Widget HTML Atas

Langkah-langkah Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik

Pupuk Organik terdiri atas POC atau Pupuk organik cair. Atau Pupuk organik padat (PAP). Baik pupuk organik cair maupun pupuk organik padat semuanya memiliki kelebihan yaitu mudah didapat bahannya dan ramah lingkungan. Pupuk organik sendiri akan membuat tanah menjadi subur untuk waktu yang lama. Tidak hanya tanah, habitat makhluk hidup juga akan terus berkembang.
Langkah-langkah Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik

Baca
Alasan kenapa kamu harus meninggalkan pupuk kimia.
Ada banyak sekali hal yang membuat kamu harus meninggalkan pupuk kimia yaitu;
  1. Pupuk kimia berbahaya untuk lingkungan.
    Saya pernah melihat sendiri ikan langsung klepek klepek ketika pupuk kimia disebarkan. Selain itu pupuk kimia juga panas, ketika terkena secara langsung pada tanaman bisa langsung mati.
  2. Pupuk Kimia membuat tanah menjadi keras.
    Kalau anda pernah menanam padi pada tanah yang dipupuk kimia dan pupuk organik pasti akan bisa membedakan dengan mudah. Pupuk kimia akan membuat tanah menjadi bantat. Hal ini tentu akan membuat akar tidak bisa berkembang dengan baik. Walaupun sudah diolah berkali kali dengan mesin.
  3. Modal semakin banyak.
    Modal ketika menggunakan pupuk kimia itu akan semakin banyak. Sebagai gambaran. Untuk menghasilkan padi 1 ton per 100 bata membutuhkan 3 sak urea. Maka satu musim ke depan untuk mendapatkan hasil yang sama, urea yang dikeluarkan harus lebih dari 3 sak urea. 

Selain akan menghemat anggaran, membuat pupuk kompos sendiri juga bisa menjadi solusi yang tepat dalam memanfaatkan kembali barang-barang yang sudah tidak berguna. Daripada dibuang begitu saja mending diolah lagi untuk dipakai menyuburkan tanah di taman dan kebun, kan? Di bawah ini panduan langkah-langkahnya :
  1. Mulailah dengan mengumpulkan sampah-sampah organik rumah tangga seperti sisa makanan, sayuran, kulit buah, dan dedaunan. Bahkan batang muda asparagus pun bisa digunakan sebagai bahan pupuk ini. Untuk daging dan ikan sebaiknya tidak perlu ikut diolah karena justru akan mengundang tikus untuk mendapatkannya.
  2. Setelah itu, potong-potong sampah tadi agar bentuknya menjadi kecil dan mudah membusuk. Ukuran yang disarankan adalah 1-2 cm atau sepanjang ruas jari.
  3. Siapkan ember besar yang dilengkapi tutup untuk wadah mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos ini. Kemudian masukkan semua sampah yang telah dicincang tadi ke dalam ember. Tekan-tekan sedikit dengan tongkat agar susunannya memadat.
  4. Letakkan ember pengolah pupuk ini ke sudut yang aman, teduh, dan tidak mengganggu kenyaman seluruh penghuni rumah. Rata-rata sampah akan menjadi kompos setelah didiamkan selama 2 minggu.
  5. Untuk mempercepat proses pembusukan sampah, cobalah menuangkan larutan EM4 ke dalam wadah ember tadi. Anda bisa mendapatkan larutan ini di toko-toko pertanian terdekat.
  6. Agar proses pembuatan pupuk berjalan lebih efektif, anda bisa mengisi ember dengan sampah organik setiap hari sampai penuh. Yang perlu diingat adalah tuangkan beberapa tetes larutan EM4 setiap kali anda memasukkan sampah baru.
  7. Bentuk perawatan selama proses pembuatan pupuk kompos adalah dengan mengaduk ember secara rutin setiap 3 hari sekali. Tujuannya supaya semua sampah tercampur rata sehingga menghasilkan pupuk kompos yang sempurna.
  8. Setelah 2 minggu dari penambahan sampah terakhir, pupuk kompos tersebut siap digunakan. Tetapi sebelum dipakai, pupuk harus dipisahkan terlebih dahulu antara yang berwujud padat dan cair.
  9. Pupuk kompos cair mempunyai kandungan nutrisi yang lebih banyak dibandingkan dengan pupuk padat. Oleh karena itu, untuk pemakaiannya anda perlu menambahkan air sebanyak 5 kali lipat dari jumlah pupuk cair. Anda bisa menambahkan air sirih supaya bau pupuk ini tidak terlalu menyengat.
  10. Agar memiliki daya tahan yang tinggi, pupuk kompos padat harus diangin-anginkan terlebih dahulu. Berikutnya pupuk bisa digunakan sebagaimana biasanya atau disimpan selama 1-2 bulan.