Widget HTML Atas

Cara Budidaya SIRSAK Agar Cepat Berbuah Lebat dan Menguntungkan Bagi Petani

Siapa yang tak mengenal dengan buah Sirsak?. Buah Sirsak dengan nama ilmiah Annona muricata L. merupakan buah paling unik dari famili Annonaceae, dan banyak tumbuh di daratan Indonesia dan Malaysia. Buah ini dalam bahasa jawa disebut sebagai buah "Nongko Sabrang" atau "Nangka Sabrang". Nangka sabrang (sirsak) ini sekilas sangat mirip dengan buah srikaya dan buah nona. Nama lain dari buah sirsak berdasarkan wilayahnya, diantaranya: Soursop (Inggris), Corossol atau Annone (Perancis). Di daerah-daerah fatwa sungai pada masa tahun 1980-an, banyak sekali ditumbuhi pohon-pohon sirsak, terutama di tempat provinsi Lampung dan sebelah timur Pulau Jawa. Jika ekspresi dominan buah sirsak tiba, maka para masyarakat setempat berkemas-kemas untuk memanennya. Dalam satu kali panen, tiap-tiap pohon dapat menghasilkan setidaknya 20 - 30 buah dan dipanen secara bertahap. Umumnya masyarakat petani di pedesaan maupun penggemar perkebunan di wilayah perkotaan menanam tanaman sirsak dilakukan secara generatif (menggunakan biji) maupun secara vegetatif dengan cara dicangkok. Tanaman sirsak sangat sulit sekali dikembangbiakan apabila dilakukan menggunakan cara stek batang, menyambung, menempel, ataupun okulasi pada adegan batang induknya. Sehingga lebih banyak orang menggunakan cara cangkok dan menanam buah nangka sabrang ini melalui biji yang dikecambahkan pada wadah pot polybag.

Banyak sekali manfaat dari buah sirsak ini. Apabila buah sirsak sudah matang dari pohonnya langsung, maka dapat eksklusif dinikmati dengan cara dibelah atau dikupas adegan kulit luarnya. Daging buah sirsak berwarna putih susu dan banyak mengandung air dan gula buah (fruktosa) sekitar 34%. Daging buah sirsak lembek, dengan biji berada pada barisan daging buah. Biji buah sirsak berwarna hitam dengan panjang biji sekitar 1 - 1,5 cm. Buah sirsak ini banyak dimanfaatkan sebagai minuman penyegar dan dibuat jus buah. Rasanya sangat menarik hati dan cocok dikonsumsi selepas beraktivitas, pulang kerja, pulang dari kampus, atau ketika istirahat kalem di rumah.

Selain air dan fruktosa, dalam satu buah sirsak dengan berat 0,5 kg mengandung karbohidrat 500 mg, vitamin C sebanyak 120 mg, mineral 100 mg, protein 40 mg, lemak 0,3 mg, vitamin B kompleks 90 mg, vitamin A sebanyak 67 mg. Kebutuhan 120 mg vitamin C sangat penting dicukupi setiap harinya, dan otomatis sudah terdapat pada buah sirsak. Selain buahnya, daun sirsak oleh masyakarat Indonesia juga dimanfaatkan sebagai materi baku pembuatan herbal alami yang bisa menyembuhkan banyak sekali jenis penyakit mirip diabetes, darah tinggi (hipertensi), anyang-anyangan (sering buang air kecil), darah rendah, stroke, kerikil ginjal, liver, melancarkan fatwa darah, dan masih banyak lagi segudang manfaat dari pohon sirsak dalam memenuhi hajat orang banyak.
Tanaman Buah Sirsak
Tanaman Buah Sirsak, Foto Original Oleh: guruilmuan.blogspot.com

Sentra dan wilayah persebaran tanaman ini telah merata dan tumbuh bebas di Indonesia, mirip banyak ditemukan pada tempat hutan-hutan di Kalimantan, di Pulau Jawa, hutan sepanjang Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) mulai dari provinsi Lampung hingga ke adegan utara pulau Sumatera. Di beberapa tempat di Indonesia, tanaman sirsak ternyata banyak dibudidaya dengan alasan cara budidayanya sangat simpel dan menghasilkan keuntungan yang melimpah. Daerah Kalianda (Lampung Selatan), Gisting dan Gedong Tataan (Lampung) merupakan salah satu pola pusat pertanian sirsak yang menonjol dan terbukti banyak orang yang sukses menekuni budidaya tanaman sirsak ini. Tak heran apabila dalam sekali produksi panen sirsak menghasilkan keuntungan melimpah, namun semua tergantung dari seberapa serius dalam proses penanaman dan perawatan hingga proses panen dan pasca panen yang dilakukan secara benar.

