Berternak Lele Dumbo di Septic Tank WC/Toilet Dengan Hasil Menguntungkan
Karakteristik lele dumbo yang dibudidaya di dalam lubang pembuangan feses insan yakni memiliki tubuh yang agak berwarna putih kehitaman, bab tubuh memiliki banyak lendir sehingga gerakan sangat lincah, bab sungut lele juga terkadang berwarna putih pucat, bab sisiknya cenderung terlihat pucat pasi berwarna putih kecokelatan alasannya yaitu kurangnya mendapat cahaya matahari eksklusif dari alam. Saat dijadikan menu kuliner, cita rasa ikan lele yang dibudidaya di dalam lubang pembuangan feses/kotoran insan (septic tank) tidak jauh berbeda dengan ikan lele jenis lainnya menyerupai ikan lele lokal, lele sangkuriang, lele phyton, maupun lele hitam. Rasa lele yang dibudidaya di dalam septic tank terasa lebih lembek dan memiliki kadar serat daging yang empuk, dan tidak terlalu pulen layaknya jenis lele lokal. Hal ini dimungkinkan alasannya yaitu faktor makanan juga menghipnotis cita rasa daging. Lele dumbo di dalam septic tank tentu memperoleh makanan eksklusif dari kotoran feses insan dan jenis makanan ini dikonsumsinya rutin setiap hari. Sementara itu, jenis lele lainnya, misal lele lokal lebih banyak memperoleh makanan eksklusif yang tersedia di alam, serta jenis makanannya sangat beragam.
Lele dumbo yang diternak di septic tank WC/Toilet biasanya dilakukan oleh para masyarakat petani atau kalangan rumah tangga secara diam-diam. Dengan hanya bermodalkan WC penampungan feses insan (septic tank) yang cukup lebar dan luas, maka dapat menampung ratusan hingga ribuan ekor lele dumbo. Cara ini terbilang sangat praktis dan murah, serta keuntungan yang didapat yakni hasil panen yang melimpah dengan ukuran dan berat tubuh lele yang besar-besar (mencapai panjang tubuh 25 hingga 40 cm, dengan berat rata-rata 1-2,5 kg/ekor), serta sumbangan pakan yang sudah eksklusif tersedia di dalam septic tank, perawatan yang mudah, tidak adanya proses penggantian air layaknya berternak ikan lele dumbo di kolam semen maupun di kolam terpal.
Sejauh ini masyarakat yang banyak berternak lele dumbo di dalam lubang pembuangan feses (Septic Tank) banyak dilakukan di daerah-daerah di Indonesia menyerupai di tempat Palas Lampung Selatan, Desa Bumi Restu Lampung Selatan, Palembang, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Riau Kepulauan, dan beberapa tempat lain di Indonesia. Untuk membudidaya/berternak ikan lele dengan cara memasukan ke dalam septic tank cukuplah mudah dan praktis. Silakan ikuti pemikiran berikut ini:
1. Penyediaan Bibit Lele Dumbo Berkualitas dan Unggul
Hal pertama yang harus Anda siapkan yaitu penyiapan bibit lele dumbo yang dapat dibeli eksklusif kepada para petani ikan dumbo di sekitar wilayah Anda. Di pasaran dan toko penjualan ikan juga terkadang menyediakan bibit ikan lele dumbo. Belilah bibit ikan lele dumbo dengan ukuran 4-5cm, pilihlah bibit unggul dan postur tubuh terlihat segar, normal serta tidak ada keanehan di bab tubuhnya. Bibit lele dumbo unggul sebaiknya dibeli kepada petani lele dumbo yang sudah terbukti pernah berhasil membudidaya serta memiliki prospek usaha yang sudah matang. Dengan membeli bibit lele yang unggul tentunya akan menunjukkan sisi keuntungan secara finansial, meminimalisir kemungkinan adanya maut bibit/benih lele dumbo jawaban penyakit tertentu yang menyerang sistem pertahanan tubuhnya. Bibit ikan lele dumbo ukuran 4-5 cm di pasaran atau petani ikan memiliki variasi harga untuk setiap daerahnya. Sebagai teladan di tempat kota Bandar Lampung untuk bibit ikan lele dumbo dengan ukuran tersebut diberikan harga berkisar Rp. 500-1.250 rupiah per ekornya. Makara pastikan bahwa Anda harus membuat perkiraan berapa jumlah bibit lele dumbo yang akan dibeli, dan tentunya memastikan juga dengan luas septic tank yang ada.
