Widget HTML Atas

Sedih Pahlawan yang Terlupakan – Menjadi Pengemis Hingga Akhir Hidupnya

. .
Negeri ini sudah mencapai maupun meraih kemerdekaannya 70 tahun silam. Akan tetapi, kemerdekaan itu tak dan merta didapatkan begitu saja. Perjuangan serta pengorbanan yng berupa nyawa, darah, keringat serta air mata sudah dicurahkan demi mencapai maupun meraih kemerdekaan yng hakiki. Akan tetapi, bagi atau bisa juga dikatakan untuk siapa sejatinya kemerdekaan yang telah di sebutkan? Seluruh itu bagi atau bisa juga dikatakan untuk kita seluruh, bangsa Indonesia.
Akan tetapi, kita yng hidup di jaman ini seakan menutup mata. Kita tidak lagi mengingat orang-orang yng sudah berjuang merebut kemerdekaan ini dari tangan para penjajah. Padahal tanpa orang-orang, kita tak mungkin bisa hidup semisal dikala ini ini. Akan tetapi, tidak tidak banyak para pejuang yng hidup terlunta-lunta serta menderita di masa tuanya. Sementara, kita cuma sibuk yang dengannya urusan kita sendiri tanpa mempedulikan apa yng terealisasi pada orang-orang. Mana balas kecerdikan kita atas jasa yng sudah orang-orang lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kita serta negeri ini?
Mengingat jasa para pendekar tidak cukup cuma yang dengannya merayakan hari kemerdekaan yang dengannya upacara bendera serta mengadakan berbagai perlombaan. Namun, kita doakan orang-orang yng sudah gugur di medan perang serta kita topang kehidupannya bagi yng masih hidup. Jangan biarkan para pejuang yng masih hidup Perlu hidup menderita serta terlunta-lunta di masa tuanya. Hal ini dialami oleh satu dari sekian banyaknya pejuang kemerdekaan yng di masa tuanya sampai Perlu menjadi seorang pengemis bagi atau bisa juga dikatakan untuk membiayai hidupnya sendiri. Berikut cerita pahit getir kehidupannya.
petanitop.blogspot.com