Syarat Tumbuh Tanaman Buah Sirsak

Tanaman sirsak dapat tumbuh secara baik di tempat dataran rendah maupun dataran tinggi. Pada ketinggian lahan di atas 300 - 1.200 meter di bawah permukaan air laut (mdpl), tanaman ini justru akan menghasilkan buah lebat, dan ini sudah terbukti berdasarkan pengalaman penulis. Jenis tanaman sirsak juga tidak manja dan mudah sekali dibudidaya pada semua jenis lahan, baik itu di lahan perkebunan, tempat tanggul di pinggiran bantaran sungai, tempat pematang sawah, tempat hutan-hutan ringan, maupun sirsak dibudidaya di halaman rumah dan ladang.

Jenis tanah yang cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman sirsak ialah jenis tanah merah, tanah andosol, aluvial, lempung berpasir, dan tanah liat cokelat dengan kandungan humus dan bertekstur tanah gembur. Tingkat keasaman tanah (pH tanah) sangat menentukan sekali proses pertumbuhan tanaman ini, yakni cocok ditanam pada pH kisaran 5 - 6,5. Sistem drainase dan ketercukupan air di bawah akar tanaman ini penting diperhatikan, meskipun tanaman ini tidak begitu sulit dalam memperoleh air yang sudah dicadangkan di dalam tumbuhan itu sendiri. Pada masa-masa ekspresi dominan kering (kemarau), tanaman ini praktis bisa bertahan hidup, meskipun para petani buah sirsak harus sesekali mengairi atau menyiram tanaman sirsak biar tidak mati.

Suhu udara yang paling cocok untuk pertumbuhan tanaman sirsak ialah kisaran 23 - 31 derajat celcius, dengan tingkat kelembaban udara 80%. Ketercukupan air hujan menjadi salah satu faktor penting dalam menghipnotis produksi bunga sehingga tanaman akan menghasilkan buah yang banyak. Curah hujan pertahun yang diperlukan yaitu 800 mm/tahun. Sebaiknya penanaman pohon sirsak tidak dilakukan di dalam pot, melainkan ditanam di area terbuka atau perkebunan, dengan tingkat ketersediaan cahaya matahari penuh sepanjang hari.

Ciri-Ciri Tanaman Buah Sirsak

Pohon Sirsak - Nangka Sabrang
Pohon Sirsak - Nangka Sabrang , Foto Dibidik Oleh: guruilmuan.blogspot.com


Tanaman sirsak merupakan tanaman dikotil, merupakan tumbuhan tingkat tinggi, akar tunjang, batang memiliki kambium sehingga mudah dikembangbiakan secara vegetatif yakni melalui cangkok batang, daun berwarna hijau, daun berbentuk lingkaran lonjong dengan adegan ujungnya lancip, daun menempel pada ranting-ranting kecil dan terkadang daunnya menempel pada ketiak batang, pertulangan daunnya menyirip tidak sejajar. Kulit buah sirsak yang masih mentah berwarna hijau bau tanah dan nampak terlihat adanya pertumbuhan duri-duri pada permukaan kulit buahnya tersebut. Kulit buah sirsak yang telah matang (masak) berwarna kuning kehijauan, jikalau adegan kulit buah dipencet maka akan terasa empuk dan hal ini mengambarkan bahwa buah sirsak telah matang serta siap konsumsi. Buah sirsak dikala berbuah lebat biasanya bergerombol di sepanjang ranting dan batang-batang pohonnya. Dalam satu pohon dewasa, biasanya terdapat 15 - 30-an buah sirsak. Daging buah sirsak berwarna putih, memiliki kandungan air cukup banyak, rasa buahnya manis, biji-biji banyak tersebar pada area daging buahnya. Bunga sirsak berwarna kuning - agak putih serta tergolong bunga majemuk.

Cara Penanaman+Perawatan Tanaman Sirsak 

Penanaman tanaman buah sirsak baik di tempat perkebunan atau di halaman rumah pada dasarnya sama. Namun apakah penanaman hendak eksklusif ditanam di lahan terbuka atau melalui proses pembibitan terlebih dahulu dengan menggunakan polybag. Kebanyak petani lebih memililih penanaman sirsak didahului dengan proses perkecambahan biji. Cara penanaman sirsak meliputi tahap persiapan bibit, perkecambahan biji, pengolahan lahan tanam, penanaman sirsak, penyiraman, pemupukan (fertilizer), penyiangan rumput-rumput pengganggu (gulma), penggemburan lahan tanam, dan selanjutnya yakni kegiatan panen buah sirsak. Perawatan penanaman buah sirsak harus benar biar cepat berbuah lebat dan menguntungkan bagi petani itu sendiri.

