Widget HTML Atas

Cara Baru Pembibitan Lada Dengan Stek 1 Ruas, Apa Keuntungannya?

Stek Tanaman Lada, Antara Stek Panjang (7 Ruas) dan Stek Pendek (1 Ruas) Mana Lebih Baik?
Lada (Piper ningrum L.) merupakan salah satu komoditas penghasil devisa yang termasuk dalam kelompok rempah. Perolehan devisa tahun 2000 ialah sebesar US$ 188.917.000 dengan volume ekspor 38.724 ton. Perkebuanan lada ± 98% diusahakan oleh rakyat. Di Sulawesi Tenggara budidaya lada diterapkan dengan memekai tegakan pohon dadap (Eryfhrina spp) dan gamal (Gliricidia maculata), denga sulur gantung, jambangan atau sulur tanah sebagai materi perbanyakannya. Dalam budidaya lada yang lebih efisien, ramah lingkungan dan berkelanjutan diharapkan bibit yang bermutu.
Salah satu cara perbanyakan tanaman atau pembibitan yang bisa mempertahankan sifat unggul dari induk tanaman ialah dengan metode stek, baik itu stek batang maupun stek pucuk. Tidak terkecuali dengan tanaman lada, perbanyakan tanaman juga sering dilakukan dengan cara stek. Perlu dicatat bahwa pembuatan stek lada dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan stek panjang dan stek pendek. Stek panjang yaitu dengan menggunakan tujuh ruas, sedangkan untuk stek pendek cukup dengan satu ruas saja.

Ternyata dari dua macam stek tersebut, stek pendek yang hanya memanfaatkan 1 ruas tanaman saja lebih menguntungkan. Keuntungan pemakaian stek satu ruas ini ialah bahwa kebutuhan materi yang digunakan untuk tanaman relative lebih sedikit, dibandingkan dengan menggunakan stek panjang, dengan kata lain menghemat materi tanaman untuk stek.
Untuk memperoleh bibit yang bermutu dapat dilakukan melalui teknologi pembibitan lada satu ruas. Teknologi ini dapat menghemat materi tanaman dan menekan maut tanaman di kebun (lapang), dari 30% menjadi 10%.
Keuntungan lain dari stek 1 ruas ialah resiko maut pada stek satu ruas ini apabila ditanaman lebih kecil, karena bibit asal stek satu ruas umumnya sudah siap untuk dipindahlkan, akan tetapi pemakaian stek satu ruas inipun ada pula kelemahannya yaitu pembuatan steknya harus disemaikan terlebih dahulu dan gres bisa ditanaman setelah stek berumur 4-5 bulan di pesemaian. Pada umur ini keadaan tanaman telah bertdaun sebanyak 4-5 helai dan tingginya telah mencapai 30-40 cm.

Langkah-Langkah Pembibitan Tanaman Lada Dengan Stek 1 Ruas
Stek diambil dari materi tanaman yang berasal dari batang atau sulur, pengambilan sulur/cabang yang benar akan diperoleh hasil yang baik. Sulur tanaman lada dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu:

a. Sulur panjat.
Sulur panjat ini ditandai dengan adanya akar lekat yang ada pada ruas-ruasnya, ini merupakan ciri khusus dari pada sulur panjat. Akar lekat ini berfunbgsi untuk memanjat pada lanjarannya. Ciri lain pada sulur panjat ini ialah mempunyai tingkat pertumbuhan yang cepat.

b. Sulur buah
Pertumbuhan sulur buah ini mendatar, sulur ini tidak mempunyai akar lekat pada ruas-ruasnya, sulur ini kan memproduksi buah.

c. Sulur gantung.
Sulur gantung merupakan cabang yang tumbuh menggelantung kearah bawah, sulur ini tidak baik untuk menghasilkan buah maupun untuk stek. Apabila sulur ini dibiarkan akan tumbuh terus dan apabila tanpa dipangkas akan mengganggu pertumbuhan sulur buah.

d. Sulur tanah Cabang
yang tumbuh dari batang menjalar dipermukaan tanah disebut sulur tanah, sulur ini serbaiknya dipangkas saja, karena tidak dapat memperlihatkan hasil yang baik. Dari keempat sulur tersebut yang paling baik untuk digunakan sebagai materi stek ialah sulur panjat, alasannya disamping cepat pertumbuhannya, sulur ini ialah tumbuh memanjat pada tajarnya. Walaupun sulur buah dapat dipergunakan untuk materi stek, akan tetapi sulur ini pertumbuhannya lebih lambat dan lebih awal mengeluarkan bunga, kendati keadaan batangnya belum bisa atau belum siap untuk berproduksi. Biasanya jumlah produksi yang dihasilkan oleh sulur panjat ini lebih tinggi dari pada sulur jenis lainnya.

