Cara Membuat Pakan Komplit Untuk Ternak Sapi Perah
Panduan Lengkap Cara Pemberian Pakan Ternak Sapi Perah dan Cara Menyusun Formulasi Pakan Konsentrat dan Pakan Komplit
Pakan yaitu komponen utama industri peternakan sapi yang sangat menentukan untung - rugi sebuah usaha peternakan, baik itu usaha penggemukan sapi potong maupun sapi perah. Jika sebelumnya di situs ini pernah dibahas cara menyusun ransum pakan sapi potong baik konsentrat maupun comboran, maka kali ini akan coba dibahas mengenai formula pakan untuk ternak sapi perah, lengkap dengan panduan cara santunan pakan dan penjelasannya. Semoga bermanfaat.
FORMULA KONSENTRAT DAN PAKAN KOMPLIT UNTUK SAPI PERAH
KONSENTRAT (KG) :
1. Ampas tahu kering ... 100
2. Bungkil kelapa (kopra) ... 50
3. Bungkil kelapa sawit ... 170
4. C G F ... 98
5. D C P ... 7,5
6. Dedak ... 160
7. Mineral cair MgCl HC ... 0,25
8. Gaplek, tepung ... 92,5
9. Garam giling ... 5
10. Jagung giling halus ... 100
11. Onggok singkong kering ... 50
12. Polar ... 150
13. Premix vitamin A, D & E HC ... 0,25
14. Premix mikro mineral HC ... 0,25
15. Probiotika lengkap bubuk HC ... 1,25
16. Tepung kerikil kapur (limestone) ... 15
Total 1.000 kg.
Catatan :
1. Semua materi baku tsb dalam kondisi kering, kadar air maksimum 14%;
2. Soal harganya, silakan dihitung sendiri sesuai perolehan masing-masing daerah.
SPESIFIKASI
1. ME ... 2.317 KCal/kg
2. CP ... 17,33%
3. Ratio ME : CP = 133,7
4. SK ... 12,2%
5. LK ... 7,5%
6. TDN 71%
7. Ca 1,0%
8. P 0,7%.
Cara Pemberian Pakan Konsentrat dan Air Minum Ternak Sapi Perah
Kenyataan dilapangan ternyata masih banyak peternak sapi perah menunjukkan pakan konsentrat dicampur air secara berlebihan, terkesan sapinya dipaksa minum sebanyak-banyaknya sehingga perut sapi menjadi besar. Perlakuan yang demikian itu kurang baik sebab makanan konsentrat yang dicampur air akan merangsang menutupnya susukan rumen. sehingga makanan akan pribadi masuk omasum. Kaprikornus makanan konsentrat kurang dapat dimanfaatkan (pencernaan konsentrat kurang tepat kerena tidak melalui rumen), sebab makanan konsentrat yang dicampur dengan air berlebihan pribadi ditelan masuk omasum tanpa adanya proses pengunyahan kembali (remastikasi). Agar sapi mau makanan kering sebaiknya dibiasakan semenjak pedet, yaitu semenjak pedet diberi pakan formula berupa calf starter atau berupa pakan konsentrat dan diberikan dalam bentuk kering.
PAKAN KOMPLIT (KG)
1. Konsentrat tsb di atas ... 400 kg;
2. Rumput Gajah umur 40 - 50 hari yang sudah dilayukan selama 2 malam dimana kadar airnya tinggal maksimum 30% dan sudah dicacah menjadi ukuran kecil ... 200 kg;
3. Tebon jagung umur 80 - 90 hari yang sudah dilayukan hingga kadar airnya kurang dari 30% dan dicacah menjadi ukuran kecil ... 150 kg;
4. Jerami kering yang sudah dicacah jadi serabut ... 150 kg;
5. Air tanpa klorinasi 79 liter + molase 20 kg + Win_Prob In Vitro 1 liter, diaduk rata ... 100 kg;
4. Total 1.000 kg. Diaduk pakai mixer horisontal yaitu terbaik hasil mencampurnya (mixing);
5. Kadar air total campuran tsb di atas, 30%. Layak dilanjut ke proses fermentasi secara tertutup. Setelah dicampur rata, masukkan ke dalam wadah untuk fermentasi (fermentor) :
> drum plastik;
> kantong plastik di dalam zak.