1. Persiapan Bibit Sirsak Unggul

Bibit sirsak dapat diperoleh secara eksklusif dari pohon yang sudah bau tanah kira-kira berusia 2 tahun atau bahkan lebih. Selanjutnya mengambil buah sirsak yang sudah masak, kemudian ambil beberapa biji sirsak yang sudah berwarna hitam legam. Biji yang sudah diambil kemudian dimasukan ke dalam air hangat lalu didiamkan selama 24 jam. Pilihlah biji yang tidak terapung di atas air rendaman. Biji-biji sirsak tersebut kemudian dijemur di bawah panas matahari selama 1 hari hingga kering. Jika biji sudah kering, maka segera proses penanaman sirsak dilakukan.

2. Proses Perkecambahan Biji Sirsak

Sebelum biji sirsak ditanam pada lahan terbuka, sebaiknya terlebih dahulu melaksanakan perkecambahan biji pada tanah humus di dalam wadah pot polybag. Caranya, masukan 2 butir biji sirsak pada tiap-tiap kantong polybag yang sudah berisi pupuk kandang/kompos/tanah humus bekas pembakaran daun-daun. Pastikan bahwa lubang tanam perkecambahan yakni 0,5 cm (khusus untuk perkecambahan biji). Setelah biji ditimbun ke dalam pupuk kandang, kemudian siram secara rutin tanah di dalam polybag (sehari 1 - 2 kali) dengan melihat kondisi kelembaban tanah. Pastikan juga bahwa tanah memiliki ketercukupan air supaya proses perkecambahan biji sirsak berlangsung maksimal. Biasanya biji sirsak segera berkecambah dan tumbuh dalam waktu 1 - 2 Minggu atau lebih tergantung dari kerutinan penyiraman dengan air. Apabila tanaman pada pot polybag tumbuh baik, selanjutnya yakni pengolahan lahan dan penanaman tanaman sirsak di lahan terbuka mirip kebun atau wilayah halaman rumah.

3. Pengolahan Lahan Tanam, Penanaman Sirsak, dan Pola Penyiraman

Pengolahan lahan tanam sirsak yakni berupa lahan terbuka baik di halaman rumah maupun di area perkebunan. Tanaman sirsak yang telah disiapkan pada point nomor 2 di atas, selanjutnya siap ditanam di lahan terbuka. Hal pertama yang perlu dipersiapkan yaitu membuat lubang tanam sirsak  ukuran panjang x lebar x tinggi berturut-turut yakni 20 x 20 x 20 cm. Kemudian pada adegan dasar lubang tanam diberi pupuk sangkar (disarankan pupuk kotoran ayam/sapi) yakni 1/3 dari tinggi lubang tanam (atau kira-kira 6,3 cm). Setelah itu siram pupuk sangkar pada adegan dasar lubang dengan air secukupnya ( 1 - 2 gayung). Lalu ambil 1 tanaman sirsak pada pot polybag dengan cara dicabut perlahan hingga pada akar dan tanahnya, lalu masukan ke dalam lubang tanam, lalu tanaman tersebut timbun dengan tanah galian lubang, padatkan tanah setelah itu disiram secara rutin supaya tanaman sirsak cepat tumbuh dan berbuah lebat. Penyiraman tanaman sirsak ini dilakukan secara teratur hingga tanaman menginjak umur 2 bulan. INGAT: Jarak tanam ideal untuk budidaya sirsak biar cepat berbuah lebat dan menguntungkan yaitu 2 meter.

Supaya tanaman sirsak tidak diganggu oleh hewan ternak dan yang lainnya, maka di sekitar tempat tumbuh tanaman sirsak diberikan pembatas berbentuk bujur sangkar dari bilah-bilah bambu yang dianyam atau ditancapkan, kira-kira setinggi 1 meter.