2. Penyediaan dan Pembuatan Media Tumbuh-Kembang Ikan Lele Dumbo (Septic Tank)
Selanjutnya Anda harus menyiapkan media untuk tumbuh-kembang ikan lele dumbo, dalam hal ini yaitu menyediakan tempat berupa septic tank dengan luas yang cukup. Biasanya untuk luas septic tank yang umum digunakan yaitu lebar= 120cm, panjang= 220cm, tinggi 210 cm, dengan bab dasar (lantai bawah septic tank serta bagian-bagian sisinya dipasang bata lalu diplaster dengan semen. Selanjutnya di bab atas septic tank mampu dibuatkan pintu buka otomatis, sehingga ketika akan proses pemananen pintu otomatis tersebut dapat dibuka secara langsung, sehingga memudahkan dalam proses pemanenan. Pintu otomatis juga dapat dibuat dari campuran antara kerikil koral dengan semen kemudia dicetak sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan pintu buka-tutup. Perlu diingat juga bahwa di bab atas septic tank sebaiknya diberi lubang dari paralon sebagai tempat untuk sirkulasi udara, semoga ikan lele dumbo di dalam lubang penampungan feses (septic tank) memperoleh udara pernafasan yang cukup, meminimalisir ke setresan pada lele, serta menghindari maut dini bibit-bibit lele dumbo yang ada.
3. Proses Pembudidayaan Ikan Lele Dumbo di dalam Septic Tank
Langkah yang harus dilakukan yakni pertama mengambil bibit lele dumbo yang sudah dibeli dengan cara dimasukkan ke dalam septic tank menggunakan seser kecil. Letakkan bibit secara perlahan-lahan di dalam kotoran/feses insan tersebut secara berkala, dan pastikan lingkungan di dalam kotoran/feses insan itu sudah memiliki banyak air yang mengapung di bab atasnya. Sebaiknya ketika akan meletakkan bibit di dalam kotoran manusia, sebaiknya diberikan dulu di dalam septic tank air yang cukup dengan ketinggian kira-kira 3-5 cm semoga bibit lele yang masih gres dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di dalam septic tank. Setelah bibit sudah diletakan di atas septic tank, selanjutnya biarkan selama 2 hari, dan sesekali dapat Anda lihat apakah ada bibit lele anakan yang mati mengapung di atas air genangan kotoran tersebut. Biasanya tidak dipungkiri tidak semua ikan lele yang dikembangbiakan di dalam septic tank akan hidup semuanya, adakalanya dari 100% yang dibudidaya di dalam septic tank, tingkat maut biasanya mencapai 10-15%.