> mengisinya sambil dipadatkan, semakin padat semakin baik;
> diperam selama 4 ahad supaya benar-benar matang;
6. Setelah fermentasinya matang, maka akan terjadi peningkatan kualitas (quality booster) secara signifikan dimana kadar serat garang (SK) dan serat sangat garang (SSK) akan turun dan otomatis kadar TDN naik serta dapat bonus kadar protein naik. Saya harap tidak tanya berapa turun dan naiknya kadar gizi. Silakan dipraktekkan sendiri dan periksakan analisa proksimat di Lab Makanan Ternak. Kalau Anda mampu lebih untung, juga tidak usah kasih tahu saya;
7. Feed intake akan terjadi penghematan mampu hingga 20% dengan catatan, kebutuhan gizi tercukupi dan dalam keadaan seimbang.
(Sumber formula pakan: Mukti Abadi Status Fb)
Pakan Ternak Sapi perah dikala masih pedet dibedakan:
Nutrisi yang dibutuhkan oleh sapi laktasi harus mempunyai beberapa isu sebagai berikut: 1) kondisi dan berat tubuh sapi, 2) produksi susu, 3) kadar lemak susu, 4) tanggal beranak atau lama laktasi (hari), 5) lama kebuntingan (bulan), 6) jenis dan komposisi makanan misalnya materi kering, protein kasar, TDN dan sebagainya.
Setelah sapi beranak, pada awal laktasi produksi susu meningkat dengan cepat hingga mencapai puncaknya. Pada periode laktasi pertengahan, produksi susu sudah mulai menurun hingga simpulan laktasi. Produksi susu pada dikala mulai menurun hendaknya diusahakan tidak menurun dengan tajam. Pada dikala ini hendaknya diusahakan sapi sudah bunting. Agar waktu puncak produksi dapat dicapai, berat sapi tidak turun, dan pada simpulan masa laktasi hingga masa kering sapi tidak terlalu gemuk, upaya yag dilakukan yaitu mengatur konsumsi materi kering. Standar santunan materi kering pada seekor sapi perah laktasi sekitar 2,5-3% berat badan.
Tahap Awal Laktasi
Setelah sapi melahirkan hingga 70 hari merupakan masa yang paling kritis sebab pada dikala ini sapi mulai memproduksi susu. Empat hingga enam ahad setelah sapi beranak, produksi susu akan naik dengan cepat hingga mencapai puncak produksi 70 hari setelah sapi beranak. Pada tahap I setelah sapi beranak terjadi penurunan berat tubuh. Agar berat tubuh tidak turun drastis, santunan konsentrat dinaikkan 0,5-1 kg per hari, tetapi konsentrat yang kita berikan jangan hingga berlebihan (65% di atas total materi kering) dan kandungan serat kasarnya dalam ransum harus di atas 15% untuk pemeliharaan fermentasi di rumen.
Pemberian ekstra 0,5 kg konsentrat (1 kg kedelai + materi lain) bagi setiap 5 liter susu yang dihasilkan oleh sapi yang produksi susunya 25 liter per hari akan lebih efisien sebab biasanya pada dikala produksi meningkat, sapi kehilangan berat tubuh sebab ketidakseimbangan energi. Jumlah dan kualitas hijauan yang diberikan pada dikala itu akan menghipnotis santunan protein. Apabila santunan nutrisi tidak seimbang dapat berakibat puncak produksi susu selama lakasi rendah. Jika konsentrat yang dikonsumsi meningkat terlalu cepat atau terlalu tinggi maka kemungkinan sapi akan menderita off feed dan displaced abomasum (perut muntir). Saran-saran untuk meningkatkan nutrisi yang dikonsumsi pada tahap 1 adalah:
Sepuluh ahad ke 2 (minggu 10-20) setelah beranak sapi harus dijaga supaya puncak produksi berlangsung selama mungkin.(tahap II) terlihat pada 12-14 ahad setelah beranak, sapi akan mengkonsumsi materi kering terbanyak. Konsentrat yang dimakan dapat mencapai 2,5% berat abdan sapi (sapi berat 650 kg membutuhkan 16 kg konsentrat). Bahan kering hijauan yang dimakan paling sedikit 1% berat tubuh sapi, hijauan tersebut digunakan untuk memelihara fungsi rumen dan tes lemak.
