Widget HTML Atas

Cara Menanam Alpukat Dalam Pot

Alpukat – adalah buah penuh nutrisi yang memiliki usia lama untuk berbuah. Meskipun pohon alpukat yang tumbuh dari biji membutuhkan waktu lama untuk berbuah (kadang-kadang selama 7-15 tahun), menanam pohon alpukat adalah hal yang menyenangkan dan menguntungkan serta memberikan Kamu pohon yang terlihat bagus. Setelah pohon bisa berkembang dengan baik. Kamu masih bisa mencangkok atau mengokulasi tanaman ini.

Memilih media tanam dan cara penanaman yang baik

Cari tempat menanam yang hangat dengan sebagian sinar matahari. Karena Alpukat adalah tanaman subtropis, yang tentu menyukai matahari. Berasal dari Amerika Tengah, Meksiko, dan Hindia Barat, alpukat berevolusi untuk berkembang dalam lingkungan yang hangat dan lembap. Meskipun alpukat telah dibesarkan untuk tumbuh di tempat jauh seperti California, alpukat selalu membutuhkan sinar matahari supaya tumbuh dengan baik. Namun tanaman alpukat muda bisa rusak oleh sinar matahari langsung yang berlebihan (terutama sebelum punya waktu untuk mengembangkan daun yang lebar). Karena itu, jika Kamu menanam tanaman alpukat dari sebuah biji, Kamu harus memilih tempat menanam yang memiliki akses baik ke matahari pada beberapa waktu tetapi tidak terus-menerus di bawah sinar matahari langsung. Kamu bisa memindahkan alpukat pada pagi hari dan menjauhkan dari panas matahari yang terik siang hari
Di samping jendela yang cerah adalah tempat tumbuh yang baik bagi alpukat. Selain memastikan bahwa alpukat hanya menerima sinar matahari selama beberapa saat, bibir  jendela dalam ruangan juga memungkinkan Kamu untuk dapat mengontrol suhu dan kelembapan lingkungan di sekitar tanaman.

Hindari suhu dingin, angin, dan es. Sebagian besar tanaman alpukat tidak dapat tumbuh dengan baik dalam cuaca buruk. Jenis alpukat yang berbeda memiliki toleransi yang berbeda terhadap suhu dingin. Pada umumnya, jenis alpukat umum yang dituliskan di bawah ini akan rusak akibat beku pada temperatur yang tertulis.

Gunakan tanah yang subur dengan drainase yang baik. Seperti berbagai tanaman kebun umum lainnya, alpukat dapat tumbuh optimal dalam tanah yang kaya dan gembur. Jenis tanah ini memberikan kandungan nutrisi yang bagus untuk membantu tanaman tumbuh kuat sementara juga mengurangi bahaya kelebihan air dan memungkinkan untuk penganginan yang besar. Untuk hasil terbaik, cobalah mempersiapkan persediaan tanah jenis ini (seperti misalnya tanah yang kaya humus dan bahan organik) untuk digunakan sebagai media pot pada saat akar dan batang alpukat Kamu telah kuat.
Cara Menanam Alpukat Dalam Pot

Gunakan tanah dengan pH yang cukup rendah. Seperti banyak tanaman kebun pada umumnya, alpukat tumbuh lebih baik di tanah yang memiliki pH rendah (dengan kata lain, tanah yang bersifat asam, bukan basa). Untuk hasil terbaik, cobalah untuk menanam alpukat Kamu dalam tanah dengan pH 5-7. Pada tingkat pH yang lebih tinggi, kemampuan tanaman alpukat untuk menyerap nutrisi penting seperti zat besi dan seng dapat turun secara signifikan dan menghambat pertumbuhannya.
Jika pH tanah terlalu tinggi, pertimbangkan untuk menggunakan teknik untuk menurunkan pH seperti menambahkan bahan organik atau menanam tanaman toleran basa di kebun Kamu. Kamu juga dapat mencapai hasil yang baik dengan bahan aditif untuk tanah seperti aluminium sulfat atau belerang. Untuk trik yang lebih banyak, lihat Cara Menurunkan pH tanah.

