Sapi Keracunan Pakan (Obat), Ini Cara Mengatasinya!
CARA MENANGANI KERACUNAN PADA SAPI
Pemberian pakan atau obat-obatan yang kurang pas baik cara maupun jumlah atau dosisnya mampu menjadi penyebab keracunan pada ternak sapi. Keracunan pada sapi jikalau tidak segera diatasi mampu sangat merugikan karena mampu berakibat janjkematian pada ternak sapi tersebut. Dibawah ini ada beberapa cara dan tips untuk menangani sapi yang keracunan. Semoga bermanfaat.
Sapi ialah hewan ruminansia yang mempunyai perut ganda, berbeda dengan insan (mamalia) yang mempunyai perut tunggal. Sehingga penanganan keracunan pada sapi agak berbeda dengan yang terjadi pada manusia. Lambung ganda sapi terdiri dari rumen, retikulum, omasum, dan abomasum.
Di dalam lambung sapi mempunyai banyak sekali macam kuman yang menguntungkan karena berfungsi untuk membantu fermentasi makanan sapi yang terdiri dari rumput dan hijauan yang lainnya.
Sehingga pada sapi dewasa, tidak dianjurkan pemberian obat secara oral (lewat mulut) karena akan membunuh kuman yang ada di dalam lambung sapi. Langkah-langkah yang dapat diambil peternak sapi yang menemukan ternaknya terkena racun ialah sebagai berikut :
Pastikan dahulu bahwa sapi tersebut memang keracunan dan bukan disebabkan oleh penyakit yang lainnya, sapi yang keracunan biasanya dapat menunjukkan tanda-tanda klinis berupa : hipersalivasi (keluarnya banyak air liur / busa), inkoordinasi gerak (kejang-kejang), perutnya kadang kala kembung (membesar) pada kasus keracunan urea misalnya;
Memberikan pertolongan pertama dengan menawarkan minum air kelapa hijau sebanyak 3 s/d 5 butir, yang berfungsi untuk menetralisir racun secara cepat;
Memberikan gerusan arang yang dicampur dengan air, diminumkan dan diulang setiap 3 jam sekali hingga sapi dapat mengeluarkan kotoran dan urinasi (kencing);
Bisa juga dengan menambahkan minum air es yang dingin, tujuannya ialah untuk memperlambat gerak rumen sehingga proses penyebaran racun dapat ditunda;
Mengembalikan flora normal kuman yang berada di dalam perut sapi dengan cara berbagi minuman yang banyak mengandung bakteri, cara membuatnya dengan menyiapkan bejana yang diisi sepertiga kotoran sapi yang berasal dari sapi yang sehat, sepertiga berisi air yang dicampur gula dengan konsentrasi (25 s/d 30) %.
Setelah dicampur diaduk rata kemudian didiamkan selama 24 jam, keesokan harinya air episode paling atas diminumkan ke ternak sapi yang keracunan tersebut. Adukan tersebut ditambah air lagi lalu diaduk lagi kemudian esok harinya diberikan ke ternak sapi lagi hingga 7 hari.
Apabila kondisi sapi shock dan mengalami Sindrome Sapi Ambruk (SSA) maka dibutuhkan penambahan cairan lewat infus, hal ini memerlukan derma tenaga yang professional, sehingga dibutuhkan Medik ataupun Paramedik Veteriner. Peternak tetap perlu berdiskusi dengan Dokter Hewan, supaya tidak salah dalam mengobati ternak sapi nya.
Pemberian pakan atau obat-obatan yang kurang pas baik cara maupun jumlah atau dosisnya mampu menjadi penyebab keracunan pada ternak sapi. Keracunan pada sapi jikalau tidak segera diatasi mampu sangat merugikan karena mampu berakibat janjkematian pada ternak sapi tersebut. Dibawah ini ada beberapa cara dan tips untuk menangani sapi yang keracunan. Semoga bermanfaat.
Sapi ialah hewan ruminansia yang mempunyai perut ganda, berbeda dengan insan (mamalia) yang mempunyai perut tunggal. Sehingga penanganan keracunan pada sapi agak berbeda dengan yang terjadi pada manusia. Lambung ganda sapi terdiri dari rumen, retikulum, omasum, dan abomasum.
Di dalam lambung sapi mempunyai banyak sekali macam kuman yang menguntungkan karena berfungsi untuk membantu fermentasi makanan sapi yang terdiri dari rumput dan hijauan yang lainnya.
Sehingga pada sapi dewasa, tidak dianjurkan pemberian obat secara oral (lewat mulut) karena akan membunuh kuman yang ada di dalam lambung sapi. Langkah-langkah yang dapat diambil peternak sapi yang menemukan ternaknya terkena racun ialah sebagai berikut :
Pastikan dahulu bahwa sapi tersebut memang keracunan dan bukan disebabkan oleh penyakit yang lainnya, sapi yang keracunan biasanya dapat menunjukkan tanda-tanda klinis berupa : hipersalivasi (keluarnya banyak air liur / busa), inkoordinasi gerak (kejang-kejang), perutnya kadang kala kembung (membesar) pada kasus keracunan urea misalnya;
Memberikan pertolongan pertama dengan menawarkan minum air kelapa hijau sebanyak 3 s/d 5 butir, yang berfungsi untuk menetralisir racun secara cepat;
Memberikan gerusan arang yang dicampur dengan air, diminumkan dan diulang setiap 3 jam sekali hingga sapi dapat mengeluarkan kotoran dan urinasi (kencing);
Bisa juga dengan menambahkan minum air es yang dingin, tujuannya ialah untuk memperlambat gerak rumen sehingga proses penyebaran racun dapat ditunda;
Mengembalikan flora normal kuman yang berada di dalam perut sapi dengan cara berbagi minuman yang banyak mengandung bakteri, cara membuatnya dengan menyiapkan bejana yang diisi sepertiga kotoran sapi yang berasal dari sapi yang sehat, sepertiga berisi air yang dicampur gula dengan konsentrasi (25 s/d 30) %.
Setelah dicampur diaduk rata kemudian didiamkan selama 24 jam, keesokan harinya air episode paling atas diminumkan ke ternak sapi yang keracunan tersebut. Adukan tersebut ditambah air lagi lalu diaduk lagi kemudian esok harinya diberikan ke ternak sapi lagi hingga 7 hari.
Apabila kondisi sapi shock dan mengalami Sindrome Sapi Ambruk (SSA) maka dibutuhkan penambahan cairan lewat infus, hal ini memerlukan derma tenaga yang professional, sehingga dibutuhkan Medik ataupun Paramedik Veteriner. Peternak tetap perlu berdiskusi dengan Dokter Hewan, supaya tidak salah dalam mengobati ternak sapi nya.