4. Penyiangan Gulma dan Penggemburan Lahan

Penyiangan dilakukan dalam rangka memberantas gulma (rumput liar) di sekitar area tanaman sirsak, karena bagaimanapun juga apabila rumput liar banyak tumbuh di area pusat tanaman, maka dapat mengurangi ketercukupan unsur hara penting bagi tanaman sirsak. Caranya yakni dengan mencabut atau mengoret serta sekaligus melaksanakan penggemburan lahan. Penggemburan lahan tanam sirsak yakni dilakukan dengan cara mencangkul kecil-kecil secara berputar di sekitar pusat tanaman. Penggemburan lahan bertujuan biar mempercepat proses pembungaan, proses percepatan daun, pembuahan dan meningkatkan kadar oksigen di dalam tanah, serta memudahkan dalam perembesan nutrisi oleh akar tanaman sirsak itu sendiri.

5. Pemupukan Tanaman Sirsak

Pohon sirsak selain harus disiram rutin dan tanahnya digemburkan, juga harus diberikan pupuk pada masa-masa tertentu. Pemberian pupuk organik amatlah penting dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman sirsak dan diberikan dikala tanaman berumur 2 bulan pertama, serta pada dikala umur 6 bulan. Pupuk organik diberikan sehari setelah penggemburan lahan. Cara sumbangan pupuk organis yakni dengan cara ditaburkan pada pusat tanaman tumbuh (tepat di atas akar). Pemberian pupuk ini sangatlah penting dan dapat dilakukan tiap 4 bulan sekali sepanjang tahunnya. Selain pupuk organik, penggunaan pupuk nonorganik juga dapat dilakukan setelah tanaman menginjak usia 5 bulan pertama. Pemupukan organik dilakukan tiap 5 bulan sekali per tahunnya, yakni menggunakan pupuk jenis KCl, Urea, atau TSP (silakan dipilih salah satu saja). Pemupukan nonorganik dilakukan dengan cara membuat lubang larikan melingkar di sekitar pusat tanaman, kemudian lubang larikan diberi pupuk anorganik tersebut sekitar 1 gayung besar, lalu tutup kembali lubang larikan menggunakan tanah galian sebelumnya. Dalam 1 hektar lahan, biasanya dibutuhkan pupuk anorganik sekitar 500 kg hingga 1.000 kg, tergantung dengan jumlah dan banyaknya tanaman sirsak yang dibudidaya.

6.  Kegiatan Panen dan Pemasaran Hasil Panen Buah Sirsak


Panen Buah Sirsak
Panen Buah Sirsak , Foto Dibidik Oleh: guruilmuan.blogspot.com


Buah sirsak sudah siap dipanen apabila telah berumur di atas 2 - 3 tahun (tergantung menggunakan cara stek batang atau melalui biji secara generatif), karena pada usia ini biasanya tanaman sudah mulai berbunga serta banyak buah yang diproduksi di batang tanamannya. Buah sirsak yang sudah matang jikalau dipencet buahnya nampak empuk, kulit buah ibarat duri-duri berwarna kuning kehijauan. Pemanenan buah sirsak dipetik manual dengan tangan, buah yang sudah dipetik kemudian dimasukan ke dalam keranjang buah. Buah sirsak yang hendak dijual di pasaran, sebaiknya terlebih dahulu dicuci menggunakan air bersih, lalu dimasukan ke dalam lemari pendingin biar buah tetap segar. Buah sirsak dapat dijual dalam bentuk kiloan atau per buah saja. Konsumen biasanya memanfaatkan buah sirsak untuk banyak sekali kepentingan salah satunya yaitu sebagai buah pencuci verbal sebelum atau sesudah makan. Di pasaran dan minimarket (toko buah), buah ini dijual secara eceran dan dipaket-paket dalam keranjang buah. Misalnya, di pasar-pasar tradisional di wilayah Kota Bandar Lampung, buah sirsak dijual dengan harga per kilogramnya kisaran Rp. 12.000,00,- hingga Rp.20.000,00,-. Dan harga ini tentu saja tidak mutlak berlaku untuk tempat lain di Indonesia. Banyak sekali masyarakat dan industri minuman sari buah memanfaatkan buah sirsak sebagai salah satu adegan dari pemberi cita rasa pada minuman maupun makanan olahan.

Demikian berita tentang, "Cara Budidaya Sirsak Agar Cepat Berbuah Lebat dan Menguntungkan Bagi Petani". Semoga apa yang sudah dijelaskan pada uraian di atas bermanfaat. Selamat bereksperimen, semoga budidaya sirsak yang Anda lakukan berhasil. Salam budidaya dan ayo berkebun. Mari menanami halaman rumah dan kebun-kebun dengan tanaman buah dan sayur yang bermanfaat.