Masalah utama: Pada tahap II dapat terjadi duduk perkara menurunnya produksi susu, tes lemak rendah, birahi tidak terdeteksi, tidak terlihat birahi (anestrus)
Untuk menaikkan nutrisi yang dikonsumsi ikutilah saran-saran sebagai berikut:
Pada pertengahan dan simpulan laktasi yaitu pada hari ke 140-305 setelah sapi beranak, sebagian besar sapi hanya mengalami sedikit masalah. Produksi susu mulai menurun, sapi dibutuhkan sudah bunting. Sesuaikan santunan konsentrat dengan produksi susunya. Sapi yang kehilangan berat badannya pada awal laktasi harus diberi nutrisi ekstra untuk menggantikan cadangan dalam tubuhnya, jangan menunggu hingga sapi mengalami masa kering. Pada dikala itu apabila sapi masih muda berumur 2 tahun diberi 20% atai lebih sebagai pemanis pertumbuhan. Sapi berumur 3 tahun pemanis untuk pertumbuhan 10% lebih. Produksi susu hendaknya tidak menurun dengan tajam. Penurunan produksi susu 8-10% dari bulan sebelumnya yaitu normal.
Masa Kering
Masa kering dilakukan 6-8 ahad (2 bulan) sebelum laktasi berikutnya. Walaupun kebutuhan nutrisi tidak tinggi, tetapi masa ini merupakan masa yang kritis bagi sapi kering. Kesalahan yang terjadi pada masa kering dapat menghipnotis produksi susu pada masa laktasi berikutnya. Sapi membutuhkan makanan yang cukup untuk pertumbuhan janin dan persediaan kebutuhan tubuh. Bahan kering yang dikonsumsi hendaknya 2% dari berat badannya. Konsumsi materi kering hijauan sebanyak 1% dari berat badannya, maka konsumsi materi kering konsentrat tidak boleh lebih dari 1% berat badan. Dua hingga tiga ahad sebelum sapi melahirkan, sapi diberi makanan tantangan (challenge feeding).
Masalah utama yang terjadi pada masa kering ini yaitu milk fever, displaced abomasum dan sindrom sapi kegemukan. Sindrom sapi kegemukan sering terjadi pada sapi yang kondisi tubuhnya kegemukan, sehingga hati berlemek dan nafsu makan berkurang dan sapi cenderung mudah terkena penyakit dan kesalahan metabolisme.
Pakan yaitu komponen utama industri peternakan sapi yang sangat menentukan untung - rugi sebuah usaha peternakan, baik itu usaha penggemukan sapi potong maupun sapi perah. Jika sebelumnya di situs ini pernah dibahas cara menyusun ransum pakan sapi potong baik konsentrat maupun comboran, maka kali ini akan coba dibahas mengenai formula pakan untuk ternak sapi perah, lengkap dengan panduan cara santunan pakan dan penjelasannya. Semoga bermanfaat.
Pemberian makanan pada sapi perah yang perlu diperhatikan selain jumlahnya juga kandungan nutrisinya harus sesuai kebutuhan dikala sapi perah tumbuh yaitu:
- Pakan untuk sapi sedang tumbuh
- Pakan sapi dikala laktasi
- Pakan dikala kondisi sapi kering
![]() |
Sapi FH |
FORMULA KONSENTRAT DAN PAKAN KOMPLIT UNTUK SAPI PERAH
KONSENTRAT (KG) :
1. Ampas tahu kering ... 100
2. Bungkil kelapa (kopra) ... 50
3. Bungkil kelapa sawit ... 170
4. C G F ... 98
5. D C P ... 7,5
6. Dedak ... 160
7. Mineral cair MgCl HC ... 0,25
8. Gaplek, tepung ... 92,5
9. Garam giling ... 5
10. Jagung giling halus ... 100
11. Onggok singkong kering ... 50
12. Polar ... 150
13. Premix vitamin A, D & E HC ... 0,25
14. Premix mikro mineral HC ... 0,25
15. Probiotika lengkap bubuk HC ... 1,25
16. Tepung kerikil kapur (limestone) ... 15
Total 1.000 kg.
