Widget HTML Atas

Tentang Padi PIM 1 di Blitar dan 'Petani Indonesia Menggugat'

Mohammad Diaudin Aridowi) (24), penduduk Dusun Bebekan, Desa Combong, Kecamatan Garum, masuk dalam Kabupaten Blitar, memanen padi jenis PIM1 yang masih dalam tahap uji coba. Padi ini termasuk raksasa, lantaran tingginya dapat sampai 2 meter. Hasil panen terasa berbeda dibanding padi biasa.

Varietas PIM1 dipanen pada Senin (19/3). Hasil lebih banyak dibanding gabah umumnya karena 1400 meter persegi diperoleh gabah 1 ton 3,35 kwintal.

Bentuk dan Ukuran Padi PIM1


Dengan bangga Udin memperlihatkan padi PIM1. Bulirnya lebih besar dibanding jenis Javanos yang sudah dipetik terlebih dahulu. Bentuknya cenderung oval, padat, dan warnanya cerah. Sebagian bulir PIM1 telah digiling jadi beras.









 Tentang Padi PIM 1 di Blitar dan 'Petani Indonesia Menggugat'
@detik.com
Kesungguhan niat yang ditampakkan Udin menghadapi warga sekitar sangat kokoh, dia sempat dicibir warga sekitar karena menanam padi yang belum banyak dikenal. "Buang-buang uang dan waktu saja. Mbok mending nanam padi yang jelas, hasilnya jelas," kata ibu Udin, Siti Badriah (56), dikutip dari detik.com.

Baca : Cara Memilih Bibit Jambu Kristal Yang Baik dan Benar

Kekurangan Padi PIM1


Kelemahan padi PIM1 cuma durasi panen yang berbeda dibanding padi jenis lain. Jika padi varietas lain panen di usia 105 hari, PIM1 baru bisa dipetik di usia 120 hari.

Memperoleh bibit dari Petugas Penyuluh Lapangan yang ada di daerahnya Udin berinisiatif menanam padi PIM1.Udin memperoleh bibit PIM1 dari petugas penyuluh lapangan (PPL) di daerahnya. Bibit ditanam di awal Januari 2018. Minggu ini dipanen.

Kisah Udin ini hangat didengungkan sejak masuk media sosial padi PIM1 ditanam perJanuari 2018 di atas lahan sekitar 1400 meter persegi. Pada saat bersamaan, dia juga menanam padi padi Javanos di lahan 1250 meter persegi.

Kelebihan Padi PIM1


Varietas Padi PIM1 ditimbang pada Senin (19/3/18) mencapai 13,35 kuintal gabah. Sedangkan padi Javanos dipanen sebelumnya akibat waktu petiknya memang lebih pendek. Total gabah 750 kg.

Jelas Udin bibit PIM1 untuk lahan 140 meter persegi cuma membutuhkan 3kg sedangkan untuk Javanos memerlukan 4 kg dengan lahan 1250 meter persegi. Kesimpulannya padi PIM1 lebih memerlukan sedikit benih ketimbang Javanos walaupun perbandingan luas tanah lebih luas PIM1

Udin menjelaskan bahwa ini merupakan uji cobanya karena tidak pernah ada yang mencoba padi jenis PM1 ini. Padi PIM1 mempunyai bentuk ‘super gede’. Batang kokoh dan tinggi, dapat tumbuh mencapai dua meter. Gabahnya juga melimpah.

Udin mengaku, benih padi PIM1 itu didapatkan dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) bernama Boing Kristiawan, asal Blitar kecamatan Sananwetan.

Padi istimewa yang mempunyai waktu panen kurang lebih 120 hari ini mempunyai kelebihan berkembang layaknya raksasa. Namun keistimewaan tanaman yang tinggi dan kokoh ini bisa menelurkan padi yang lebih melimpah dibanding padi pada umumnya.


Jumlah Bulir per malai


Kelebihan dari padi varietas PIM1 ini, adalah bisa banyak menghasilkan gabah.

“Untuk satu batang bisa membulirkan 800 hingga 900 gabah. Sedangkan padi biasanya, satu malai hanya berbuah 125 sampai 200 bulir,” tegas Udin.

Harga Bibit Padi PIM1


Bibit Udin dapatkan dari Boing dengan harga Rp 25 ribu per kg. Padi PIM1 lebih cocok kombinasi pupuk alami seperti pupuk kompos. Kalau bisa menggunakan pupuk alami agar tanah petani kian gembur.

Diawali, Udin pernah berniat kalau panennya sepadan sesuai waktu tanam dan petik, lalu Udin akan kembali menanam padi jenis PIM1 ini pada lahan yang lebih luas. Banyak petani selain Udin, akan menanam padi varietas serupa.

Udin Viral di Media Sosial


Kabar perihal padi raksasa di Blitar ini terkenal sesudah fotonya viral pada media sosial. Ternyata yang mengenalkan yaitu Udin melalui postingannya.

Silsilah Padi PIM1


Terlahir dari keluarga sederhana Udin ini mengisahkan kalau bibit padi itu merupakan percobaan petugas PPL yang menjadi temannya yang memang pandai menyilang-nyilangkan tanaman padi. Jenis PIM1 ini, lanjutnya, adalah percampuran padi kuno atau yang orang zaman dahulu mengenalnya sebagai padi Gogo. PIM1 adalah singkatan dari Petani Indonesia Menggugat.

“Kalau padi purba atau padi gogo zaman dahulu memang mempunyai tinggi raksasa. Tetapi kekurangannya sering gagal panen akibat lemahnya tangkai, sehingga kena angin kecil saja sudah roboh lalu akhirnya tidak bisa dipanen,” papar Udin.

Baca : 5 Trik Menambah Masa Aktif Telkomsel tanpa Potong Pulsa

Cita Rasa Padi PIM1


Klaim Udin, beras PIM 1 rasanya lebih enak juga. Memiliki rasa yang pulen padi ini juga mempunyai karakter gabah yang jumbo.

Sekian informasi tentang Tentang Padi PIM 1 di Blitar dan 'Petani Indonesia Menggugat' semoga dapat menjadikan anda menciptakan ide cemerlang. Jangan lupa share supaya informasi bermanfaat ini lebih bermakna.