Widget HTML Atas

Cara Mencampur Pakan Ternak Dari Bahan Baku Hingga Menjadi Pakan Komplit

TEKNIK MENCAMPUR BAHAN BAKU PAKAN MENJADI PAKAN KOMPLIT

Bila materi bakunya terdiri dari 4 unsur : Jagung giling, konsentrat, katul, premix dan grit, maka step-nya :
1. Masukkan jagung giling dulu, semua;

2. Masukkan konsentrat, semua;

3. Masukkan katul, semua;

4. Masukkan premix yang sudah diperbanyak jumlahnya menjadi 5 - 10 kg. Bahan pengencernya mampu pakai konsentrat atau tepung SBM. Bukan katul atau dedak;

5. Masukkan grit (terakhir), semua;

6. Bukan memasukkan materi secara berlapis.
Misal, jagung giling dimasukkan sebagian, disusul konsentrat dimasukkan sebagian, disusul katul dimasukkan sebagian dst. Kembali lagi memasukkan jagung giling konsentrat, katul dan premix. Teknik ini namanya TEKNIK KUE LAPIS. Kalau belum percaya, silakan dilakukan tes homogenitas pakan komplitnya dengan teknik kudapan manis lapis.

Semua pabrik pakan setahu saya tidak ada yg menggunakan teknik kudapan manis lapis;

7. Bila mencampurnya pakai mixer horisontal, mixing time-nya cukup 3 - 5 menit (tergantung tipe screw dan RPM 10), dihitung semenjak materi baku masuk semua. Bisa didapat homogenitas 94- 95%;

8. Bila pakai mixer vertikal, mixing time-nya 12 - 15 menit, tergantung RPM (umumnya RPM 250) dan presisi alatnya. Itu pun didapat homogenitas 86 - 90%. Bila mixing time-nya ditambah, justru akan turun homogenitasnya alasannya terurai kembali jawaban pengaruh gaya gravitasi bumi;

Target homogenitas yakni 94 - 95%. Semakin homogen, maka akan semakin efisien penggunaan pakannya.

Saya pernah melaksanakan penelitian pada tahun 2001 terhadap layer sebanyak 180.000 ekor aneka macam umur, masing-masing dibagi 2 kelompok. Pakan yang homogenitasnya tinggi 94 - 95%, mampu hemat 2 gram/ekor/hari dibanding pakan dengan homogenitas sedang, 88 - 90%.

INGAT
Homogenitas lah yg pertama menentukan kualitas pakan sebelum tinjauan dari isi dan spesifikasi :
1. Kadar air;
2. Kadar protein kasar;
3. Kadar lemak kasar;
4. Kadar serat kasar;
5. Kadar abu
6. Kadar kalsium dan fosfor, dll.

Cerita perihal homogenitas ini terutama saya tujukan kepada teman-teman peternak skala kecil bahwa selama ini yang dibahas bersama penjual konsentrat dan pakan, selalu soal isi. Tidak ada yang membahas homogenitas. Peternak skala kecil sering-sering menjadi obyek "diblithuk", dikibuli.

Bisa dibayangkan jikalau pakan yang diberikan ke ternak dan unggas tidak homogen atau homogenitasnya rendah, <75%, maka yang akan terjadi produktifitasnya pasti jelek. Homogenitas pakannya jelek kok minta produktifitas tinggi. Sulit atau nyaris tidak ada.

Maka, lakukan lah tes homogenitas pakan rutin setiap bulan. Bila diketahui homogenitasnya menurun, lakukan perbaikan terhadap mixer dan kontrol terhadap tenaga kerjanya, apakah ada S.O.P yang dilanggar atau dikurangi.

SAMPLING
Cara mengambil sample pakan yang akan di-tes homogenitasnya :
1. Ambil sample secara merata dari awal hingga final hasil mixing;

2. Misal kapasitas mixer 2 ton = 40 zak @ 50 kg. Maka ambil lah sample minimum sebanyak 20 gelas diambil dari zak nomor 1, 5, 9 dst hingga nomor 36, total 20 sample;

3. Prinsipnya, semakin banyak sample yang diambil dari 1 bacth (sekali masak) semakin baik. Minimum 20 sample. Mengapa minimum 20 sample?

4. Mengukur homogenitas pakan mampu dengan beberapa metode. Yang umum dipakai 2 metode, yaitu mengukur kadar garam dari masing-masing sample dan magnetic micro granule. Gak usah dipikir metodenya. Malah jadi mumet. Serahkan saja kepada pihak laboratorium yang sudah ahlinya. Kita tidak perlu mencar ilmu menjadi mahir banyak hal;

5. Saya mampu dongeng perihal homogenitas alasannya profesi saya memang "tukang pakan" ternak dan unggas. Makara sudah biasa mengerjakan.

KETERANGAN FOTO
Foto 1 : Mixer horisontal kapasitas efektif 1 ton;

Sumber: Mukti Abadi