Catatan :
1. Semua materi baku tsb dalam kondisi kering, kadar air maksimum 14%;
2. Soal harganya, silakan dihitung sendiri sesuai perolehan masing-masing daerah.
SPESIFIKASI
1. ME ... 2.317 KCal/kg
2. CP ... 17,33%
3. Ratio ME : CP = 133,7
4. SK ... 12,2%
5. LK ... 7,5%
6. TDN 71%
7. Ca 1,0%
8. P 0,7%.
Cara Pemberian Pakan Konsentrat dan Air Minum Ternak Sapi Perah
Kenyataan dilapangan ternyata masih banyak peternak sapi perah menunjukkan pakan konsentrat dicampur air secara berlebihan, terkesan sapinya dipaksa minum sebanyak-banyaknya sehingga perut sapi menjadi besar. Perlakuan yang demikian itu kurang baik sebab makanan konsentrat yang dicampur air akan merangsang menutupnya susukan rumen. sehingga makanan akan pribadi masuk omasum. Kaprikornus makanan konsentrat kurang dapat dimanfaatkan (pencernaan konsentrat kurang tepat kerena tidak melalui rumen), sebab makanan konsentrat yang dicampur dengan air berlebihan pribadi ditelan masuk omasum tanpa adanya proses pengunyahan kembali (remastikasi). Agar sapi mau makanan kering sebaiknya dibiasakan semenjak pedet, yaitu semenjak pedet diberi pakan formula berupa calf starter atau berupa pakan konsentrat dan diberikan dalam bentuk kering.
Sapi perah akan menderita lebih parah apabila kekurangan air daripada kekurangan gizi yang lain. Hilangnya 10% air tubuh, sapi akan mengalami kematian.Jumlah air yang dibutuhkan oleh sapi perah bervariasi. beberapa faktor yang menghipnotis konsumsi air bagi seekor sapi adalah: 1) umur, 2)berat badan, 3) produksi susu, 4) panas dan kelembaban udara (cuaca) dan 5) jenis ransum pakan. Intensitas produksi juga menghipnotis air yang dibutuhkan. Seekor sapi yang tidak dalam masa laktasi akan minum air sebanyak 40 liter. Saat sapi memproduksi susu 10-25 liter, kebutuhan air akan naik hingga 75 liter. Jika produksi susu mencapai 35 liter per hari, maka air yagn diminum hampir 90 liter. Pada umumnya sapi membutuhkan 3-4 liter air untuk menghasilkan 1 (satu) liter susu. Sebaiknya air minum diberikan secara bebas.
![]() |
Sapi Jersey |
PAKAN KOMPLIT (KG)
1. Konsentrat tsb di atas ... 400 kg;
2. Rumput Gajah umur 40 - 50 hari yang sudah dilayukan selama 2 malam dimana kadar airnya tinggal maksimum 30% dan sudah dicacah menjadi ukuran kecil ... 200 kg;
3. Tebon jagung umur 80 - 90 hari yang sudah dilayukan hingga kadar airnya kurang dari 30% dan dicacah menjadi ukuran kecil ... 150 kg;
4. Jerami kering yang sudah dicacah jadi serabut ... 150 kg;
5. Air tanpa klorinasi 79 liter + molase 20 kg + Win_Prob In Vitro 1 liter, diaduk rata ... 100 kg;
4. Total 1.000 kg. Diaduk pakai mixer horisontal yaitu terbaik hasil mencampurnya (mixing);
5. Kadar air total campuran tsb di atas, 30%. Layak dilanjut ke proses fermentasi secara tertutup. Setelah dicampur rata, masukkan ke dalam wadah untuk fermentasi (fermentor) :
> drum plastik;
> kantong plastik di dalam zak.
> mengisinya sambil dipadatkan, semakin padat semakin baik;
> diperam selama 4 ahad supaya benar-benar matang;
6. Setelah fermentasinya matang, maka akan terjadi peningkatan kualitas (quality booster) secara signifikan dimana kadar serat garang (SK) dan serat sangat garang (SSK) akan turun dan otomatis kadar TDN naik serta dapat bonus kadar protein naik. Saya harap tidak tanya berapa turun dan naiknya kadar gizi. Silakan dipraktekkan sendiri dan periksakan analisa proksimat di Lab Makanan Ternak. Kalau Anda mampu lebih untung, juga tidak usah kasih tahu saya;
7. Feed intake akan terjadi penghematan mampu hingga 20% dengan catatan, kebutuhan gizi tercukupi dan dalam keadaan seimbang.