4. Proses Perawatan dan Pemantauan Tumbuh-Kembang Ikan Lele Dumbo di dalam Septic Tank
Proses perawatan ikan lele dumbo di dalam septic tank tergolong praktis. Sebaiknya Anda sesekali mungkin untuk menengok di dalam lubang septic tank terkait pertumbuhan dan perkembangan ikan lele yang dibudidaya. Sebaiknya Anda dapat melihatnya sesekali ( 2-3 hari sekali selama 1 bulan, selama bibit lele gres diletakan di dalam lubang feses tersebut). Setelah usia lele di atas 2-3 bulan, Anda dapat menunjukkan pakan tambahan, misalnya memasukkan potongan singkong yang sebelumnya direndam di dalam air selama 2 Minggu. Biasanya pada usia di atas satu bulan, proses pertumbuhan ikan lele sudah mulai membaik, ukuran tubuhnya sudah mulai panjang dan beratnya bertambah, lele biasanya sudah beranjak sampaumur dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di tempat feses/kotoran manusia. Pemberian pakan aksesori berupa singkong ini sangat penting, sebaiknya dilakukan ketika usia lele di atas satu bulan, atau dengan ditambahkan pakanan alternatif berupa bangkai ayam yang sudah dibakar. Pemberian pakan alternatif bertujuan untuk memperoleh hasil panen yang memadai (ukuran tubuhnya besar-besar/ideal) sehingga sangat disukai oleh konsumen di pasaran. Ikan lele sampaumur biasanya dicirikan dengan keaktifannya bergerak pada sore dan malam hari di dalam septic tank, biasanya di dalam septic tank akan terlihat berisik ketika Anda sedang membuang feses, ini merupakan menandakan bahwa ikan lele Anda sudah sampaumur dan sedang asyik bermain di dalam septic tank :D
5. Proses Pemanenan Ikan Lele Dumbo dan Pemasaran
Proses pemanenan sebaiknya dilakukan pada waktu siang hari, jangan pada waktu malam hari. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari acara gerakan lele dumbo yang super lihai. Pemanenan dapat dilakukan ketika usia lele dumbo berusia 4 bulan atau 5-6 bulan, tergantung harapan peternak itu sendiri. Namun, biasanya para pembeli ikan lele dumbo di pasaran, rumah-rumah makan lebih menyukai ikan lele dumbo yang memiliki ukuran ideal, dan mereka kurang berminat jikalau membeli ikan lele dumbo yang memiliki ukuran besar-besar (mungkin sebagian mereka mengetahui jikalau ikan-ikan lele dumbo yang memiliki ukuran tubuh besar-besar yaitu hasil dari berternak di dalam lubang pembuangan feses/septic tank). Biasanya usia lele dumbo 4-5 bulan sangat ideal dipanen, yakni sudah memiliki berat tubuh ideal sekitar 30 gram hingga 1 kg. Di pasaran, harga ikan lele dumbo biasanya sangat beranekaragam, dan setiap tempat tentu memperlakukan harga yang berbeda-beda. Di sentra perbelanjaan di Kota Bandar Lampung, harga ikan lele dumbo yakni Rp.20.000,- hingga Rp.35.000,00,- per kilogramnya. Tentu harga-harga tersebut tergolong tinggi dan menjadi peluang usaha yang sangat menjanjikan bagi masyarakat petani untuk lebih giat berternak ikan lele dumbo.
6. Melihat Peluang Usaha Ternak Lele Dumbo di Septic Tank WC/Toilet
Peminat konsumsi ikan sangat tinggi di masyarakat. Ikan mengandung banyak protein hewani, kaya akan asam folat, vitamin B, lisin, mineral penting menyerupai fosfor, garam, natrium, kalium, kalsium. Di toko swalayan tempat penjualan ikan, harga ikan lele dumbo tergolong sangat tinggi, sehingga budidaya ikan lele dumbo dapat menjadi usaha sampingan bagi para petani ikan atau ibu-ibu rumah tangga. Terlebih, banyak sekali usul pasar akan ikan lele dumbo untuk dijadikan menu masakan di warung-warung makan, restaurant, dan tempat wisata. Ikan lele dumbo dapat dijadikan menu masakan menyerupai pecel lele, lele goreng, lele penyet, sate lele, sambal lele, dan aneka menu makanan lainnya. Sebagai pengusaha ikan pemula, sebaiknya Anda dapat mencoba berternak ikan lele dumbo dengan menyediakan bibit percobaan yakni sekitar 500 ekor, dan jikalau pada tahap awal usaha ternyata berhasil selanjutnya dapat menambahkan lagi dengan jumlah di atasnya, misal 1.000-2.000 ekor. Anda harus mencatat besar biaya pengeluaran ketika pembelian bibit, proses perawatan, hingga alat dan materi untuk pembuatan kolam septic tank, dan sebagainya. Hal ini penting dilakukan, sehingga setelah proses panen dan pemasaran ikan lele, Anda akan dapat melihat keuntungannya. Selamat mencoba untuk berternak lele dumbo di septic tank WC/Toilet. Semoga berhasil, salam budidaya. Hidup masyarakat petani Indonesia.