Widget HTML Atas

Manfaat Tanaman Penutup Tanah / Tanaman Cover Crop atau LCC di Perkebunan

Tanaman cover crop ini digunakan untuk mengatasi pengikisan dan sedimentasi terutama pada lahan yang habis dibuka dan sekaligus menunjukkan nutrisi pada tanah. Secara komersial dikenal beberapa jenis cover crop menyerupai CM , CJ dan PJ. Adapun singkatannya ialah Pueraria javanica (PJ) , Calopogonium mucunoides (CM) ,dan Crotalaria juncea L (CJ). 


Manfaat dari LCC atau tanaman penutup tanah ialah sebagai berikut :
a. Menekan pertumbuhan gulma sehingga dapat menekan biaya pengendalian gulma
b. Memperbaiki kondisi fisik tanah yaitu aerasi dan menjaga kelembaban tanah.
c. Mengurangi pengikisan tanah yang secara pribadi akan memelihara tekstur tanah dan mengurangi pencucian/kehilangan hara.
d. Memperbaiki sifat kimia tanah dengan mengikat N dari udara , kemudian mengolah dan melepaskannya kedalam tanah melalui bintil akar dalam bentuk materi organik (produksi humus).
e. Mempertahankan kelembaban dan kandungan air tanah dengan mengurangi penguapan air permukaan , menyimpan air dan mengurangi suhu tanah.
f. Mempercepat dekomposisi materi organik

LCC sering ditanam untuk tujuan tunggal yaitu mencegah pengikisan tanah. Pencegahan pengikisan tanah yaitu dengan cara yang diperbaiki lagi dan dapat mengurangi kapasitas produktif suatu agroekosistem. tanaman penutup padat bangkit secara fisik , memperlambat kecepatan curah hujan sebelum kontak permukaan tanah , mencegah tanah percikan dan fatwa permukaan yg menyebabkan. Dengan mengurangi pengikisan tanah , tanaman penutup seringkali juga mengurangi baik tingkat dan kuantitas air yang mengalir di luar lapangan , yang biasanya akan mengakibatkan risiko lingkungan perairan 

Calopogonium mucunoides (CM) dimana tumbuhan ini tumbuh merambat dan menjalar , tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap sawit muda , banyak daun dengan panjang sulur 1-3 m , tumbuh hingga ketinggian 300 m dpl , peka sulurnya dan akan mati jikalau terinjak waktu panen , bijinya di panen pada bulan April hingga Juni , tidak tahan terhadap demam isu kering yang panjang tetapi segera tumbuh lagi di awal demam isu hujan , produksi daun tanaman berumur 5-6 bulan 200 kwintal/ha yang mengandung 200-300 kg N dan 20-30 kg P2O5 , pada tanah yang sesuai diharapkan biji 3 – 4 ,5kg/ha. 

Calopogonium mucunoides (CM) bersifat cepat tumbuh (perintis) , toleran terhadap tanah yang tidak subur. Ukuran biji kecil dengan warna gelap kemerahan dan bermotif ,

Pueraria javanica (PJ). Tumbuhan ini tumbuh melilit atau merambat , tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap sawit muda , banyak daun dengan panjang sulur 1-3 m , tumbuh hingga ketinggian 1 ,000 m dpl , tidak peka sulurnya dan bukunya tumbuh akar sehingga mudah di stek , bijinya di panen pada bulan Juli hingga September relatif produksinya sedikit , demam isu kering daunnya akan berguguran , produksi daun tanaman berumur 5-6 bulan 200 kwintal/ha yang mengandung 200-300 kg N dan 20-30 kg P2O5 , pada tanah yang sesuai diharapkan biji 3 – 4 ,5 kg/ha. Pueraria javanica bersifat tumbuh awal agak lambat , setelah tumbuh dapat bertahan lama dan lebih tahan terhadap naungan Ukuran biji kecil dengan warna putih agak abu-abu dan kusam ,

Tanaman Crotalaria juncea L. merupakan sumber N , kadar C-organik tinggi , ramah lingkungan dan bebas dari biji -bijian/gulma. Pemberikan kompos tersebut mengandung unsur hara yang diharapkan oleh tanaman , meningkatkan jumlah biota , memperbaiki struktur tanah yang berimbas pada porositas (ketersediaan air dan udara) , sekaligus menambah kandungan materi organik tanah. tanaman penutup tanah jenis leguminous bisa menggantikan penggunaan pupuk nitrogen sebesar 72-190 kg/ha. Penelitian di Hawai untuk mengetahui efek tunjangan pangkasan cover crop ke dalam tanah terhadap mikroorganisme tanah dan level nitrogen menggunakan empat jenis cover crop , dua di antaranya termasuk jenis leguminous (Cajanus cajan dan Crotalaria juncea )