(Sumber formula pakan: Mukti Abadi Status Fb)
Catatan Penting. Enam puluh hari masa kering merupakan hari-hari terpenting dalam hidup sapi. Bayak orang berpikir bahwa masa kering diantara masa laktasi yaitu non produktif. Tetapi pada kenyataannya sapi itu sangat produktif sebab sangat menentukan banyaknya susu yang akan dihasilkannya. Perawatan sapi yang kurang baik selama pengeringan dapat menimbulkan setelah beranak produksi susu rendah dan dapat terjadi gangguan metabolisme menyerupai milk fever. Perawatan sapi selama kering selain menentukan tingginya produksi susu setelah melahirkan juga menentukan pertumbuhan janin, sebab janin tumbuh tiga kali selama masa pengeringan. Selama masa kering sapi juga memperbaiki kelenjar susu.Cara Pemberian Pakan Sapi Perah
Pakan Ternak Sapi perah dikala masih pedet dibedakan:
- Pedet semenjak lahir hingga umur 5-6 hari (paling sedikit 3 hari), pedet harus mendapat kolostrum
- Pedet semenjak lepas kolostrum hingga disapih, makanan yang diberikan selain susu atau pengganti susu, juga harus diberi calf starter (makanan konsentrat formula untuk pedet), hijauan dan air minum (apabila pedet sudah lahap makan calf starter).
- Pedet setelah disapih hingga umur satu tahun dan sapi dara sebelum dan sesudah bunting. Pakan yang diberikan berupa konsentrat, hijauan dan air minum secara bebas.
Nutrisi yang dibutuhkan oleh sapi laktasi harus mempunyai beberapa isu sebagai berikut: 1) kondisi dan berat tubuh sapi, 2) produksi susu, 3) kadar lemak susu, 4) tanggal beranak atau lama laktasi (hari), 5) lama kebuntingan (bulan), 6) jenis dan komposisi makanan misalnya materi kering, protein kasar, TDN dan sebagainya.
Setelah sapi beranak, pada awal laktasi produksi susu meningkat dengan cepat hingga mencapai puncaknya. Pada periode laktasi pertengahan, produksi susu sudah mulai menurun hingga simpulan laktasi. Produksi susu pada dikala mulai menurun hendaknya diusahakan tidak menurun dengan tajam. Pada dikala ini hendaknya diusahakan sapi sudah bunting. Agar waktu puncak produksi dapat dicapai, berat sapi tidak turun, dan pada simpulan masa laktasi hingga masa kering sapi tidak terlalu gemuk, upaya yag dilakukan yaitu mengatur konsumsi materi kering. Standar santunan materi kering pada seekor sapi perah laktasi sekitar 2,5-3% berat badan.
Tahap Awal Laktasi
Setelah sapi melahirkan hingga 70 hari merupakan masa yang paling kritis sebab pada dikala ini sapi mulai memproduksi susu. Empat hingga enam ahad setelah sapi beranak, produksi susu akan naik dengan cepat hingga mencapai puncak produksi 70 hari setelah sapi beranak. Pada tahap I setelah sapi beranak terjadi penurunan berat tubuh. Agar berat tubuh tidak turun drastis, santunan konsentrat dinaikkan 0,5-1 kg per hari, tetapi konsentrat yang kita berikan jangan hingga berlebihan (65% di atas total materi kering) dan kandungan serat kasarnya dalam ransum harus di atas 15% untuk pemeliharaan fermentasi di rumen.
Pemberian ekstra 0,5 kg konsentrat (1 kg kedelai + materi lain) bagi setiap 5 liter susu yang dihasilkan oleh sapi yang produksi susunya 25 liter per hari akan lebih efisien sebab biasanya pada dikala produksi meningkat, sapi kehilangan berat tubuh sebab ketidakseimbangan energi. Jumlah dan kualitas hijauan yang diberikan pada dikala itu akan menghipnotis santunan protein. Apabila santunan nutrisi tidak seimbang dapat berakibat puncak produksi susu selama lakasi rendah. Jika konsentrat yang dikonsumsi meningkat terlalu cepat atau terlalu tinggi maka kemungkinan sapi akan menderita off feed dan displaced abomasum (perut muntir). Saran-saran untuk meningkatkan nutrisi yang dikonsumsi pada tahap 1 adalah:
- Kualitas hijauan harus tinggi
- Berikan protein alami
- Tingkatkan santunan konsentrat secara tetap setelah beranak
- Gunakan konsentrat berenergi tinggi
- Kurangi situasi stres
Sepuluh ahad ke 2 (minggu 10-20) setelah beranak sapi harus dijaga supaya puncak produksi berlangsung selama mungkin.(tahap II) terlihat pada 12-14 ahad setelah beranak, sapi akan mengkonsumsi materi kering terbanyak. Konsentrat yang dimakan dapat mencapai 2,5% berat abdan sapi (sapi berat 650 kg membutuhkan 16 kg konsentrat). Bahan kering hijauan yang dimakan paling sedikit 1% berat tubuh sapi, hijauan tersebut digunakan untuk memelihara fungsi rumen dan tes lemak.