Bahan stek diperoleh dari kebun induk yang terawat baik, bebas dari hama dan penyakit, berasal dari tanaman yang telah berumur 3-4 tahun, dapat juga diambil dari kebun khusus perbanyakan. Sebaiknya stek diperoleh dari induk yang terang varietasnya, apabila tidak bisa memperoleh varietas unggul, dapat mempergunakan variertas yang sudah mengikuti keadaan dengan tempat setempat. Sulur dalam keadaan sehat, subur dan sudah setengah mengkayu (berkayu), memilki mata tidur pada ketiak daun.

Pembuatan stek satu ruas bisa dilakukan pada bedengan maupun polybag. Apabila menggunakan polybag, tanah semoga dicampur dengan pupuk kandang. Perbandingan 1/3 episode tanah, 1/3 episode pupuk Trichokompos ( Trichoderma + Pupuk Kandang ) dan 1/3 episode pasir. Tujuan dari pada pemberian pasir dimaksud semoga supaya media tanam menjadi ringan, sehingga akar tanaman mudah menembus tanah dan tumbuh subur.

Pesemaian pada bedengan, ukurannya diadaptasi dengan kebutuhan stek yang kita perlukan. Jumlah pemberian pupuk Trichokompos pada bedengan sebanyak 1-2 kg setiap meter persegi, adapun fungsi pupuk Trichokompos ini ialah untuk memperbaiki struktur tanah sehingga tanah menjadi remah.

Setelah bedengan atau polybag siap ditanami, bibit berupa materi tanaman untuk stek dipatong sepanjang 1 (satu ) ruas, pemotongan kurang lebih 1 cm diatas ruas. Stek ini mempunyai 1 helai daun dan diupayakan semoga setiap stek mempunyai 1 helai daun, hal ini untuk membantu proses photo synthesis. Kedalaman penanaman stek sepanjang ruas stek tersebut, sehingga stek masih kelihatan 1 cm diatas ruas dari permukaan tanah.

Sebelum ditanam stek tersebut sebaiknya dicelupkan terlebih dahulu kedalam larutan Trichoderma Cair dengan konsentrasi 10 %, untuk menjaga ketahanan stek dari serangan jamur dan merangsang pertumbuhan akar. Pada waktu penanaman tanah harus dalam keadaan basah, alasannya untuk memudahkan penanaman stek.

Adapun penanaman dengan bedengan jarak tanaman yang digunakan 5-10 cm, sedangkan penanaman dengan menggunakan polybag dapat diatur sesuai dengan situasi dan kondisi atau cita-cita kita. Intensitas sinar matahari dalam bedengan diusahakan 50 %, sedangkan bila menggunakan polybag, stek lada sebaiknya disungkup dengan plastik yang tembus pandang (transparan), umunya lama penyungkupan berkisar antara 2-3 ahad hal ini untuk merangsang pertumbuhan tunas.

Untuk menjaga kelembaban dan memenuhi kebutuhan air, maka pesemaian perlu dilakukan penyiraman. Pada tanah yang normal penyiraman dilakukan 1 kali sehari, sedangkan untuk tanah yang porositasnya tinggi dapat disiram dua kali dalam sehari atau diadaptasi situasi dan kondisi.

Pemeliharaan selanjunnya yaitu menyiangi gulma atau rumput-rumputan yang tumbuh disela-sela stek. Dan perawatan rentan dari serangan jamur yang membuat stek menjadi layu, maka sesering mungkin menyemprot dengan larutan Trichoderma cair atau penaburan Trichoderma padat.

Selanjutnya pemindahan stek kelapangan atau ke kebun permanen dilakukan setelah stek berumur 4-5 bulan, dimana stek telah berdaun kira-kira 4-5 helai dan tingginya telah mencapai 30 -40 cm.

Agar Lebih Jelasnya, Secara Singkat Teknologi pembibitan lada satu ruas dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Tahapan Persiapan Pengambilan Stek
  • Stek lada diiambil dari tanaman induk yang berumur dua tahun serta sudah di pangkas dua kali (8 - 10 bulan pertama dan 18 - 20 bulan kedua).
  • Berasal dari cabang panjat, tumbuh ke atas, serta melekat pada tiang panjat.
  • Stek dari pohon induk yang sehat.
  • Stek yang akan diambil sudah berkayu, berdaun hijau tua, tidak ada gejala abnormal.
  • pengambilan stek pada pagi hari jam 06.00 - 10.00 atau sore hari jam 17.00 semoga tidak layu kepanasan. 
Tahapan Persemaian
  • Media tanam yang baik ialah tanah yang subur, gembur, dan drainase baik (tanah liat berpasir).
  • Lingkungan tumbuh stek 1 ruas harus lembab, tidak becek, dan disiram secara teratur.
  • Stek 1 ruas tidak tahan penyinaran langsung, maka dinaungi dengan atap kemudian disungkup terpal plastik.
  • Stek 1 ruas ditanam miring dimana mata dan daun terletak di atas tanah, jarak antara stek ± 5 cm dalam bentuk larikan. Jarak antar bedengan 0,4 meter.
  • Setelah 3-4 ahad di persemaian, kemudian dipindahkan ke pembibitan. 