Mulai Menanam Alpukat Dalam pot

Mulai dari Biji

Ambil dan cuci biji alpukat. Mengambil biji dari alpukat yang sudah matang sangatlah mudah. Gunakan pisau untuk mengiris alpukat di tengah memanjang di kedua belah sisi, kemudian pegang dan putar alpukat untuk memisahkan kedua bagian. Ambil biji yang menempel pada setengah buah. Lalu, cuci sisa alpukat yang menempel pada biji sampai benar-benar bersih dan halus.
Rendam biji di dalam air. Biji alpukat tidak boleh ditanam langsung ke tanah — sebaliknya, biji harus diletakkan di dalam air sampai akar dan batang yang tumbuh telah cukup untuk mendukung tanaman. Cara mudah untuk merendam biji alpukat dalam air adalah untuk menempelkan tiga batang tusuk gigi di sebelah biji sehingga biji alpukat dapat duduk di tepi cangkir atau mangkuk besar. Jangan khawatir — ini tidak menyakiti tanaman. Isi cangkir atau mangkuk dengan air sampai dasar biji alpukat terendam.
Pastikan bahwa biji alpukat duduk di air dengan sisi yang benar berada di atas. Bagian atas biji alpukat harus sedikit membulat atau runcing (seperti puncak telur), sementara bagian bawah, yang ada di dalam air, harus sedikit datar dan mungkin memiliki perubahan warna merata dibandingkan dengan bagian biji alpukat lainnya.

Tempatkan di dekat jendela yang cerah dan isi kembali air ketika diperlukan.Selanjutnya, tempatkan biji alpukat dan wadah berisi air di tempat di mana ia akan sesekali menerima sinar matahari (tetapi jangan menerima secara langsung), seperti jendela yang hanya menerima sinar matahari selama beberapa jam per hari. Pantau tumbuhan Kamu sesekali dan tambahkan air segar setiap kali tingkat air turun ke bawah bagian dasar biji alpukat. Dalam beberapa minggu sampai sekitar satu bulan setengah, Kamu akan melihat akar mulai muncul dari bagian bawah biji dan sebuah batang kecil mulai muncul dari atas.

Tahap awal dari ketidakaktifan dapat berlangsung sekitar dua sampai enam minggu. Biji alpukat Kamu mungkin tidak akan mengalami perubahan, tetapi bersabarlah — pada akhirnya, Kamu akan melihat awal dari kemunculan akar dan batang tanaman.
Potonglah batang ketika panjang batang mencapai sekitar enam inci. Pada saat akar alpukat dan batang mulai tumbuh, Kamu harus terus memantau kemajuan dan mengganti airnya sesuai kebutuhan. Ketika batang mencapai panjang sekitar 15 cm, potong kembali sehingga mencapai panjang sekitar 7,5 cm. Dalam beberapa minggu, ini akan menyebabkan perkembangan akar baru dan menyebabkan batang untuk akhirnya tumbuh menjadi lebih luas dan lengkap.

Tanamlah biji alpukat Kamu. Beberapa minggu setelah pemangkasan pertama, ketika akar tanaman alpukat telah tebal dan berkembang serta batang telah menumbuhkan daun baru, Kamu harus memindahkannya ke pot. Lepaskan tusuk gigi dan tempatkan biji dengan posisi akar di bawah ke dalam tanah yang kaya materi organik dengan drainase yang baik. Untuk hasil terbaik, gunakan pot dengan diameter sekitar 25,4 - 30,5 cm. Pot yang kecil dapat menyebabkan akar tanaman menjadi terikat dan menghambat pertumbuhannya jika Kamu tidak memindahkannya ke pot baru.

Jangan mengubur semua bagian bijinya — kubur bagian akarnya, tetapi biarkan sebagian atasnya.
Berikan tanaman Kamu sinar matahari yang baik dan air yang sering. Segera setelah Kamu memindahkan tanaman alpukat Kamu ke pot, siram dengan baik, rendam tanahnya dengan lembut namun menyeluruh. Ke depannya, Kamu harus menyiram sehingga air hanya cukup untuk menjaga tanah sedikit lembap tanpa menyebabkan tanah terlihat jenuh atau berlumpur. Masukkan ke dalam tempat di mana alpukat itu akan menerima banyak sinar matahari yang kuat, tetapi tidak konstan dan langsung sepanjang hari, terutama jika Kamu tinggal di iklim yang sangat panas.

Potong dedaunan setiap tanaman tumbuh setinggi enam inci. Setelah tanaman Kamu telah dipindahkan ke tanah, lanjutkan dengan cara memberikan air yang sering dan sinar matahari yang kuat seraya ia mulai tumbuh. Secara berkala, pantau kemajuannya dengan penggaris atau pita pengukur. Ketika batang tanaman mencapai ketinggian sekitar 30 cm, potonglah dedaunan yang baru. Seraya tanaman terus tumbuh, potonglah set daun yang baru tumbuh setiap kali tanaman tumbuh sepanjang 15 xm.

Ini mendorong tanaman untuk menumbuhkan tunas baru, yang menjadikan pohon yang lebih lengkap dan sehat dalam jangka panjang. Jangan khawatir ini akan menyakiti tanaman Kamu — alpukat cukup kuat untuk dapat pulih dari pemangkasan rutin ini tanpa masalah.