Masalah utama: Pada tahap II dapat terjadi duduk perkara menurunnya produksi susu, tes lemak rendah, birahi tidak terdeteksi, tidak terlihat birahi (anestrus)
Untuk menaikkan nutrisi yang dikonsumsi ikutilah saran-saran sebagai berikut:
- Dua hingga tiga bulan setelah sapi melahirkan apabila ada tanda-tanda minta kawin, sapi dikawinkan supaya jarak beranak (calving interval) dapat diatur satu tahun.
- Berilah hijauan dan konsentrat beberapa kali sehari
- Berilah makanan terbaik.
- Batasi santunan urea menjadi 2 kg per 100 kg konsentrat
- Kurangi situasi stres
Pada pertengahan dan simpulan laktasi yaitu pada hari ke 140-305 setelah sapi beranak, sebagian besar sapi hanya mengalami sedikit masalah. Produksi susu mulai menurun, sapi dibutuhkan sudah bunting. Sesuaikan santunan konsentrat dengan produksi susunya. Sapi yang kehilangan berat badannya pada awal laktasi harus diberi nutrisi ekstra untuk menggantikan cadangan dalam tubuhnya, jangan menunggu hingga sapi mengalami masa kering. Pada dikala itu apabila sapi masih muda berumur 2 tahun diberi 20% atai lebih sebagai pemanis pertumbuhan. Sapi berumur 3 tahun pemanis untuk pertumbuhan 10% lebih. Produksi susu hendaknya tidak menurun dengan tajam. Penurunan produksi susu 8-10% dari bulan sebelumnya yaitu normal.
Masa Kering
Masa kering dilakukan 6-8 ahad (2 bulan) sebelum laktasi berikutnya. Walaupun kebutuhan nutrisi tidak tinggi, tetapi masa ini merupakan masa yang kritis bagi sapi kering. Kesalahan yang terjadi pada masa kering dapat menghipnotis produksi susu pada masa laktasi berikutnya. Sapi membutuhkan makanan yang cukup untuk pertumbuhan janin dan persediaan kebutuhan tubuh. Bahan kering yang dikonsumsi hendaknya 2% dari berat badannya. Konsumsi materi kering hijauan sebanyak 1% dari berat badannya, maka konsumsi materi kering konsentrat tidak boleh lebih dari 1% berat badan. Dua hingga tiga ahad sebelum sapi melahirkan, sapi diberi makanan tantangan (challenge feeding).
Masalah utama yang terjadi pada masa kering ini yaitu milk fever, displaced abomasum dan sindrom sapi kegemukan. Sindrom sapi kegemukan sering terjadi pada sapi yang kondisi tubuhnya kegemukan, sehingga hati berlemek dan nafsu makan berkurang dan sapi cenderung mudah terkena penyakit dan kesalahan metabolisme.
- Batasi santunan makanan tantangan (tambahan konsentrat sebelum beranak). Paling banyak berikan 1% dari berat tubuh sapi.
- Kebutuhan nutrisi harus seimbang (energi, protein, mineral dan vitamin)
- Tentukan apakah sapi membutuhkan konsentrat.
- Hindarkan santunan energi dan kalsium yang berlebihan.
Masa kering harus diartikan sebagai permulaan dimulainya masa laktasi baru, bukan sebagai simpulan laktasi. Perawatan sapi kering yang efektif dapat menaikkan kondisi dan kapasitas produksi.Ransum konsentrat khusus bagi sapi kering dapat diberikan selama masa kering. Ransum konsentrat ini mengandung protein 2-4% lebih rendah daripada ransum konsentrat bagi sapi laktasi. Sangat disarankan untuk menunjukkan ransum sapi kering. Jumlah kalsium (Ca) dan fosfor (P) harus seimbang (antara 1:1 atau 2:1). Banyak peternak berhasil setelah mereka mengikuti santunan makanan tantangan. Sapi-sapi itu mengkonsumsi 1-1,5 kg konsentrat untuk tiap 100 kg berat tubuhnya, kira-kira 2-3 ahad sebelum beranak hingga sapi beranak.