Tahapan Pembibitan.
  • Stek 1 ruas apabila sudah banyak akarnya (21-30 Hss) dapat dipindahkan ke kantong plastik berukuran 10 x 15 cm berlubang 10 buah yang telah disiapkan dengan perbandingan tanah dan pupuk sangkar 1 : 1.
  • Kantong plastik disusun rapat, bibit di dalam barisan diberi jarak 10 cm. Jarak antar barisan disesuaikan.
  • Apabila cuaca kering dilakukan penyiraman dan bibit tumbuh kurang baik perlu diberikan pupuk daun menyerupai Gandasil D, Ceruplesal Fluid sekali seminggu dengan konsentrasi 0,2 %.
Syarat-syarat dalam pembibitan tanaman lada dengan stek pendek satu ruas
1. Batang Stek yang akan digunakan berasal dari sulur panjat yang tumbuhnya keatas dan melekat pada pohon sandaran.
2. Sulur yang baik untuk materi stek yakni yang telah berumur 5-9 bulan.
3. Stek tanaman lada hendaknya diambil dari episode yang memiliki akar dan tunas tidur antara helaian dan ruas daun.
4. Pohon induk harus kuat, memiliki pertumbuhan yang bagus, dan daunnya berwarna hijau tua.

Step By Step Stek 1 Ruas Tanaman Lada
  • Potong sulur pada setiap ruas tanaman lada yang memiliki satu helai daun, mata telur dan akar lekat dengan menggunakan pisau yang tajam dan steril. Stek yang tidak memiliki akar lekat sebaiknya dipisahkan dari stek yang memiliki akar lekat.
  • Selanjutnya stek yang sudah dipotong-potong dan memiliki akar lekat tadi disemaikan dalam kolam persemaian yang telah diisi pasir.
  • Sedangkan stek yang tidak memiliki akar lekat,sebelum disemaikan terlebih dahulu pangkalnya dicelupkan ke dalam hormone tumbuh,misalnya Rhizopon AA.
  • Setelah itu, semaikan stek tadi ke dalam persemaian, lalu tutup tempat persemaian tadi dengan sungkup plastic,yang fungsinya untuk memperoleh kelembaban yang tinggi serta suhu yang rendah. Kelembaban yang tinggi dan suhu yang rendah ini akan merangsang pertumbuhan stek.
  • Jika stek telah berumur 3-4 minggu, buka sungkup yang menutupi tempat persemaian.
  • Selanjutnya stek dipindahkan ke dalam plybag (kantong plastic hitam) yang sudah diisi dengan media tanam yaitu campuran tanah dan pupuk sangkar dengan perbandingan 2:1. Sebaiknya setiap polybag itu diberi pupuk buatan,misalnya,urea masing-masing 0,5 gram.
  • Langkah selanjutnya lakukan pemeliharaan terhadap tanaman. Susun polybag yang telah berisi stek tadi secara teratur, letakkan di tempat yang teduh, bisa dibawah pepohonan ataupun naungan khusus yang dibuat dari pelepah kelapa,alang-alang dan sebagainya.
  • Lakukan penyiraman secukupnya setiap pagi dan sore hari, kecuali bila pada ekspresi dominan penghujan. Jika tampak ada gejala serangan hama dan penyakit yang menyerang maka harus segera lakukan penyemprotan dengan pestisida. Jika terjadi serangan hama serangga bisa gunakan insektisida. Namun sering pula terjadi serangan cendawan sehingga pengendaliannya harus menggunakan fungisida. Jangan lupa bersihkan juga tanaman dari serangan gulma di sekitar tanaman lada yang dapat mengganggu proses pertumbuhan.
  • Jika tanaman tumbuh pada polybag, pembersihan gulma bisa dilakukan dengan mencabuti gulma yang tumbuh di sekitar polybag dengan menggunakan tangan dan jikalau pada tanah tempat penyimpanan polybag harus menggunakan arit dan sejenisnya. Pemeliharaan tersebut harus dilakukan secara teratur dan secara terus menerus hingga bibit lada siap ditanam di lahan perkebunan ataupun dipasarkan.
Sumber:http://sultra.litbang.pertanian.go.id dan sumber lainnya