Menanam Alpukat dengan Okulasi

Tumbuhkan bibit sampai sekitar 0,6-0,9 meter. Seperti disebutkan di atas, menumbuhkan pohon alpukat dari biji tidak berarti bahwa pohon akan dapat berbuah dalam jangka waktu yang pendek. Beberapa pohon alpukat membutuhkan beberapa tahun untuk mulai menghasilkan buah,[6] sementara yang lain mungkin membutuhkan waktu lebih lama atau bahkan mungkin tidak menghasilkan buah yang baik. Untuk mempercepat proses ini dan memastikan pohon Kamu menghasilkan buah yang besar, gunakan teknik yang digunakan petani profesional — okulasi. Untuk melakukannya, Kamu akan memerlukan pohon alpukat yang sudah menghasilkan buah yang baik dan bibit alpukat yang setidaknya memiliki tinggi 60 sampai 75 cm.

Jika Kamu bisa, cobalah untuk menemukan pohon “penghasil” yang kuat dan bebas penyakit serta menghasilkan buah yang baik. Sebuah okulasi yang sukses adalah menggabungkan dua tanaman Kamu bersama-sama, sehingga Kamu akan harus menggunakan tanaman yang paling sehat untuk menghindari masalah dengan kesehatan mereka.

Buatlah potongan berbentuk “T” pada benih. Gunakanlah pisau yang tajam lalu buatlah potongan berbentuk T pada tanaman batang sepanjang 20 sampai 30 cm dari tanah. Potong horizontal melalui sekitar sepertiga dari ketebalan batang, kemudian putar pisau dan potonglah batang sekitar 2,5 cm ke arah tanah. Gunakan pisau untuk mengupas kulit dari batang.

Pastinya, Kamu harus menghindari pemotongan terlalu jauh ke dalam batang. Tujuan Kamu adalah untuk "membuka" kulit sepanjang sisi batang sehingga Kamu dapat menggabungnya dengan anggota tubuh baru, bukan merusak bibit.

Potong tunas dari pohon “penghasil”. Selanjutnya, temukan tunas yang tampak sehat pada pohon penghasil buah yang telah Kamu pilih. Lepaskan dari pohon dengan membuat potongan diagonal yang dimulai sekitar 1,2 cm di bawah tunas dan berakhir sekitar 2,5 cm di bawahnya. Jika tunas berada di bagian “tengah” dari bagian cabang atau ranting, bukan di ujungnya, buatlah potongan sepanjang 2,5 cm di atas tunas juga untuk melepaskannya,

Gabungkan tunas dengan bibit. Selanjutnya, geser tunas yang telah Kamu lepaskan dari pohon penghasil ke potongan berbentuk T pada bibit. Kamu harus membuat material hijau di bawah kulit setiap tanaman saling menyentuh & mdash; jika hal ini tidak terjadi, okulasi mungkin akan gagal. Setelah tunas ditempatkan di celah potongan pada bibit tersebut, amankan pada tempatnya dengan menggunakan karet gelang atau karet okulasi (alat khusus yang tersedia di toko-toko berkebun).
Tunggulah tunas untuk tumbuh. Jika usaha okulasi Kamu berhasil, tunas dan bibit akan sembuh secara bersama-sama, membentuk satu tanaman yang mulus. Pada musim semi, hal ini bisa terjadi dalam satu bulan atau kurang, namun pada bulan lain mungkin dapat tumbuh lebih lambat, mungkin diperlukan waktu hingga dua bulan. Setelah tanaman sepenuhnya sembuh, Kamu dapat melepaskan karet gelang atau karet okulasi. Jika diinginkan, Kamu juga dapat secara hati-hati memotong batang tanaman asli 2,5 atau 5 cm di atas cabang baru untuk membuat cabang utama yang baru.
Ingatlah bahwa alpukat yang ditanam dengan biji dapat memakan waktu 5-13 tahun untuk dapat berbunga dan berbuah.

Merawat Tanaman Alpukat

Sering-seringlah menyiram, tapi jangan berlebihan. Dibandingkan dengan tanaman lain di kebun Kamu, tanaman alpukat mungkin memerlukan banyak air. Namun, penting untuk diingat bahwa penyiraman berlebihan adalah masalah potensial untuk hampir semua tanaman, termasuk alpukat. Cobalah untuk menghindari penyiraman yang begitu sering atau menyeluruh sehingga tanah pohon alpukat terlihat cair atau berlumpur. Gunakan tanah dengan drainase yang baik (tanah yang kaya akan bahan organik biasanya merupakan pilihan yang baik). Jika pohon Kamu berada dalam pot, pastikan bahwa pot berisi lubang drainase di bagian bawah untuk memungkinkan air untuk mengalir keluar. Ikuti tips sederhana ini, dan tanaman Kamu akan bebas dari bahaya penyiraman berlebih.

