,
Untuk Pasar lokal, hal yang bisa kita lakukan adalah pembuatan brosur adalah langkah yang tepat. Anda bisa cari tahu di sini: Cara Menyebarkan Brosur Yang sangat Efektif,
Memberikan Informasi kepada masyarakat tentang manfaat cacing tanah / produk anda,
Pelajari Cara Promosi Yang Baik Dan Efektif,
Perdalam wawasan anda dalam memprosikan cacing tanah anda dengan mengetahui Langkah-langkah Promosi Yang Mendongkrak Naik Penjualan.
Kamu bisa bergabung dengan grup saya untuk menjual budidaya cacing tanah yang kamu miliki.
Join : https://www.facebook.com/groups/rumahpetani