Jika daun tanaman Kamu menguning walaupun sering Kamu siram, itu mungkin tKamu tanaman Kamu kebanyakan menerima air. Segera berhenti menyiram dan mulailah kembali jika tanah telah kering.
Pupuk tanaman Kamu sesekali saja. Kamu mungkin tidak perlu pupuk sama sekali untuk menumbuhkan pohon alpukat yang sehat dan kuat. Namun, jika digunakan dengan bijaksana, pupuk dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman muda. Setelah pohon cukup kuat, tambahkan pupuk jeruk yang seimbang untuk tanah selama musim tanam sesuai dengan petunjuk yang tersedia. Jangan berlebihan — ketika menggunakan pupuk komersial, biasanya lebih baik untuk menjadi agak konservatif. Selalu siram tanaman setelah pemupukan untuk memastikan pupuk diserap ke dalam tanah dan diantar langsung ke akar tanaman.

Seperti banyak tanaman pada umumnya, alpukat umumnya tidak diberikan pupuk ketika masih sangat muda, karena bisa sangat rentan terhadap "pembakaran" yang didapat dari hasil penggunaan pupuk secara berlebihan. Cobalah menunggu setidaknya satu tahun sebelum pemupukan.
Perhatikan Kamu-tKamu penumpukan garam. Dibandingkan dengan tanaman lain, alpukat dapat sangat rentan terhadap penumpukan garam dalam tanah.[8]Tanaman alpukat yang menderita kadar garam yang tinggi akan memiliki daun yang sedikit layu dengan ujung yang terlihat coklat dan seperti sedikit terbakar, di mana kelebihan garam terakumulasi. Untuk menurunkan salinitas (tingkat keasinan) tanah Kamu, ubahlah cara penyiraman Kamu. Setidaknya sebulan sekali, cobalah untuk menyiram dengan banyak, sehingga merendam tanah. Aliran air yang besar akan membawa garam yang menumpuk jauh ke dalam tanah, di bawah akar di mana mereka akan kurang berbahaya bagi tanaman.

Ketahuilah cara mengalahkan hama dan penyakit umum pada alpukat. Seperti tanaman pertanian, tanaman alpukat dapat menderita berbagai hama dan penyakit yang dapat mengancam kualitas buah atau bahkan membahayakan seluruh tanaman. Mengetahui bagaimana mengenali dan memecahkan masalah ini sangat penting untuk mempertahankan pohon alpukat yang sehat dan produktif. Berikut adalah beberapa hama dan penyakit alpukat yang paling umum — untuk informasi lebih lanjut, hubungi sumber botani.

Akar membusuk — Biasanya disebabkan oleh kelebihan air. Menyebabkan daun menguning, layu, dan akhirnya membusuk bahkan ketika semua kondisi untuk tumbuh telah terpenuhi. Segera berhenti mengairi dan, jika terlalu parah, galilah akar untuk memberikan udara. Kadang-kadang berakibat fatal untuk tanaman.

Layu ‘mati’ pada pohon. Buah-buahan dan daun dalam bidang ini layu dan mati. Lepaskan daerah yang terkena dari pohon segera dan cuci alat yang Kamu gunakan untuk melakukannya sebelum digunakan kembali.

Kumbang jenis lace bugs atau tingidae — Menyebabkan bintik-bintik kuning pada daun yang cepat mengering. Daun yang rusak dapat mati dan gugur. Gunakanlah pestisida komersial atau pestisida alami seperti piretrin.

Kumbang penggerek — melubangi pohon, membuat lubang kecil yang dapat mengeluarkan getah. 

Pencegahan adalah obat yang terbaik — menjaga pohon tetap sehat dan terpelihara membuat pohon akan lebih sulit terpengaruh. Jika kumbang penggerek hadir, buanglah cabang yang terkena dampaknya untuk mengurangi penyebaran mereka.

Tips

Sediakan pupuk khusus untuk alpukat. Jika digunakan sesuai petunjuk, pupuk ini hampir selalu membantu. Pupuk lainnya juga dapat berguna, terutama jika tanah Kamu secara keseluruhan kurang optimal untuk pertumbuhan alpukat. Karena Kamu akan memakan hasilnya, pertimbangkan untuk membeli pupuk organik, bukan sintetis.

Meskipun benar bahwa Kamu dapat menanam pohon dari biji alpukat, perlu diingat bahwa pohon yang ditanam dari biji akan sangat berbeda dari jenis induknya dan dapat membutuhkan 7-15 tahun untuk mulai menghasilkan buah. Buah dari pohon yang ditanam dari biji cenderung memiliki karakteristik rasa yang berbeda dari jenis induknya.

Jika daun berubah menjadi cokelat dan terbakar di ujung berarti terlalu banyak garam yang terakumulasi dalam tanah. Biarkan air mengalir dengan bebas ke dalam pot dan alirkan selama beberapa menit.